Chapter 11

28 2 0
                                    

        Aku harus segera beranjak dari tempat ini, aku yakin Nathan pasti sedang mencariku.

"Aha, kenapa aku tidak menggunakan kekuatan transparanku saja", batinku

      Aku segera menstransparankan diriku dan melepaskan segala ikatan-ikatan dikaki dan tanganku. Selagi dia pergi, aku harus bergerak cepat.
      Lalu, aku menteleportasikan diriku kekamarku diasrama. Serta, menghapus jejakku agar dia tidak dapat mencariku dan mengenaliku lagi. Karena, dia hanya membuat semua orang kesusahan saja.
     Aku hanya berdiam diri saja dikamar sambil membaca wattpad di handphoneku, hmm bosen juga. Semenjak aku diculik sama si brengsek itu, aku belum bertemu dengan suamiku.
     Degh, apa aku bilang apa barusan. Blush, seketika mukaku terasa hangat. Yah, benar aku malu karena baru beberapa detik yang lalu aku mengakui si makhluk astral sebagai suamiku.
    Argh,aku bisa gila seperti ini. Teriakku dan berguling-guling hingga terjatuh.
    Dugh, aku pun terjatuh diatas lantai. Tiba-tiba pintu kamarku terbuka

"Andraaaa, kamu kemana saja hiks hiks" ucap Ara marah dan diiringi isakan yang tersedu-sedu.
"Nggk kemana-mana pun"ujarku

    Seketika dia membelalakan matanya, setelah aku berujar demikian.

"Nggak kemana-mana katamu!, Kau tau Ndra berapa khawatirnya Nathan mencarimu" ucap Ara dengan suara yang lantang.

"Apaan sih Ra kok ngegas gitu" ucap Nathan

    Eh sejak kapan si makhluk astral itu didepan pintu kamarku. Batinku

"Babe, are you okey?" Ucap Nathan

    Dia melangkah mendekatiku, dan aku hanya bisa mematung. Entah apa yang kurasakan ini, terjadi dengan tanpa sadar.

"I'm okey" ucapku dan tertunduk
"Yasudah yang penting kau sudah kembali Ndra, itu sudah membuatku senang"ucap Ara sambil tersenyum
"Dah aku tinggal ya, bye" lanjutnya dan meninggalkan senyum jahilnya.

   Aduh si Ara emang kebangetan deh aku lagi dalam keadaan mati kutu ini, dia malah ninggalin aku dengan si makhkuk astral. OMG, hello. Batinku

"Babe, where are you go?" Ucap Nathan
"I don't know" ucapku acuh
"Please babe, sekali ini aja kamu terbuka sama aku" ujarnya
"Punya hak apa kamu!" Ucapku dingin
" Aku suami kamu sekarang Ndra tolong hargain aku, aku tau kamu belum bisa terima semua ini. Setidaknya kamu pergi izin ke aku biar aku nggk khawatir" ucapnya panjang lebar

   What?, Dia khawatirkan aku. Sepertinya dia tidak main-main dari sorotan matanya tidaka da sedikit pun tersirat kebohongan.

"Aku diculik" ucapku spontan dan langsung menutup mulutku yang tidak terkontrol ini.
"Siapa yang menculik mu babe, bilang padaku" ucapnya dengan lembut.

    Dia duduk didepanku dan meraih tanganku.

"Okey babe, kalau kamu belum siap bilang sekarang lain kali saja juga tidak apa"ujarnya. Lalu, mencium keningku.

    Setelah itu, dia membawaku pergi kekamar mandi.

"Kamu ngapain" cicitku, jantungku berdegub dua kali lebih cepat dari biasanya.
"Aku cuman mau sikatin gigi dan membasuhkan mukamu" ucapnya sambil memberikan odol kesikat gigi.
"Nggak biar aku sendiri saja" ucapku
"Biar aku saja, aku tahu kau masih lelah" ucapnya

    Aku hanya pasrah, dia menyikatkan dan membasuhkan muka ku. Dia melakukan dengan hati-hati dan lembut. Lalu, dia membawaku kemar dan mendudukanku dikasur.

"Mau ngapain lagi kamu" ucapku
"Sekali ini saja babe nurut sama aku" ucapnya
   
     Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, aku hanya memperhatikannya saja yang sedang berjalan ke meja riasku dan ternyata dia mengambilkan vitamin rambut dan sisir. Dia menyisirkan rambutku dengan hati-hati, setelah itu mengaplikasikan vitamin itu kerambutku. Selesai dia menyisirkan dan memakaikan vitamin rambut itu.

"Sudah selesai, kamu tidur ya babeku sayang"ucapnya

       Aku pun menurutinya karena aku benar-benar membutuhkan istirahat. Dia berjalan dekat pintu dan menutupnya. Setelah itu dia juga ikut berbaring di dekatku. Aku pun kaget.

"Aku nggak bakal ngapa-ngapain kamu babe, aku hanya rindu tidur bersamamu" ucapnya seakan tahu maksud dari keterkejutanku barusan.

      Aku pun tidur membelakanginya, dan beberapa saat tak terasa aku pun hanyut direnggut oleh kantukku.

Nathan POV

   Aku mendengar suara Ara yang cukup keras dari kamar istriku, eh Saendra. Lalu, aku pun berjalan kekamarnya.

"Apaan sih Ra kok ngegas gitu" ucapku

  Tak sengaja aku melihat Saendra terduduk dilantai. Ternyata dia sudah kembali, dan oh tidak dia kurusan. Setelah aku menanyakan apa yang telah terjadi dengannya dia hanya menjawab dengan datar dan dingin, benar dia kembali seperti Saendra yang dulu. Entah ala yang membuatnya berubah seperti itu, aku akan menyelidikinya nanti sekarang aku ingin melepaskan kerinduanku kepadanya.
       Lalu, aku pun segera membawanya kekamar mandi untuk menyikatkan gigi dan membasuhkan mukanya.

"Kamu ngapain" cicitnya
"Aku cuman mau sikatin gigi dan membasuhkan muka kamu" ucapku sambil memberikan odol kesikat gigi.
"Nggak biar aku sendiri saja" ucapnya
"Biar aku saja, aku tahu kau masih lelah" ucapku

      Aku pun hanya menjawab dengan santai dan lembut yang dia katakan, aku hanya ingin melepas kerinduan ini. Serta, membantunya untuk membersihkan diri. Karena, dia pasti masih syok dan trauma atas kejadian yang belum ku ketahui titik jelasnya.
      Setelah itu aku memberikan vitamin pada rambutnya serta menyisir rambutnya sekalian. Ya benar, dia tetap bersikap demikian dan aku tetap menjawab dengan santai dan lembut.
     Aku yakin dia sangat lelah, karena sangat terlihat dari kantung matanya yang menghitam.
Aku pun mengajaknya untuk tidur. Eits, jangan berfikir yang nggak-nggak ya! Aku hanya mengajaknya tidur. Sebab, aku pun lelah dari kemarin mencarinya.

Hola👋🏼
Apa kabar para reader yang setia?
Maaf ya author jarang ngepost, soalnya kemaren waktunya dihabisin untuk PKL, hehe
Jangaan lupa voment ya karena vote itu mudah, tinggak klik ⭐.
Biar authornya makin semangat buat Up💪🏻
Thank you gaes😘

9 Desember 2019,Senin

Saendra In Firosy Academy | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang