Comiket atau Comic Market adalah event yang dinanti-nanti para otaku sekaligus tempat berkumpulnya para otaku. Diselenggarakan bulan Agustus dan Desember, 2 kali dalam setahun, di Tokyo. Ribuan pengunjung di setiap harinya selama event diadakan. Dan sekiranya 300 circle (stand) lebih disediakan untuk event tersebut.
Comiket akan sangat ramai. Bahkan orang-orang rela mengantre juga untuk bisa masuk dengan cepat dan tidak berdesak-desakan. Event yang berlangsung 2 sampai 3 hari ini memang menjadi acara besar bagi para otaku seperti Lisana.
Gedung Tokyo Big Sight (Pusat Pameran Internasional Tokyo). Lisana dan Ryunosuke berdiri di luar memandangi gedung besar itu. Puluhan orang berjalan melewati mereka dengan penuh semangat. Acara sudah dimulai sekitar 15 menit yang lalu, Lisana yakin di dalam pasti sudah sangat sesak pengunjung.
Lisana memegangi tali ranselnya erat-erat. Dia menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya lewat mulut. Di dalam sana adalah medan pertempuran, aku harus mendapatkan barang incaranku, batin Lisana. Matanya memancarkan semangat membara.
"Kita tidak masuk?" Ryunosuke memandang Lisana heran.
"Hei lihat, dia keren ya. Tinggi sekali. Model kah?"
"Dia masih muda juga." Terdengar sayup-sayup orang berbicara. Ada beberapa cosplayer yang sedang berkerumpul di dekat mereka. Tiba-tiba salah satunya—yang membawa papan menghampiri Ryunosuke juga Lisana.
"Maaf, jika tidak keberatan maukan kau bergabung dengan kami. Ah, melihat-lihat dulu juga boleh." Dia menyodorkan sebuah kartu nama juga selembaran. Lisana tau apa maksudnya. Mereka dari komunitas cosplayer dan ingin mengajak Ryunosuke bergabung.
Ryunosuke yang tidak tau apa-apa menerima kartu nama dan selembaran itu. "Terima kasih. Akan aku pikirkan," jawabnya.
"Maaf. Kami sedang terburu-buru." Tiba-tiba Lisana menarik Ryunosuke pergi. Dengan terburu-buru Lisana melewati orang-orang yang berlalu lalang dan mencari tempat yang sepi. Dia sudah menduga akan terjadi seperti ini.
Ryunosuke punya tubuh yang bagus. Memang seperti model. Tinggi, atletis dan berkulit putih. Dia juga keren dan terkesan fashionable. Walau pertama kali Lisana melihat Ryunosuke dengan pakaian santai, tapi dia yakin jika Ryunosuke akan cocok mengenakan apa saja. Wajahnya yang minim ekspresi dan tampan. Jika memainkan chara sosok pangeran yang sempura, Ryunosuke memang akan sangat cocok. Walau sebenarnya dia memang Pangeran Sekolah.
Mengetahui potensi Ryunosuke untuk jadi seorang cosplayer membuat Lisana khawatir.
"Apa tidak apa-apa kita tidak segera masuk? Hiroaki bilang akan sangat gawat jika kau tidak mendapatkan doujinshi incaranmu." Ryunosuke merasa khawatir. "Aku akan menunggu di luar saja, jadi Lisana bisa-"
"Apa yang kau pikirkan?!" bentak Lisana. Tanpa sadar dirinya merasa geram sendiri. "Ahhh... dengar ya, Ryunosuke-kun bukan pengganggu. Kau tidak menghalangiku untuk bersenang-senang di sini. Aku... aku hanya..." Lisana melirik kesana kemari. "Aku hanya tidak suka saat mereka mendetimu," lanjutnya.
Seperti ada angin segar yang berhembus ke arah Ryunosuke. Dia yang dalam posisi duduk di bangku bisa melihat dengan jelas Lisana yang berdiri di hadapannya. Selama ini dia tidak benar-benar memperhatikan gadis itu.
Lisana punya tubuh yang ramping. Rambutnya yang panjang selalu dibiarkan terurai, tapi kali ini dia mengikatnya membuat lehernya terlihat. Pakaian musim panasnya memperlihatkan lengan juga kaki Lisana yang cerah. Hari ini dia mengenakan sepatu ber-hak agak tinggi sehingga saat berdiri bersama, gadis itu jadi lebih tinggi. Hari ini berbeda dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS OTAKU GIRL [Tamat]
Short StoryMenjadi Pangeran Sekolah bukanlah keinginan Ryunosuke. Dia malah merasa terganggu karena hal itu. Saat pergi ke taman, Ryunosuke tidak sengaja melihat seorang gadis dengan penuh emosi membaca manga seorang diri.