Yutaka Ryunosuke. Pemuda tampan berkulit putih yang dipuja-puja hampir oleh semua murid perempuan di sekolahnya. Ryunosuke memiliki tubuh tinggi dan sifat pendiam. Walau terkesan dingin, namun dia sebenarnya baik. Wajahnya yang terkesan jarang berekspresi menjadi nilai tambah. Bisa dikatakan Ryunosuke itu orang yang cool.
Ryunosuke sendiri suka dengan ketenangan. Dia biasanya akan membaca buku sambil mendengarkan musik lewat earphone yang selalu dibawanya. Menghabiskan waktu di kelas atau perpustakaan adalah hobinya. Namun akhir-akhir ini semakin banyak saja gadis-gadis yang mendekatinya. Dan itu membuat waktu tenangnya di sekolah sering terganggu.
Tentu saja karena Ryunosuke sudah kelas 3 SMA dan itu berarti dia akan segera lulus. Mereka yang masih berharap bisa mencuri hati Ryunosuke semakin gencar melancarkan serangan. Untuk mendapatkan ketenangannya kembali, Ryunosuke mulai mencari tempat lain untuk menghabiskan waktu makan siangnya. Karena itulah beberapa hari yang lalu dia pergi ke taman berharap bisa mendapatkan tempat tenang baru.
"Kelihatannya tidak buruk juga," kata Ryunosuke.
Dari keseluruhan area taman yang luas itu. Dia memilih untuk bergerak ke sudut taman. Dari kejauhan hanya terlihat semak-semak belukar yang rimbun. Namun saat mendekat ada sebuah ruang yang cukup untuk setidaknya menggelar tikar piknik. Memang cukup jauh dari gedung sekolah, tapi setidaknya tempat itu cukup jauh dari keramaian.
Tempatnya juga bersih. Dekat dengan pohon yang tumbuh besar di sudut taman. Suasananya membuat Ryunosuke tenang. Suara gesekan dedaunan yang diterpa angin sepoi membuatnya ingin berbaring di rerumputan. Mungkin ini tempat yang tepat untuk menghabiskan waktu, pikirnya.
Sinar matahari yang melewati celah-celah ranting pohon di atasnya membuat hangat. Rumput hijau yang menggelitik kulitnya tidak membuatnya terganggu. Ryunosuke berpikir untuk tidur siang walau hanya 5 menit saja, sampai suara pekikan singkat membuatnya reflek mengangkat tubuh dan segera bangun.
Mata Ryunosuke bergerak ke kanan dan ke kiri. Dia yakin itu tadi suara anak perempuan.
"Kya..." Terdengar kembali olehnya. Dia memang tidak salah dengar. Apakah mereka sudah berhasil menemukan kehadirannya? Ryunosuke yang berpikir seperti itu mencoba berdiri yang mengamati area sekitar. Langkah kakinya bergerak ke sisi lain yang terbagi oleh pohon besar di dekatnya. Tangannya menyibakkan semak dengan hati-hati. Begitu melihat ada seseorang yang sedang duduk tak jauh darinya. Ryunosuke mencoba untuk tenang kembali.
Tanpa membuat suara, dia menyandarkan tubuhnya ke pohon. Melipat kedua tangan ke dada dan memperhatikan. Di hadapannya sekarang, ada seorang gadis yang tengah asyik dengan dunianya sendiri.
"Hiiiii..." suara geramnya terdengar menggemaskan. Gadis itu membawa sebuah shoujo manga di tangannya. Sambil menggenggam erat-erat, dia membacanya dengan wajah kesal. Dia mengangkat manga-nya ke udara lalu diturunkannya lagi. Ekspresinya berubah. Kini sebuah senyum kecil mengembang. Sambil membalik kertas halamannya dia tertawa terkikik.
Ryunosuke bertanya-tanya. Apa yang sedang gadis itu baca sehingga sampai seperti itu?
Terus memperhatikan, gadis itu kini merubah posisinya. Dia memunggungi Ryunosuke sehingga pemuda itu tidak bisa melihat mimik wajah yang dibuatnya. Beberapa kali gadis itu membalik halaman manga-nya, namun dia tetap tenang. Lalu tiba-tiba, "Apa-apaan ini?!" Suaranya mengagetkan Ryunosuke. Pemuda itu mengerjap beberapa kali. Setelah berteriak demikian, gadis itu tiba-tiba melempar shoujo manga itu ke tanah. Dengan segera dia berdiri dan napasnya terlihat terengah-engah. Dari kondisinya saat ini Ryunosuke bisa tau jika gadis itu sedang kesal kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS OTAKU GIRL [Tamat]
Short StoryMenjadi Pangeran Sekolah bukanlah keinginan Ryunosuke. Dia malah merasa terganggu karena hal itu. Saat pergi ke taman, Ryunosuke tidak sengaja melihat seorang gadis dengan penuh emosi membaca manga seorang diri.