Part 7 - Masa Lalu

738 14 3
                                    

Acara fashion show diadakan di Jeju island. Yi Seul dan seluruh pegawai Ace Lee Group dibuat sibuk dengan persiapan untuk acara ini. Gi Kwang mondar mandir mengecek semua keperluan yang dibutuhkan. Sesekali dia memerintah staff untuk memindahkan barang-barang. Sebenarnya bukan hanya itu alasannya. Gi Kwang tengah mengawasi seseorang. Dia tak ingin kehilangan jejak wanita itu. Perasaan ingin melindungi dan memiliki wanita tersebut. Sial. Karena terlalu focus pada staff bagian perencanaan. Saat ini Gi Kwang kelimpungan mencari wanitanya. Tunggudulu, kurang tepat rasanya menamai wanita tersebut sebagai wanitanya. Pada kenyataannya wanita itu bukan miliknya. Sudahlah, siapa peduli. Saat ini Gi Kwang benar-benar dibuat kelabakan mencari keberadaan wanita itu.

Gi Kwang mengitari villa. Sejak setengah jam lalu dia bolak-balik naik turun tangga mencari keberadaan wanita itu. Nihil. Sampai saat ini dia belum juga menemukan wanita tersebut.

Gi Kwang nyaris putus asa. Dia membuang muka ke laut. Dari kejauhan dia melihat siluet tubuh seorang wanita duduk memandangi ombak. Gi Kwang segera turun dan berlari menghampirinya. Dia tak ingin lagi kehilangan wanita tersebut.

“Shin!”

Gi Kwang setengah berteriak. Nafasnya terengah-engah karena berlari. Merasa ada yang memanggil, wanita bernama Shin tadi menoleh ke belakang.

“Presdir.”

“Aku mencarimu… hah… ke mana-mana. Hah… hah…”

“ Gwaenhanayo? Presdir, aku akan mengambilkan air. Tunggu sebentar.”

Gi Kwang mencengkeram pergelangan tangan Yeo Rin. Ditatapnya lembut manik mata Yeo Rin. Ingin sekali dia membawa tubuh wanita ini ke pelukannya. Seperti dulu kala. Saat mereka masih bersama. Saat Yeo Rin menyandang gelar sebagai kekasih Gi Kwang.

“Pre… presdir. Jangan seperti ini. Kau… kau membuatku takut.”

“ Mian .” Gi Kwang segera melepas genggamannya. Dia berjalan mendekat ke batu karang lalu duduk di sana. Bingung harus melakukan apa, Yeo Rin mengikuti Gi Kwang. Dia duduk sedikit menjauh dari posisi Gi Kwang.

“Shin, rupanya kau masih ingat tempat ini.”

Hening. Tak ada sahutan dari hawa satu ini. Ada rasa tidak nyaman berduaan dengan Gi Kwang. Entahlah, hanya saja dia merasa ada yang salah dengan keadaan ini.

“Aku sengaja membuat acara tersebut dilaksanakan di sini. Aku ingin mengakhiri semuanya. Aku sadar, kau tak akan kembali lagi padaku. Pemuda yang ada di restoran saat itu, diakah kekasihmu?”

Yeo Rin melirik sekilas. Dia melihat saat ini Gi Kwang tengah memandangnya. Menunggu jawaban atas pertanyaannya. Yeo Rin menyerah, mungkin saat ini dia memang harus menjelaskan semuanya pada lelaki yang pernah mengisi hatinya tersebut.

“ Nde. Kau benar. Dia kekasihku, Zelo. Anak dari kepala polisi Choi. Kami sudah berteman sejak kecil. Dan sebenarnya aku memang menyukainya sejak remaja. Hanya saja perbedaan umur kami membuatku enggan mengakuinya. Sampai akhirnya aku memutuskan menerimamu sebagai kekasihku. Selang dua bulan, tanpa Zelo ketahui jika aku sudah memiliki kekasih. Dia mengutarakan isi hatinya padaku. Dan aku… aku… aku tak bisa menolaknya. Karena memang dialah yang aku tunggu. Mianhae . Aku telah menyakitimu.”

“Lee, dengarkan aku. Kau boleh membenciku. Tapi jangan membuatmu berubah. Kau… terlalu baik untuk gadis seegois diriku.”

“Berubah? Memangnya apa yang berubah dariku.” Gi Kwang menatap bingung lawan bicaranya. Dia sama sekali tak merasa telah berubah.

“Lee, kau tahu. Ada banyak rumor yang mengatakan kalau kau…”

“Gay? Dengan Henry? Oh, ayolah Shin. Kau tahu semua itu tak benar.”

“Aku tahu. Tapi sikap kalian? Kau tidak sedang berpura-pura menjadi orang bodoh, bukan?”

Sejujurnya Gi Kwang sadar betul dengan rumor tersebut. Hanya saja dia malas menanggapi. Dia tak mau mengurusi hal seperti itu. Toh kedekatannya dengan Henry memang benar. Semakin disangkal justru akan semakin memperparah, karena itu dia memilih diam.

“Lee, carilah penggantiku. Banyak wanita yang menyukaimu. Wanita yang jauh lebih baik dariku. Dan tulus menyayangimu. Aku yakin, ada yang menyukaimu dirimu sebagai Lee Gi Kwang. Bukan sebagai Presdir dari Ace Lee Group. Hanya saja, kau belum menemukannya. Yah, aku yakin itu.”

Gi Kwang tersenyum mendengar penjelasan Yeo Rin. Kali ini dia akan melepaskan wanita ini. Sudah tak ada harapan lagi. Ada rasa sedih yang menyeruak, tapi dia juga merasakan kelegaan. Tanpa sebab, dia senang mendengar jika dia tak bisa lagi bersama dengan Yeo Rin.

“Eoh, Yi Seul- ah.”

Teriakan Yeo Rin menyadarkan lamunan Gi Kwang. Dia menengok cepat, mencari sosok yang baru saja dipanggil Yeo Rin. Sang sekretaris cantik berdiri mematung tak jauh dari tempat mereka duduk. Dia nampak terkejut, lalu cepat-cepat menampilkan senyuman. Senyum palsu. Terlihat sangat terpaksa. Kali ini, Gi Kwang merasa sesak melihatnya. Hatinya serasa dikoyak. Ada kekhawatiran. Dia takut Yi Seul salah paham padanya.

“Eonni, kau dicari oleh Hong Bin-ssi. Katanya dia ingin membicarakan mengenai beberapa hal mengenai artisnya.”

“Di mana dia?”

“Ada di aula, sedang gladi resik dengan seluruh model. Dan Presdir juga dicari Henry- ssi.”

“Baiklah, aku akan menemui Hong Bin. Saya permisi.”

Tanpa menunggu persetujuan Gi Kwang, Yeo Rin melenggang pergi dari hadapan dua mahkluk beda jenis ini. Mereka berdua canggung satu sama lain. Yi Seul salah tingkah melihat Gi Kwang diam memandanginya. Seperti seorang singa yang tengah memburu mangsanya.

“Kau mendengarnya?” Gi Kwang bertanya sarkartis. Tatapannya tajam.

“Eh? Em… itu… itu…”

“Kau mendengar percakapan kami?” Gi Kwang menaikkan nada bicaranya. Sedikit membentak. Tindakan Gi Kwang barusan membuat Yi Seul semakin takut pada atasannya.

“Mianhamnida. Saya tidak bermaksud menguping. Tadi… tanpa sengaja… saya… saya…”

Presdir muda tersebut begitu saja melenggang pergi, tak mendengarkan penjelasan Yi Seul lebih jauh. Dia kesal. Kesal pada dirinya sendiri. Dia tak ingin melampiaskan amarah di depan sekretarisnya tersebut. Menghindar adalah cara terbaik untuk menyembunyikan perasaan dia sesungguhnya.

-tbc-

My Secret(ary)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang