#2

806 31 0
                                    

  Ragini pun memanggil dokter. Setelah itu kembali ke ruangan ayahnya lagi.

"Dok tadi ayah saya sudah sadar dok,, tapi setelah dia membuka matanya sebentar,, ayah saya...(hiks hiks hiks)" ucap Swara dengan menangis.

"Ara loe kenapa? Ada apa dengan ayah?" tanya Ragini. "dok cepat periksa ayah kami" ucap Ragini risau.

"maaf nona,, tapi ayah kalian sudah meninggal" ucap dokter itu.

Ragini syock dia pun langsung memeluk Swara. "Ra ayah Ra,, ayah nggak mungkin menibggalkan,, doketer itu bohong kan,, Ra jawab Ra (hiks hiks hiks)" ucap Ragini tak karuan.

"Ragu" ucap Swara tak kuat menahan tangisnya dan melihat kondisi Ragini saat ini.

<Skip

  Setelah upacara kremasi SwaraGini pun kembali ke rumah.
"Ra gue nggak mau pergi darisini Ra" ucap Ragini.

"tidak bisa Ragu kita harus pindah,, gue nggak mau kalo loe masih tetap disini dan loe nggak bisa terima kepergian ayah" jelas Swara.

"tapi kita harus tinggal dimana Ra?" tanya Ragini dan menatap lirih Swara.

"kita akan pindah ke mumbai Ragu,, kita bangun suasana baru disana" ucap Swara.

"lalu kita nggak punya uang Ra,, kita dapat uang darimana?" tanya Ragini sendu.

"gue udah jual rumah ini dan pembelinya akan datang besok, uangnya juga kita terima besok,, jadi kita bisa tinggal semalam di sini" ucap Swara.

"baiklah" jawab Ragini.

<skip
   Keesokan paginya SwaraGini sudah siap untuk pergi ke mumbai dia menunggu pembeli rumah ini.
"selamat pagi nona,, saya yang akan membeli rumah ini" ....

"selamat pagi nyonya baiklah nyonya,, kami sudah mengkosongkan rumah ini,, hanya meninggalkan perabotan berharga yamg tidak bisa kami bawa" ucap Swara.

"terima kasih nona,, ini uangnya pas dengan yang anda minta"....

"sama² nyonya semoga anda beteaah di sini,, kami permisi" ucap Swara kemudian SwaraGini pergi dari rumah.

"ayo Ragu kita harus ke terminal sekarang,, kalo nggak kita bisa ketinggalan bis jurusan ke mumbai" ucap Swara

"iya Ragu loe jangan buru² hmgini donk,, gue masih nggak tega harus ninggalin rumah peninggalan ayah" ucap Ragini.

"hemm... Taksi" ucap Swara kemudian mencegah taksi yang lewat, mereak pun menaiki taksi.

Sesampainya di terminal mereka menaiki bus jurusan ke mumbai.

"Ra terus kita di mumbai mau ngapain?" tanya Ragini polos.

"loe itu kalo lola jangan kebangetan donk Ragu,, ya kita cari kerja disana" ucap Swara.

"iya juga ya" ucap Ragini.

Setelah beberapa jam di perjalanan, bus pun berhenti karena sudah samapai di tujuan yaitu Mumbai.

"hello Mumbai" ucap Swara.

"hemm Ra,, udah de loe jangan lebay" ucap Ragini.

"elah siapa juga yang lebay" ucap Swara. "udah yok kita cari rumah kontrakan, gue udah capek banget seharian duduk di bis" ucap Swara.

Mereka pun naik taksi dan menuju temat dimana disana banyak yang menyewakan kontrakan.

"Ragu sementara kita tinggal di sini ya,, gue janji,, gue akan secepatnya cari kerja,, dan kita bisa nabung buat beli rumah sendiri" ucap Swara.

"iya Ra, gue juga besok mau cari kerja" ucap Ragini.

"ya udah sekarang kita istirahat biar bsok bisa fresh" ucap Swara.

"main tidur aja ini baju² belum ditata di lemari" ucap Ragini.

"hehehehe iya gue lupa,, untung aja loe ingetin Ragu" ucap Swara cengengesan.

<Skip
   Keesokan paginya SwaraGini sudah bersiap mencari pekerjaan di Mumbai, mereka sudah menyiapkan mental untuk tinggal di Mumbai.

"Ra loe mau cari kerja apa?" tanya Ragini.

"entahlah gue bingung,, di mumbai banyak lapangan pekerjaan,, tapi gueasih bingung harus kerja apa?" ucap Swara.

"gue juga sih Ra" ucap Ragini.

"yaelah udah jangan banyak mikir mending kita berangkat" ucap Swara kemudian mengambil tas dan berkas² nya.

Saat di jalan mereka pun berpencar untuk mencari pekerjaan.

Swara pov.
"Gue harus secepatnya dpet kerjaan,, dan semoga Ragu juga dpet kerjaan,, dewa tolong bantu kami" ucap gue sambil berjalan. Dan gue pun melihat sekeliling dan ya gue menemukan lowongan pekerjaan di sebuah rumah makan,, gue pun langsung buru² kesana.

Saat menyebarang gue udah mastiin nggak ada mobil apa motor lagi yang lewat,, gue pun langsung nyebrang tapi apa? Sebuah mobil nabrak gue dan ya emang nggak seberapa kenceng sih tapi namanya juga jatoh di aspal pasti sakit.
"aww" rintih gue,, kemudian gue lihat seseorang turun dari mobilnya.

"maaf nona saya tidak sengaja" ucap sopan seotmrang pria.

"sayang,, nggak usah diladenin, pasti orang kaya dia nih ya,, cari mangsa buat pura² ketabrak terus minta ganti rugi" cerocos wanita yang baru turun.

"kavita kamu ngomong apa sih? Dia itu aku tabrak,, otomatis aku yang salah disini (ucapnya kesal pada wanita yang bernama kavita itu),, nona kau tudak papa? (pandanganya beralih padaku)" tanya pria itu.

"tidak tuan tidakpapa, saya buru² saya harus mencari kerja" ucap gue.

"nona kau butuh pekerjaan?" tanyanya dengan menatapku.

"iya tuan apa ada lowongan pekerjaan untuk saya,, pekerjaan apapun saya mau tuan" ucap Gue

"iya saya ada pekerjaan,, saya lihat nona cocok jadi model" ucapnya yang membuat gue kaget.

"hah model?" gue nggak percaya.

"Sanskar,, kamu apaan sih kamu kan belum kenal siapa wanita ini" oceh kavita lagi.

Ragini pov.
"ya dewa aku harus kerja apa di mumbai?" ucap gue. Gue pun berjalan gontai "ya dewa tolong berikan bantuan untukku" ucap gue lagi, dan nggak sengaja gue menendang kaleng dan mengenai seseorang.
"aww" siapa yang menendang kaleng tadi.
"upss,, ya dewa haduhh Ragu loe ceroboh banget sih" ucap Gue,, dan pria itu berbalik,, gue terkejut karena pria itu adalah pria yang marahin gue waktu di rumah sakit.

"eloe lagi, kenapa sih hue harus ketemu sama loe?" ucap pria itu kesal.

"maaf tuan Laksh (seinget gue)lagi pula saya juga nggak sengaja" ucap gue.

"maaf maaf,, nggak sengaja nggak sengaja,, di rumah sakit juga loe bilang gitu,,, tunggu² loe tau nama gue?" ucapnya

"ya tau lah orang kemarin kan bibimu yang cerewet itu nyebut namaitu,, aku kan nggak pikun" ucap gue.

"apa loe bilang,, bibi gue cerewet dasar ya loe,, udah bikin bibi gue berubah pikiran buat pergi ke rumah sakit,, sekarang loe bilang bibi gue cerewet" ucapnya semakin kesal.

"yaelah santai donk,, ya kanwaktu itu aku nggak tau dan nggak sengaja" elak gue.

"jadi cewek nggak mau salah banget" ucapn Laksh lagi.

"udah ah emang aku nggak salah" ucap gue,, dan gue berniat pergi tapi apa salah gue?? Gue harus kesandung batu dan hampir aja jatoh,, dan untungnya ada pria ngedelin itu nolong gue..

Malem guys...
Jangan lupa voment ya😘

Darimana Datangnya Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang