4

23 2 4
                                    

Happy reading:)
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pukul dua siang semua pelajaran telah usai. Semua murid bergerombolan untuk keluar pagar. Aku bersama dhira sedari tadi masih duduk di kantin sekolah hanya untuk menanyakan perihal dia. Entah kenapa sejak tadi dia itu seperti semilir angin yang terus melintas di kepalaku. Banyak cerita mengenai pria itu. Tidak hanya itu saja, dhira juga banyak bercerita mengenai sekolah ini. Yang paling aku tunggu-tunggu ya cerita soal si pria itu. Dhira mengenalnya dari smp, wajar saja semua tentang kehidupan dia diketahui oleh dhira. Sekitar setengah jam kami berbincang bincang di kantin sekolah, akhirnya jam tiga sore aku pun memutuskan untuk pulang, begitu pu dengan dhira. Walaupun aku baru mengenalnya satu hari, dia termasuk orang yang mau diajak bicara panjang kali lebar. Itu yang ku suka dari Dhira. Aku pun melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kiri ku.

" Dhir, udah jam tiga sore. Kalo gitu n ya. Makasih udah cerita tentang semua hal yang baru gue tau ". Ucapku sambil berdiri dan mengambil tas ku.

" Iya sama sama. Gue juga mau pulang kok ". Jawabnya

" Gue duluan ya. Abang gue udah di depan soalnya. Byee "

Aku pun segera berlari menuju gerbang depan. Takutnya bang atha kelamaan menunggu.

"Hai bang. Udah lama ya? ". Tanya ku sambil meletakan tas di kursi belakang tentu nya di iringi dengan napas yang terpenggal penggal.

" lumayan sepuluh menit an abang di sini. Kok pulang nya jam segini? "

" Iya. Tadi itu aku ngobrol dulu di kantin sama temen. Yaa biasa lah kalo cewek udah ketemu" Jawabku.

Setelah bercerita mengenai itu, aku dan abang langsung ke Rumah busana milik mama dulu. Disana lagi banyak pembeli. Jadi nya aku disuruh abang buat bantu bantu disana. Selama perjalanan menuju Butik aku pun terus memikirkan kejadian tadi. Walaupun tak seberapa, tapi cukup membuat hati ku tergelitik ketika mengingat nya lagi.

Seketika ponsel ku berbunyi membuyarkan lamunan ku, Aku pun langsung memeriksa nya. Seperti nya ada notifikasi Chat line ku berbunyi.

Ting ting

Rupanya ada pesan masuk dari nomor yang tidak ku kenal.

+6081234653789 ( 3 )
SMA 5 SURABAYA (46)
SMA BINA KASIH ( 344 )
RAHMA
NOVEL & QUOTES (1.435 )
KPOP (6666)
DRAKOR 4LIFE (564 )

Dhira
P
Elena. Save no gue. Dhira
Thanks


Oh dhira ya. Gue kira siapa. Hehe:v. Gue save ya.

Dhira
Besok lo mau berangkat bareng gue nggak ke sekolah

Boleh. Tapi emang nya lo gak repot harus jemput gue pagi pagi

Dhira
Tenang aja. Gue bawa mobil kok, besok gue tunggu di depan rumah lo ya. Eh btw kirim alamat nya ya

Ok. Ntar aku share location

Dhira
Jam 6.20 ya gue tunggu di depan

Okay

Selama perjalanan aku chattingan dengan dhira, akhirnya sampai di butik mama ku. Terlihat ramai sekali di dalam sana.

Syukurlah butik mama berjalan dengan lancar. Batinku

" langsung ke dalam aja ya elena. Abang mau ke pabrik tekstil dulu ". Ucap bang atha.

" Iya bang ". Jawabku sambil membuka knop pintu mobil.

Seusai aku keluar dari mobil, bang atha memanggil ku lagi.

" Elena ". Lantas aku langsung menolehnya ke belakang.

"Jangan lupa bantu - bantu di dalam ya. Gumamnya. "

" OKE "

Aku pun langsung berlari-lari kecil menuju pintu butik. Yang kulihat dari jauh butik sangat ramai sekali sore ini. Sehingga mba yang bertugas disana kewalahan melayani nya.

Cekrek

Aku membuka knop pintu yang keseluruhan nya dibuat dari kaca. Perlahan aku memerhatikan keseluruhan dari ruangan ini. Tidak ada yang berubah dari dulu, secara desain nya, tata ruang dan tata letak dari butik ini. Dulu waktu aku masih kelas enam sekolah dasar. Aku ingat sekali, bahwa aku dan mama lah yang mendesain ruangan ini. Dari mulai lantai pertama dan kedua.

" Mba elena ya? ". Suara bariton wanita itu mengejutkan ku.Terdengar dari arah sudut kanan dekat kasir pembayaran.

" Iya " jawabku dengan nada sedikit heran.

" Mari ikut saya ke atas mba ". Ucapnya sambil berjalan menuju lantai dua.Dengan begitu aku mengikuti langkah nya. Dari mana orang ini tau nama ku. Sedangkan terakhir kali aku kesini rasanya orang ini belum bekerja di tempat ini. Aku pun mengikuti langkah nya.

" Mba adiknya mas atha kan ya? " Tanya nya dengan nada seakan akan sudah tau semua tentang ku. Belum sempat aku menjawab nya dia langsung saja melanjutkan cerita nya.

" Sebelum mba kesini. Mas atha sudah memberi tau kepada semua karyawan butik ini. Bahwa adik nya dari jakarta mau datang. Dan dia juga pesan ke saya khususnya kalau nanti mba udah datang langsung di antar ke atas aja" Dia menceritakan panjang kali lebar. Pantas saja waktu aku baru datang tadi langsung disambut oleh mba ini.

" Oh jadi gitu ya cerita nya. Jangan panggil mba deh. Kan aku masih SMA. Panggil aja elena. Biar aku aja yang panggil mba " Tutur ku.

" Iya non Elena. Kenalin nama saya santi. Panggil aja mba santi. Oh iya nanti semua keuangan non elena yang pegang ya " ucapnya seperti memberi perintah kepadaku.

" Loh kok saya mba. Bisanya kan bang atha yang urus ini semua "Gumam ku.

Mba santi berjalan menuju nakas yang berisi banyak dokumen dan menyerahkan beberapa file kepadaku.

" Iya. Nanti non tanya aja langsung ke mas atha nya. Ya sudah kalo gitu mba ke bawah dulu ya " katanya.

Aku mengangguk kepadanya. Kemudian aku pun membuka file yang diberikan mba santi tadi. Lumayan pemasukan butik ini perbulannya. Pantas saja bang atha hidup makmur dan sejahtera di sini.
.
.
.
.

Dari pojok sana terlihat perempuan cantik berstelan layaknya orang kantor. Dia sedari tadi memilih baju yang tergantung disana. Segera aku melangkah menuju kesana berusaha membantunya. Lagi pula aku sudah biasa dari kecil melayani pembeli di butik ini.

Rumah busana cempaka

Kuletakan tas ransel ku di dalam sebuah ruangan dan langsung menuju ke tempat wanita itu berada.

" Ada yang bisa saya bantu ? "

" Oh iya. Saya mau baju ini tapi ukuran nya tidak pas. Bisa kamu ambilkan ukuran untuk saya? " Jawabnya

Mata ku tertegun melihat kecantikan dari wanita ini. Andai saja ini pacar abang ku, pasti aku sangat senang melihatnya. Tuturku dalam hati.

"Mba ? ".

" Oh i-ya bisa. Ukuran apa mba?"

Setelah mengetahui ukuran bajunya. Aku pun langsung ke bawah dan menemui mba santi. Rupanya mba santi sedang keluar. Sepertinya sedang mencari makanan untuk makan malam nanti.

Aduh dimana ya tempat stok baju nya. Gue udah lupa

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung

Jangan lupa di vote✌✌✌

Maaf kalau ada bahasa yang nggak pas ya :))

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UnknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang