"Ara tunggu aku hosh hosh hosh" ucap seorang wanita yang ngos-ngosan karena berlari.
"kau ini slelalu meninggalkanku" ucapnya kesal."lagi pula loe sendiri yang larinya kaya keong Ragini, Ragini" ucap wanita yang dipanggil Ragini Ara.
"emang keong ada yang bisa lari ya" pikir Ragini lola.
"setau gue keong itu lambat, masak bisa lari sih, loe pikun ya Ra" ucap Ragini menjendul pelipis Swara pelan."iya juga sih, ehh tpi emang bener kan jalan loe nggak bisa lari kenceng" ucap Swara.
"iya juga sih, ohh ya Ra kita kan harus cepet sampai rumah sakit,, loe lupa ya" ucap Ragini panik.
"ehh iya ini gara-gara loe sih Ragu,, udah ayo cepet,, jangan sampai nanti loe gue tinggalin ya" ucap Swara kemudian lari.
"ehk Ara tunggu" ucap Ragini kemudian nyusul Swara.
Setelah beberapa menit mereka berdua sampai di rumah sakit.
"hosh hosh hosh Ra napa sih tadi kita nggak naik taxsi atau bajaj gitu?" ucap Ragini ngos-ngosan.
"Ragu loe kan tau duit kita cuma cukup buat bayar obat ayah aja" ucap Swara. "udah jangan banyak omong loe ke ruangan ayah gue mau nebus obat ayah dulu" ucap Swara.
"hem iya²" ucap Ragini kmudian pergi menuju ruangan ayahnya dan Swara dia pergi untuk menebus obat.
Swara pov
"Gue harus cepet nih kalo nggak apotek bakal antri", dan saat gue sampai di apotek ternyata bener disana sudah banyak orang ngantri dan itu nggak sedikit, "Ohh God" ucap gue saat lihat orang² yang sedang mengantri obat.Ragini pov
Gue pun berjalan menuju ke ruangan ayah, tapi tiba² gue nggak sengaja nabrak seorang wanita parubaya.
"hei nak kau tak bisa hati²" ucap Wanita itu kesal.
"maaf nyonya saya tidak sengaja" ucap Gue.
"ada apa bibi? Dan kau siapa?" tanya seorang pria yang tiba² datang.
"Laksh wanita ini menabrak bibi dan dia membuat kaki bibi tambah sakit" ucap wanita itu.
"kau,, apa kau tidak punya mata hah?" ucap pria yang bernama Laksh itu kasar
"tapi saya sudah minta maaf tuan dan saya tidak sengaja" ucap ku tak terima karena gue nggak salah.
"sudah Lah Laksh kita pulang saja bibi nggak mau lama² di rumah sakit" ucap bibi itu kemudian perhi begitu saja.
"kau,, ishh,, kau" ucapnya kesal.
"hah apa? Gue kan nggak salah" ucap gue saat pria itu mengejar bibinya.
"bibi kita akan ke rumah sakit lain okey,," ucap pria itu yang ku dengar samar²
"tidak bibi tidak mau kita sudah jauh² dari mumbai kesini tapi apa malah bibi merasa sakit,, bibi sudah bilang bibi nggak mau ke rumah sakit" ucap bibi itu.
"yang benar saja mereka dari Mumbai,, hii mereka sangat sombong" ucap gue kesal dan meneruskan jalan ke kamar ayah.<skip
"mana sih Ara udah 2 jam lebih dia nggak kesini² juga ayah kan butuh obat" ucap Ragini risau. Tiba tiba ponselnya berdering lalu dia mengankatnya.
*via telpon
Ragini= ya hallo Ra .. Loe dimana lama banget
"...."
Ragini= okok gue tunggu.
"...."
Ragini mematikan ponselnya.10 menit kemudian Swara sudah ada disana.
"loe tau nggak tadi itu yang ngantri panjang banget gue capek" ucap Swara lalu duduk di kursi disamping gue.
"yaelah loe baru ngantri lahk gue,, gue abis dimarahin orang asing,, gue sebel banget" ucap Ragini.
"ehh Ragu loe biasanya ngamgak sekesel ini sama orang,, emangnya kenapa sih?" tanya Swara bibgung karena Ragini nggak biasa memasukkan kata² orang asing ke hati.
"gimana nggak kesel coba,, gue nggak salah tapi dimarahin" ucap Ragini kesal.
"udah² sabar Ragu" ucap Swara.
Tiba tiba tangan ayah mereka bergerak.
"Ara lihat tangan ayah gerak, ayah sadar,, gue panggil dokter dulu ya Ra" ucap Ragini.
"iya ayah sadar, cepet Ragu loe panggil dokter sana" suru Swara.
Jangan lupa vote and comentnya ya kak
KAMU SEDANG MEMBACA
Darimana Datangnya Cinta?
Teen Fiction"entahlah aku tidak tau cinta ini datang darimana?" ucap Ragini. - "bagaimana cinta ini datang tiba²?" ucap Swara. - "I Love You" kata itu yang diucapkan Laksh. - "aku mencintaimu" ucap Sanskar. My first Story.. tidak pandai membuat deskripsi