Letting Go

2.2K 270 180
                                    


OUR

(Letting Go)

Flashback

"Aku akan berhenti, ge. Aku serius" jantung Yifan rasanya berhenti berdetak. "Tapi berbaik hati sedikit padaku, ge" Kyuhyun kembali bersuara ketika Yifan tak juga bersuara. Sifat egoisnya muncul. Tapi Kyuhyun tak peduli.

Alis Yifan naik sebelah, "Apa?"

"Sekali lagi. Beri aku kesempatan sekali lagi bermain" Yifan mendengus, meneguk kembali softdrink ditangannya, "Dulu mungkin alasanku karena ada seseorang yang ingin kukalahkan" jeda, "Tapi sekarang lebih dari ingin mengalahkannya, aku ingin berada dilapangan dan pertandingan yang sama dengannya" dan suara Kyuhyun selanjutnya kembali membuat Yifan sulit menelan air didalam mulutnya. "Aku akan bermain di final. Dan kau harus sampai di final" Yifan balas menatap Kyuhyun. "Kesempatan terakhirku, aku ingin berada dilapangan dan satu pertandingan denganmu" lanjut Kyuhyun.

"Kenapa?" Yifan sadar suaranya mendadak serak.

Kyuhyun tersenyum lebar, senyum khas yang membuat Yifan jatuh cinta sejak pertama kali bertemu si kembar. "Karena itu impian kami"

Yifan tahu sudut hatinya berdenyut nyeri, namun daripada membalas senyum Kyuhyun dengan senyuman hangat, dia memilih mendengus keras. "Kau sedang bernegosiasi denganku?"

Kyuhyun mengangguk. "Aku mencoba peruntunganku" katanya dengan yakin.

"Baik. Pertandingan terakhirmu adalah di final nanti. Melawan team dari sekolahku" dan Yifan selalu tahu jika dia selalu kalah dengan si bungsu Cho.

.

.

Kyuhyun turun untuk makan malam. Kibum sudah tidak ada diruang tamu padahal seharusnya masih ada sejam lagi untuk Kibum mengikuti les privat hari ini. Kyuhyun hafal jadwalnya, lebih hafal dari jadwal pelajaran miliknya. Jadi dengan sedikit penasaran Kyuhyun bertanya pada Ibunya yang sedang menata menu makan malam mereka diatas meja.

"Kibum kemana?"

Ibunya menaruh segelas susu cokelat didepan Kyuhyun, "Tadi ijin menemani Donghae. Katanya mau daftar masuk bimbingan belajar" tidak aneh, Kyuhyun rasa semua anak tahun ketiga sibuk mencari tempat bimbingan belajar. Kibum saja yang malas dan akhirnya membuat Ibu mencarikan guru les.

"Ayah mana?" Kyuhyun ganti mencari sang Ayah.

"Nah itu, Ayahmu" Ibunya menunjuk sang Ayah yang baru keluar dari ruang kerjanya sambil berbicara ditelepon entah dengan siapa. "Kopi atau teh?" tanyanya begitu Tuan Cho duduk dikursinya.

"Teh, tolong" kemudian menoleh pada Kyuhyun. "Bagaimana sekolahmu?"

Kyuhyun mengangguk, "Baik" tak ada hal buruk. Hanya saja beberapa teman satu klub-nya terus menerornya dengan pertanyaan 'kenapa tidak latihan?' dan ketika Kyhyun menjawab 'sedang sibuk', Siwon mendengus cukup keras kemudian ketika dipandangi teman satu klub, pemuda itu lekas berlalu. Ketiga sahabatnya, meski masih tak terima dengan keputusan Kyuhyun, mulai tak merecokinya dengan rayuan agar kembali ke klub. Lagipula nama Kyuhyun masih tercantum sebagai salah satu anggota klub basket.

"Ayah dengar kau keluar dari klub"

"Kata siapa?" Kyuhyun mengerutkan kening. "Gosip itu, Yah" katanya.

Tuan Cho tersenyum. Kyuhyun suka melihatnya. "Melepaskan itu memang sulit Kyu. Tapi percaya pada Ayah, apa yang sudah dilepaskan, kalau itu memiliki takdir denganmu, itu akan kembali padamu. Bagaimanapun caranya" kepala Kyuhyun ditepuk dengan lembut.

OURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang