Aish seharusnya aku tahu ini yg akan terjadi setelah ku tanda tangani berkas2 itu..
Duduk di ujung meja panjang dan mendengarkan seorang tutor dengan laser ditangan nya..
Dia bilang aku harus belajar tentang bisnis, secepat nya karena aku memang tertinggal jauh.
Tapi, thanks to my head karena aku mudah menangkap apapun yg orang ajarkan meski dalam bahasa yg beda.
Astaga karena aku sudah mengerti aku menjadi bosan, tutor ini terus mengulang2 materi nya..
"Maaf pak! Materi selanjutnya!"
"Oh..." dia agak keteteran, mungkin tadinya ia hanya berencana mengajarkan ku materi itu itu saja, mungkin ia pikir aku ini bodoh karena mengingat darimana aku berasal.
Atau mungkin ia tak ingin aku cepat maju jadi ia hanya menghabiskan waktu dengan mengajak ku berputar2 di tempat yg sama.
Kau salah orang pak!Ia mulai dengan materi baru yg aku merasa familiar dengan nya, dan aku mulai ingat jika aku pernah membaca nya dalam buku yg ku pinjam dari perpustakaan umum.
"Strategi bisnis dini, saham dan waralaba!" seru ku..
Tutor ini bengong dan ia meraih buku yg ia taruh di meja, sesekali ia menaik turunkan kaca mata nya.
"Anda sudah tahu?"
Tanya nya dengan ekspresi panik.."Hey pak, anda lulusan mana dan jurusan apa?"
"Apa?"
"Sejujurnya yg ku butuhkan adalah tutor sastra dan sejarah! Dan bapak jurusan apa?"
"Aku lulusan kedokteran yg merangkap bisnis!"
Ceritanya sambil merapikan buku yg ia bawa."Oh, apa itu cita2 mu? Jadi dokter?"
"Ah, ia dulu kakak ku sakit dan kami kesulitan biaya, karena itu aku sempat cuti dari jurusan bisnis dan mengambil jurusan kedokteran sambil kerja,agar keluargaku tak perlu biaya ke rumah sakit bukankah aku harus jadi dokter handal!?"
Ia asyik menceritakan impian nya, hingga waktu berlalu..."Waktu nya pulang!"
"Eh?"
"Sudah tengah hari! Aku butuh makan pak! Sampai jumpa!"
Aku membawa notebook ku dan keluar dari ruangan itu .
Lega nya...
Aku hendak memasuki lift, kebetulan ada pak kang di depan pintu lift..
"Bagaimana belajar anda?"
"Sukses, tutor itu bukan pro! Dia hanya mengulang2 materi yg sama, membosankan! Pak lebih baik bapak memanggil tutor sastra dan sejarah atau matematika, agar aku bisa membaca atau mengerjakan sesuatu dan tidak tidur di tengah2 pelajaran!"
"Begitu? Tutor anda yg tadi bukan saya yg bawa!"
"Pantas saja!"
"Kau sudah lapar? Mau makan siang bersama?"
"Tidak terimakasih! Anak muda ini butuh waktu bersama pacar nya! Ngomong2 apa aku tidak akan kesekolah lagi?"
"Tergantung pada mu, jika kau mau aku akan mengatakan nya pada ayah mu!"
"Bahasa mu lebih santai sekarang paman!"
Aku menyeringai dan melirik pada nya"Kau juga memanggilku paman!"
"Karena tidak mungkin aku manggilmu kakak!"
"Begitu kah?"
"Uhuh! Oh krystal menelpon...
Halo! Oh iya, aku akan segera kesana! Iya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Monochrome
FanfictionAku merindukan seseorang dari balik gorden bunga yg menatapku sebelum tidur. Aku memupuk harapan agar kelak bisa ku katakan bahwa ia adalah cinta pertama ku. Aku menulis nama nya dalam setiap lembar buku harian ku, karena aku ingin memanggil nya s...