4...[Carolina]

106 18 4
                                    

Budayakan Vomment Haylor Shippers!!

~~

Hari ini aku akan kembali kerumah Harry yang lebih pantas disebut sebagai Istana untuk terapi pertamanya. Aku sedikit tercengang ketika membaca medical record milik Harry. Kakinya di vonis lumpuh permanent tapi berdasarkan hasil analisaku itu tidak benar. Jaringan dan sel di kakinya masih berfungsi. Well, mungkin sugesti dan keputusasaan yang membuatnya stuck dan belum sembuh hingga saat ini.

Aku mempersiapkan segala peralatan medisku sebelum berangkat. Aku sedikit merasa ragu untuk melangkah pergi dari apartement, mengingat sikap arogansi Harry semalam. Aku menjadi ragu terapi ini akan berhasil. Membutuhkan lebih banyak kesabaran memang menghadapi tipikal pasien seperti Harry. Tapi ku anggap itu adalah sebagian dari konsekuensi pekerjaanku yang harus kuterima dengan sabar.

Aku tengah berjalan menuju basemant apartement. Langkahku terhenti ketika seorang security memanggilku.

"Nona Swift?". Ya, itu namaku.

"Yes sir, any problem?". Tanyaku.

"Ah kebetulan sekali anda lewat, jadi tak perlu ku cari di apartement mu. Ada titipan untukmu Nona.". Security itu memberikanku sebuah, apa ini? Kunci mobil?

"Wait, what for is this?". Tanyaku.

"Seseorang bernama Mr. John menitipkan itu padaku. Dia bilang mobil itu adalah milikmu sekarang. Itu dia mobilnya, disana.". Security itu menunjuk sebuah mobil BMW yang terparkir tepat di depan gedung. That is sick. Amazing car. Tapi kurasa Mr. John sudah sangat berlebihan, bahkan ini tidak tertulis di dalam kontrak kerjaku. Aku harus mengembalikannya nanti.

"Thanks.".

Setelah berterimakasih pada security itu, aku langsung masuk ke mobil dan menyalakan mesinnya. Aku merasa sedikit gugup? Secara fisik aku memang bisa menyetir, dan aku juga memiliki surat ijin mengemudi, itupun berkat sahabatku ketika masih kuliah, tapi aku tidak pernah merasakan berada di dalam mobil semewah ini, bahkan aku yang mengemudikannya.

"Oke. Back to world Taylor. Kau harus bekerja.".

Aku menghirup napas panjang lalu mulai menyalakan mobilnya. For God sake, ini sangat luar biasa menyenangkan.

Sampainya di istana, I mean dirumah Harry, aku langsung disambut oleh pelayannya. Aku menyukainya, dia sangat ramah.

"Dokter Swift. Silahkan masuk. Mari kuantar. Tapi tuan muda masih tidur.". Masih tidur? Jam 9 pagi? Yang benar saja.

"Oh, baiklah, aku akan menunggunya hingga bangun. Bolehkah aku duduk sebentar disini?". Aku menunjuk sebuah sofa di depan kamar Harry.

"Sungguh tak apa? Saya tidak berani membangunkannya dokter Swift.". Raut wajahnya berubah tertekuk.

"Tak apa. Kembalilah bekerja. Lagipula sepertinya aku memang sampai terlalu awal.". Balasku. Setelah itu dia mengangguk dan pergi.

Pelayannya saja begitu takut padanya, bahkan untuk sekedar membangunkannya. Tentu saja, dirumah sebesar ini hanya dia sendiri yang memegang kendali.

Sambil menunggu Harry bangun, aku mengeluarkan ponselku untuk menelpon Mr. John. Aku ingin meminta kejelasan tentang mobil itu dan berniat mengembalikannya atau meninggalkannya dirumah Harry saja. Well, aku merasa itu bukan hakku.

Belum sempat aku menghubunginya, sebuah pesan masuk mengejutkanku.

From: Mr. Johny Styles
Morning dr. Swift. aku hanya ingin memastikan bahwa kau sudah menerima mobilnya. Mobil itu sekarang adalah milikmu. Jangan sungkan. Itu sudah menjadi hakmu. Aku tidak menerima penolakan. Semoga harimu menyenangkan. Kabari aku perkembangan terapi Harry nanti. Jika dia bertindak tidak baik, hubungi aku.

STYLE [HAYLOR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang