13. I Love You

110 11 0
                                    

Kebahagiaan tercipta bukan hanya dari harta dan tahta, tapi sesederhana kebersamaan kita mampu membuatku menjadi makhluk yang paling bahagia.  

  ▪○●□●○▪  

Akan ada sedikit adegan 18+ disini.
Yang belum 18+ lewat aja yaa, xixixi.

    ▪○●□●○▪    

Zee baru saja akan meninggalkan bandara International Los Angeles setelah ia mengantarkan Riian. Riian akan pergi ke Australia untuk beberapa hari dan setelah itu ia melanjutkan perjalanannya menuju Indonesia. Akhir akhir ini ada banyak hal yang harus Riian tangani sendiri.

Gadis itu melihat jam yang menempel dipergelangan tangannya. Ini masih jam 10 pagi, ia tak tahu apa yang harus dilakukannya saat ini. Sebenarnya ia sedikit kesal, kenapa Riian tak mengambil penerbangan malam saja biar ia tak harus mengantarkannya pagi pagi dan akan kembali lagi pada malam hari untuk perjalanannya sendiri. 

Dan seharusnya sembari menunggu waktu perjalanannya ke Arizona, hari ini ia akan menghabiskan waktunya untuk mengganggu pekerjaan Riian hingga malam nanti. Ternyata Riian harus pergi tanpa memberitahu sebelumnya. Sekarang ia bingung akan melakukan apa, tak ada teman yang bisa ia ajak bermain saat ini. Gweny sedang ada acara bersama keluarganya, teman dekat di dunia modelnya sedang ada pemotretan, Jan? Charlie? Jangan ditanya, mereka sedang tour, kan. Mau ke cafe Rousye tapi Rousye sedang tidak ditempat. 

Hufh. Zee menelungkupkan wajahnya disetir mobilnya. Sudah 10menit ia berdiam diri di area parkir hanya untuk berfikir. "Okay, I know." Ia mendongak lalu memiringkan senyumannya kemudian menjalankan mobilnya.

Kakinya melangkah keluar ketika lift yang membawanya itu tiba di ruang tamu Penthouse tersebut. Ia langsung naik menuju lantai dua. Dengan segera ia membanting tubuhnya diatas ranjang kingsize tersebut, menghirup dalam aroma yang selalu membuat Zee ingin memeluknya. Tak lama setelah itu ia beranjak menuju closet untuk mengambil kemeja hitam milik penghuni Penthouse tersebut dan memakainya. Ia bercermin dan mengambil gambar dirinya di cermin lalu mempostingnya di Snapchat.

Lalu, ia berniat melakukan Vidio Call dengan si penghuni Penthouse ini, namun sudah lima kali ia menghubunginya tapi tak ada jawaban sama sekali. "Baiklah, Boss."

Kali ini ia berselfie dengan hanya memperlihatkan setengah wajah dan lehernya tak lupa sedikit pemandangan ruanganan tersebut. Kemudian mengirimkan foto tersebut melalui aplikasi Telegramnya.

"Mr. Alyasta. Tebak, saya sedang berada dimana?"

Tulisnya setelah mengirimkan gambarnya. Tapi chatnya itu belum terbaca. Sehingga membuatnya menuliskan sesuatu lagi. Hingga akhirnya ia terasa kesal karena tak ada jawaban sama sekali atas chat chatnya. Ia memutuskan untuk pergi ke ruang tamu dan meninggalkan ponselnya.

▪○●□●○▪

Saat ini Alyasta sedang mengadakan rapat untuk project barunya. Ia mengambil ponselnya setelah selesai memberikan sedikit presentasi strategi pada teamnya dan saat teamnya sedang membaca materi yang telah ia berikan.

Astaga. Matanya melebar mendapati beberapa panggilan dan pesan dari gadisnya. Dengan tidak sabar ia membuka chat darinya.

Untuk beberapa detik ia terkekeh melihat foto yang dikirimkan gadisnya, posenya seperti memanggil untuk menyentuhnya.

Matanya kembali melebar ketika membaca pesan pesannya.

Zeprillya :

Mr. Alyasta. Tebak, saya sedang berada dimana?

Beautiful DisasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang