Part 9 - Malam yang Panas

1.4K 14 3
                                    

" Mwo ? Marah? Untuk apa?"

"Karena... karena..."

"Yak! Sudah kukatakan untuk bicara yang jelas."

"Karena kata Henry... Presdir menyukaiku." Mata Gi Kwang membulat sempurna. Dia shock mendengar kalimat yang baru saja dilontarkan Yi Seul. Dan apa katanya tadi? Menyukainya?

" Mwo ? Menyukaimu. Huh, yang benar saja. Jangan terlalu percaya diri nona Han."

"Ah, geurae . Seharusnya saya tidak terlalu percaya diri seperti itu. Bagaimana mungkin seorang Presdir perusahaan ternama menyukai gadis seperti saya. Ah, saya terlalu besar kepala. Kalau begitu saya permisi."

Yi Seul hendak meraih handle pintu saat tiba-tiba tangannya dicengekeram kuat. Yi Seul menoleh, di sampingnya sudah berdiri Gi Kwang. Tatapan mata Gi Kwang sulit diartikan. Ada kebingungan, marah, tetapi terlihat sendu dan sedih. Belum sempat Yi Seul bertanya. Mulutnya sudah disumpal dengan bibir Gi Kwang.

Gi Kwang mencium kasar bibir plum milik Yi Seul. Tangan kanan Gi Kwang menekan tengkuk Yi Seul. Tangan kirinya menarik Yi Seul, membawanya agar semakin mendekat. Menghimpit Yi Seul yang terjebak di antara pintu dan tubuh Gi Kwang. Dikulumnya dengan menggebu bibir merah muda milik Yi Seul. Tak ada penolakan dari Yi Seul. Seolah dia menerima perlakuan Gi Kwang.

'Kumohon semua ini bukan sekadar fantasiku semata,' ucap Gi Kwang dalam hati.

Mendapat ijin dari Yi Seul, Gi Kwang semakin berani. Digigitnya bibir bawah Yi Seul agar terbuka. Memasukkan lidahnya dan mengabsen seluruh isi mulut wanita yang dicintainya tersebut. Yah, kini Gi Kwang sadar jika dia mencintai Yi Seul. Perasaan marah melihatnya bersama Henry karena dia cemburu.

Gi kwang menyesap lidah Yi Seul. Menikmati setiap pagutan yang mereka lakukan. Bahkan Yi Seul mulai membalas tindakannya. Tangan Yi Seul telah melingkar di leher Gi Kwang. Dia menggelayut manja atas kuasa Gi Kwang.

"Eunghh..." Sebuah erangan meluncur dari bibir Yi Seul. Membuat gairah Gi Kwang semakin naik. Tanpa melepas pagutan bibir mereka, Gi Kwang membopong tubuh Yi Seul ke ranjangnya. Hati-hati dia menjatuhkan Yi Seul di atas kasur. Posisi seperti ini membuat Gi Kwang dengan bebas mengeksploitasi Yi Seul.

Tangan kanan Gi Kwang mulai beraksi. Dirabanya punggung Yi Seul, membuat Yi Seul menggeliat geli. Terasa mulus. Entah sejak kapan tangan kekar tersebut sudah meyusup masuk di bawah blus lengan pendek yang Yi Seul kenakan. Sedangkan tangan kiri Gi Kwang mulai meraba paha Yi Seul yang tertutupi rok pendek selutut.

"Eunghh..." Yi Seul kembali melenguh mendapat perlakuan mesra dari Gi Kwang. Tak mau kalah, Yi Seul mulai membelai punggung Gi Kwang yang masih tertutupi kaos. Merambat ke depan, mengusap lembut dada bidang Gi Kwang.

"Yi Seul-ah, saranghae. Henry salah. Aku bukan sekedar menyukaimu, tapi aku mencintaimu," ujar Gi Kwang setelah melepas pagutan mereka. Nafas mereka terengah. Saling berebut oksigen untuk mengisi pasokan udara di paru-parunya.

Tak mau menunggu jawaban Yi Seul, Gi Kwang kembali memagut bibir tipis milik Yi Seul. Mereka kembali bercumbu. Menyalurkan hasrat terpendam yang tidak mereka ketahui sejak kapan mulai tumbuh di dada mereka. Satu hal yang pasti, mereka berdua saling mencintai.

-tbc-

My Secret(ary)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang