4. Kontroversi

16 3 2
                                    

Yah, tak terasa sudah seminggu kelas mulai aktif melakukan kegiatan belajar mengajar. Sedangkan aku, seperti biasa sedikit merasa kurang nyaman dengan lingkungan baru. Mengingat track recordku yang kurang menyenangkan dengan keadaan banyak anak perempuan yang menggunjingkanku. Terlebih aku saat ini lebih banyak bergaul dengan anak laki-laki.

Hal itu membuatku sedikit bingung sendiri. Tentang alasan anak-anak perempuan kurang menyukaiku untuk alasan ini. Padahal aku sendiri merasa tidak memiliki masalah apa-apa dan tidak mengganggu urusan mereka. Tetapi mereka terus saja mempermasalahkan hal ini. Aku benar-benar merasa bingung.

Terakhir kali aku sempat dilabrak karena dianggap menjauhkan dia dari laki-laki yang dia suka, tanpa menyebutkan jelas siapa laki-laki itu. Hanya memberiku isyarat bahwa aku terlalu genit dengan anak laki-laki. Lalu dia menyinggung tentang diriku yang hanya memilih untuk berteman dengan laki-laki. Padahal halo, memang aku cocoknya dengan berteman dengan laki-laki memang salahnya dimana coba?

Herannya lagi Brian sahabat baruku ini selalu cekikikan tiap aku curhat masalah aku dibenci anak-anak perempuan. Mana aku sering dibully tentang masalah penampilan segala. Dibilang aku kurang oke, karena dianggap terlalu maco untuk cewek.
Erch... Emang siapa mereka sok2an komentar penampilan orang. Dikira dianya sudah oke apa?

Keluhku berkali-kali kepada Brian tiap kali aku mendapat perlakuan sinis dari anak-anak cewek. Brian selalu ada disampingku untuk membantu. Apalagi kalau aku mulai dikerjain anak-anak cewek yang dengan sengaja membullyku lewat omongan tak menyenangkan. Brian selalu saja hadir sebagai penolongku.

Sampai suatu kali, aku mendapati hal yang sangat mengejutkan pada suatu sore. Sesuatu yang tak pernah aku duga sebelumnya, terlebih itu menyangkut Brian sahabatku sendiri. Ketika suatu sore aku selesai mengikuti ekstrakulikuler. Aku melewati salah satu lorong sepi dan aku melihat Brian sedang berbicara dengan salah satu anak perempuan.

Karena aku sangat penasaran akhirnya aku memutuskan untuk menguping. Walaupun aku tahu ini melanggar privasi tapi jujur gelagat mereka mencurigakan.

"Brian..." kata anak perempuan itu lirih kudengar.

"Sebenarnya aku, suka sama kamu sudah sejak lama." katanya.

"Em... Aku menghargai pengakuanmu yang jujur. Tetapi maaf, aku berharap pengakuan itu bisa kamu berikan pada laki-laki yang lebih pantas menerimanya." jawab Brian halus.

Wow, aku tak menyangka ternyata bocah itu banyak juga yang suka. Tetapi aku lebih tidak menduga dibalik sikapnya yang kadang ceplas-ceplos itu dia sangat menghargai perasaan perempuan. Aku cukup dibuatnya terharu melihat pemandangan ini.

"Kenapa Brian? Apa sebenarnya selama ini ada orang yang kamu suka?" tanya gadis itu putus asa.

"Aku rasa itu tidak ada hubungannya dengan masalah ini. Karena jawabanku ini jujur tentang perasaanku ke kamu. Walaupun aku minta maaf karena jawaban jujurku menyakiti kamu. Tapi aku hanya mau kamu tahu aku nggak mau memberikan harapan palsu ke kamu." jawab Brian lugas.

"Apa ini karena si Anya? Aku dengar kalian begitu dekat, makanya kamu nolak aku?" tanya gadis itu. "Apa aku ga bisa punya kesempatan buat bikin kamu ngeliat aku Brian?" sambung gadis itu penuh harap

"Maaf kalau ini harus melukai kamu lagi, tapi apapun yang ada kaitannya dengan Anya tidak ada hubungannya dengan ini. Kalau kamu berpikir untuk ada posisi dihatiku. Sejujurnya aku lebih nyaman ketika kita bisa jadi sahabat baik kaya sekarang, dan aku berharap kamu bisa mempercayakan hatimu sama orang yang lebih tepat." jawab Brian seraya pergi meninggalkan anak perempuan itu yang mulai menangis.

Ya, aku sedikit terkejut tentang kenyataan ini. Tapi aku tak menyangka jika dia ada yang suka. Selain itu, aku sekarang cukup mengerti kenapa aku selalu dibully dan Brian selalu membelaku. Ternyata ini toh alasannya, Brian sedang melindungiku dari fans girlnya. Oh wow... Aku sungguh tidak menyangka.

Namun satu hal yang sampai detik ini membuatku penasaran adalah. Sebenarnya apa yang bikin cewek-cewek itu memusuhiku. Bukankah sudah jelas kalau aku ini Bronya Brian. Kenapa tidak mereka minta bantuanku saja untuk mendekatkan mereka dengan Brian, daripada aku dimusuhi beginikan. Karena sekalian aku juga pengen tahu apa yang bikin sahabatku satu itu masih sendiri.

Aku takut sahabatku itu belok. Kan, kasian ganteng-ganteng tapi belok ya. Apalagi sekarang aku jadi menemukan penyebab kontroversi tentang diriku diantara anak cewek. Ternyata Brian toh penyebabnya... Adeh, capek deh. Semoga saja setelah ini masalah jadi cepat kelar. Amin...

Gimana nih ceritanya? Menguras emosi ga nih... Alay atau gimana? Minta vote dan komennya ya...

Kejutan !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang