Chapter 4

120 32 4
                                    

Nathan POV

Ooh, jadi yang aku tabrak ini ternyata si cewek tembok. Batinku

"Ma'af gua nggk sengaja"ujar ku

Dia masih memandangiku dengan tatapan yang nggk dapat ku artikan. Akhirnya terlintas dibenak ku untuk menjahilinya.

"Hmm... Udah puas mandangin ketampanan gua, hm! "Seruku

Dia segera berdiri dan pergi meninggalkanku yang masih berdiri, ternyata tu cewek beneran tembok. Nggk da jawaban dikit pun.

Saendra POV

Huh, kok mukaku panas!. Rutuk ku
Aku dan ara bergegas menuju asrama yang mana letaknya disebelah kanan asrama putra.

Aku menghempaskan diriku disofa, oh ya kamar aku dan ara ini termasuk besar loh. Ada 2 kamar dan di setiap kamar memiliki kamar mandi masing-masing, lalu, tidak lupa juga dengan ruang tamu guna mempermudah para org tua yang berkunjung untuk mengobrol dengan putra/putrinya, dan terakhir tersedia juga dapur untuk kita memasak bila malas ke ruang makan. Dan kamarku dan ara ini, Bernuansa klasik dengan ukiran-ukiran yang indah dan warna didominasi dengan warna biru laut.

Tok...
Tok...
Tok...

Siapa sih yang  ganggu waktu istirahatku, aku pun berjalan gontai menuju pintu,

Krek...

Pintu pun terbuka, di depanku sudah berdiri wanita cantik. Eh, ini kan mamaku.

"Masuk dulu ma"ujar ku
"Jadi mama langsung aja ya princess, papa nyuruh kamu pulang ada yang mau dibilang sama papa ke kamu"ujar mama to the point
"Ok, kapan ma? "Tanyaku

Seketika ara datang dari dapur membawa nampan yang berisi minuman. Akhirnya, mama minum dulu.
"Sekarang"sambung mama
"Oh ya ma, kenalin nih teman sekamar saendra"seruku
"Oh iya, siapa namanya sayang"tanya mamaku
"Ara tante"jawab ara
"Ok deh tante pinjam Saendra nya dulu ya"ujar mama
"Ok tante"jawab ara
"Panggil mama aja Ra"seru mama
"Hehe, ok deh ma"balas ara sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Ok, aku pamit Ra"ujar ku
"Mama juga"seru mama
"Ok deh hati-hati ya ndra, ma"balas ara sambil melambaikan tangan.

*****

Sesampai dirumah aku salim dengan papa, dan duduk disebelah papa.

"Jadi maksud papa nyuruh kamu pulang, karena papa ingin kasih tahu ke kamu. Kalau kamu papa jodohkan sama anaknya sahabat papa"ujar papa santai
"Yah, kok gitu sih pa"jawab ku dengan muka yang ditekuk.
"Ini demi kebaikan kamu little princess nya papa"jawab papa
"Ok deh princess mau"jawabku malas
"Oh ya, nanti malam sahabat papa dan keluarganya datang kesini"jawab papa santai
"Hah.. "Jawabku melongo
"Ok maka dari itu sekarang kamu istirahat nanti mama bangunin"jawab papa

Aku berjalan malas ke arah kamarku dan menghempaskan tubuhku ke kasur ukuran king size ini. Huh baru aja enak hidupku, sekarang malah dijodohin!. Batinku

****

"Saendra, bangun sebentar lagi keluarga sahabat papa datang loh"teriak mama
"Iya ma saendra udah mandi"jawa ku

Aku pun turun dengan baju kemeja yang lengannya digulung sampai sikut, lalu celana levis yang ujungnya ku gulung, dan rambut yang ku kuncir kuda.

Tak..
Tak..
Tak..

Aku menuruni tangga dan bergegas menuju ke Ruang keluarga dimana Mama dan papa mengobrol.

"Kok kamu pakai baju kayak gitu sih sayang"ujar mama, menghampiriku
"Emang kenapa ma? "Tanyaku
"Pakai baju yang formal, sekarang ikut mama"tegas mamaku

Aku berjalan mengikuti Mama. Dan sampailah ke kamar Mama dan Papa, aku disuruh duduk aja. Sambil menunggu Mama bawain baju.

10 menit berlalu....

Mama bawain dress selutut berwana hitam, yang menurutku sangat elegant. Tapi, itu hanya menutupi dada sampai lutut ku saja. Sehingga, bagian belakangku dan tepatnya punggungku terbuka.

"Nih pakai dress ini, cepat ya sayang"seru mama

Aku berjalan kekamar ku, dan langsung mengganti pakaianku dengan dress yang mama kasih ke aku tadi.

20 menit siap...

Aku hanya memoles wajahku dengan sapuan make up natural, dan rambut yang ku sanggul asal. Sehingga menampakan leher ku.

"Sayang, cepetan keluarganya sahabat papa udah datang"ujar mama menghampiri kamarku
"Iya ma Saendra udah siap kok"jawabku berjalan menuju mama
"Wah, anak mama cantik sekali"puji mama
"Haha,, mama bisa aja"seruku malu
"Yuk kita turun keluarganya sahabat papa sudah menunggu dimeja makan"ujar mama

Kami pun bergegas menuju meja makan. Tapi...

Hah kok makhluk astral ada disini?. Batinku

Aku menetralisir kan rasa keterkejutan ku , aku berjalan menuju kursi yang berhadapan dengan makhluk astral. Huh, kok gini sih. Gumam Ku

"Saendra beri salam ke om gio dan tante monic"seru papa
"Hai om tante"sapa ku sambil membungkukkan setengah badanku
"Hai juga sayang, panggil papa mama aja"ujar tante monic
"Baiklah tan... Eh ma"jawabku

Oh tidak, makhluk astral didepan ku ini tampan juga ternyata. Eh, mikirin apa coba. Hah, dia berjalan ke kursi sampingku.

"Ngapain kamu nak"ujar om gio
"Ya, mau duduk disebelah calon istriku ini lah pa"jawabnya santai dengan senyuman mautnya

Oh, no pipiku panas. Aku malu , dia sangat menawan. Jangan-jangan aku mulai suka sama dia. Oh, tidak

"Hmm... Tampaknya kamu setuju dengan perjodohan ini Nathan"seru papa
"Setuju sekali lah om"jawabnya semangat
"Panggil papa aja, nak"ujar papa
"Ok papa"ucapnya semangat sambil memberi hormat

Sehingga, semua yang berada di meja makan tertawa. Kecuali, aku yang masih malu atas perlakuan makhluk astral barusan.

"Pa, aku pinjam anaknya ya"tanya nya
"Mau kemana nak"tanya papa
"Ke halaman belakang pa, mau mendekatkan diri dengan calon istri lah pa"jawab nathan santai
"Ya, ya boleh"kata papa sambil tersenyum

Si makhluk astral beneran ngajakin aku ke halaman belakang. Kami duduk di ayunan dalam keadaan berhadapan.

Dan tiba-tiba...
















-----------------------

Makasih para reader dan terimakasih yang udah vote cerita aku
Jangan lupa kasih saran ya

Ma'af typo bertebaran

Saendra In Firosy Academy | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang