Chapter 2

160 37 10
                                    

Hah, aku dapat amplop surat sekolah magic magic itu?. Berarti aku beneran penyihir yak . Berarti nggk percuma ngayal punya element-element dan tongkat sihir donk!, yayy... Senangnya . Batin ku
Aku pun menyiapkan baju-baju yang harus ku bawa disana. So, aku pastinya juga terhindar dari cowok resek itu!, eh, kok aku mikirin dia. Huh, halusinasi doank itu kayaknya.

Skip

Aku bangun dari tidur nyenyak ku, heh , ada dimana ni? . Inikan bukan kamar dirumah ku?, gumam ku
Ah, mungkin udah di asrama. Aku bergegas menuju kamar mandi untuk melaksanakan ritual pagi.
20 menit berlalu...
Aku pun selesai, dan segera memilih baju seragam hari ini.yang mana udah diterapkan di jadwal yang tertempel di lemarinya.
Aku pun keluar kamar...
"Hi, kamu udah bangun"tanya seorang cewek
"See! "Jawab ku singkat tanpa raut wajah
"Oh, ya namaku Ara. Kuharap kita bisa berteman baik"ujarnya
"Hmm, boleh"jawab ku singkat
Lah kok aku bisa ngomong gitu yak?, mungkin saatnya diriku mulai terbuka dengan orang lain, sepertinya dia orang baik.
"Oh, ya saendra!, kita ke ruang makan yuk"ajaknya
"Ok"jawabku singkat sambil mengikutinya.

Sepanjang perjalanan aku hanya mendengar, banyak cemoohan yang dilontarkan untuk Ara! Kenapa?. Aku pun mensejajarkan langkah dengannya.

                               *****

    Aku pun masuk ke kelas, oh ya aku beda kelas sama Ara.

Treng....
Treng....
Treng....
Bel masuk berbunyi!

Seorang guru masuk dengan menggunakan jubah hijau.

"Nampaknya dikelas kita kedatangan murid baru? Silahkan perkenalkan dirimu"ujar guru itu

Aku pun maju ke depan, dan memperkenalkan diriku dengan singkat.

"Nama ku Saendra"singkat ku

Setelah aku ngenalin diri, ada beberapa murid yang berbisik-bisik.
"Oh, shit aku dibilang tembok"batin ku

Lalu, mr. Leon menenangkan semuanya

"Ok Saendra, kamu bisa panggil saya mr. Leon"ujar mr. Leon

aku pun jalan melenggang kembali ketempat duduk yang udah ku tempati!

Baiklah anak-anak kita sekarang belajar pengenalan element yang kita miliki. Ujar mr. Leon
Seketika kelas berubah menjadi area percobaan yang luas. Setelah, mr. Leon membaca mantra.
Satu persatu murid dipanggil ke depan untuk mengetahui apa saja element yang mereka miliki.
Sekarang giliran ku, aku disuruh masuk kedalam box yang bercahaya. Lama kelamaan cahaya itu mengelilingi tubuhku. Dan oh, shit! Mataku perih. Setelah. Cahaya itu hilang aku pun keluar.
Dan semua murid tercengang setelah melihat aku keluar.
Apa ada yang aneh dari aku ya , mr. Leon pun datang menghampiriku dengan membawa cermin yang cukup besar, sepertinya mr. Leon tau aku sedang dilanda kebingungan.
Oh no, rambut ku kenapa jadi warna-warni. Mata ku warnanya sama ma rambut !. Lah kok aku pakai gaun . Gumam ku

"Wow box ini tidak bisa membaca apa element mu nak"seru mr. Leon

Aku pun pergi meninggalkan area percobaan, menuju toilet. Aku menetralkan rasa keterkejutanku terhadap apa yg kulihat dari perubahan diriku sendiri.
Aku, memejamkan mata sambil bergumam"kembali seperti semula".
aku pun membuka mata, dan hasilnya memuaskan. Aku kembali seperti kondisi awal, dengan seragam kotak-kotak ungu, pita kupu-kupu, dan tentunya dengan rambut coklatku dan mata abu-abuku.
Oh jadi tinggal bilang kayak gitu ya! Batin ku
Iya mrs...
Oh, siapa yg ngomong
*
*
*
*
*
*
*

Penasaran ya? Sama? Yuk ikutin terus cerita aku

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Nggk deh ya . Lanjutin bacanya ya gaes

Author pov

"Ini saya mrs., saya adalah mrs"ujarnya
"Hah , kamu siapa? "Tanya ku
"Nama saya Posso mrs. "Jawab posso
"Oo, kalau iya muncul donk"seru ku
Tiba-tiba cahaya terang menyelimutiku, muncullah sosok gadis yang mirip denganku, dengan mengenakan gaun crystal.
"Hy mrs. Saendra"serunya sambil membungkukkan badannya
"Ya, hy nggk usah panggil mrs., panggil nama aja"tegas ku
"Tap... "
"Tidak ada tapi-tapian"putus ku
"Ok mr.. Saendra"jawabanya kikuk
Setelah itu, dia masuk lagi kedalam diriku. Kata terakhir yang dia ucapin "kalau butuh bantuan panggil aja nama aku ya".

Skip

Aku udah selesai belajar, sekarang aku dan ara lagi makan. diruang makan. So, nggk ada salahnya aku mulai berteman. Tapi, kayaknya sama ara dulu aja deh!, aku masih belum bisa terbuka sama yang lain. Ini juga aku lakuin, karena dia teman sekamar sih. Ntar, apa kata guru-guru kalau sama teman sekamar nggk akur. Iya sih terbuka, tapi tetap irit ngomong. Soalnya, udah kebiasaan.

"Saendra,? "Panggil Ara
"Hmm.. "Balas ku
"Nama kamu panjang banget kalau aku panggil saendra, aku panggil andra aja nggk papa? "Tanyanya
"boleh"jawabku

Setelah itu, kami melanjutkan makan dengan tenang.

Kami pun sampai diasrama, aku segera masuk ke kamar untuk bersih-bersih plus mandi deh.

25 menit berlalu

Aku pun keluar kamar, dengan keadaan rambut terurai. Hmm... Wangi enak nih, aku pun jalan menuju dapur.

"Eh, kamu udah siap mandinya ndra? "Tanya Ara
"Udah"jawabku
"Nih aku buatin kamu macaroni pasta pedas"tawarnya
"Kok kamu tahu makanan kesukaan aku? "Tanya ku
"Wow, 6 kata yang kamu ucapin barusan. Ada kemajuan"ujarnya girang
"Hmm.. "Singkat ku
"Yah, balik lagi seperti semula"ujarnya dengan nada yg dibuat-buat kecewa

Aku pun menyantap macaroni, buatan ara. Biasanya sih kalau udah makan jam segini aku nggk makan malam lagi. Soalnya, kalau makan lagi takutnya muntah.

"Gimana? Enak nggk? "Tanya nya

Aku hanya menganggukkan kepalaku, tanda aku suka dengan macaroni buatannya.

---------------------------------
Terimakasih kepada teman-teman dan kakak-kakak yang udah baca cerita aku
Jangan lupa vote and comment ya semuanya.


Saendra In Firosy Academy | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang