Taylor dan Selena sedang asik menikmati menonton film di apartement milik Taylor hingga mereka tertidur.
Suara dering telpon Taylor membangunkan Selena. Taylor masih terpejam mungkin karena dia kelelahan. Selena bergerak dari sofa dan mencari ponsel Taylor yang berbunyi.
"Itu dia.".
Selena menemukan ponsel Taylor diatas bed medium size nya. Dengan pandangan yang masih belum fokus Selena mencoba melihat nama yang tertera disana. Seketika ia melebarkan matanya.
Harry?
Apa mungkin ini... Tidak Tidak mungkin. Pasti bukan Harry-ku.
Selena menggeser layar ponsel Taylor untuk memastikan.
"Sele...". Taylor bangun dan Selena menjauhkan ponsel itu dari telinganya.
"Halo.. Hey dr. Swift?". Suara Harry dari seberang sana.
"Oh, emm ini ponselmu terus berbunyi. Aku takut penting jadi aku ingin memberikannya padamu.". Selena berjalan menghampiri Taylor dan memberikan ponselnya.
"Benarkah?". Taylor menerima ponselnya dan melihat nama Harry disana.
"Aku akan ke kamar mandi.". Taylor mengangguk sebagai jawaban.
"Hallo Harry. Ada apa?". "Kau sedang apa? Siapa yang bersamamu itu?". "Kau membangunkanku. Aku sedang tidur tadi. Oh itu temanku.". "Siapa namanya?". "Kenapa kau begitu ingin tau?". "Tidak. Lupakan.". "Jadi?". "Jadi apa?". "Ada apa kamu menelfonku tengah malam?". "Aku tidak bisa tidur.". "Kau baik baik saja? Apa kau sakit Harry?". "Tidak. Aku hanya merind...emm maksudku bukan. Lupakan.". "Jika tidak ada yang penting akan ku matikan saja.". "Matikan saja.". "Harry kau sangat menyebalkan. ".
Taylor geram dan melempar ponselnya begitu saja. Selena keluar dari kamar mandi lalu naik ke bed untuk melanjutkan tidurnya.
"Siapa yang menelfonmu?". Tanya Selena. Taylor berjalan mengusul Selena dan berbaring disampingnya.
"Pasienku.".
"Apa dia sedang sakit hingga menelfonmu tengah malam begini?". Taylor menggeleng.
"Dia memang menyebalkan. Dia sangat suka mengerjaiku apalagi membuatku kesal dengan semua sikapnya.". Gerutu Taylor sambil memejamkan mata.
"Hehe aku penasaran seperti apa dia.".
"Jangan. Kau akan menyesal.". Timpal Taylor sambil terkekeh.
"Separah itukah?".
"Hem.. ".
"Dia masih muda?".
"Hem.. ".
"Tampan?".
"Yeah aku benci mengakui itu."
"Siapa namanya?"
"Harry. Harry Styles.". Selena membulatkan matanya.
Jadi benar. Harry. Bagaimana mungkin.
"Sele. Kenapa diam? Kau mengenalnya?".
Apa aku harus memberitahu Taylor jika Harry adalah mantan kekasihku?
"Eh. Tidak. Aku mengantuk. Ayo pergi tidur.". Selena tidur menyamping dan membelakangi Taylor.
Mungkin tidak sekarang.
~
Pagi ini Taylor sangat bersemangat. Ia penasaran kemana Harry akan mengajaknya pergi. Meskipun ini bukan kencan tapi melihat Harry ingin melakukan sesuatu diluar rumah membuatnya cukup senang. Setidaknya dia bukan lagi pemurung sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
STYLE [HAYLOR]
FanfictionNamaku Taylor Alison Swift, aku seorang dokter yang bermimpi menjadi seorang penyanyi, dan aku mencintai salah satu pasienku. Aku terlalu naif untuk mengakuinya sehingga aku hanya bisa memendamnya. Entah sampai kapan?