EP 14

12 3 0
                                    

Aku menemani grandma, kami duduk dan menunggu.

"Maaf nak grandma menutupi tentang krystal dari mu!"

"Apa ? Jadi grand ma mengenal nya?"

"Kau juga!"

"Aku juga?"
Aku menyimak apa yg grandma katakan

"Karena dia pacar mu!"

"Apa?"

"Maaf nak grandma tak mau kau hancur jika tahu krystal meninggal!"

Bagaimana aku...

Krystal menatap ku, wajah pucat nya..air mata nya..

"Kenapa?"

"Uh?"

"Aku masih bisa melihat nya! Aku bisa mendengar suara nya, itulah mengapa ia selalu datang pada ku?
Tapi aku tidak mengingat nya, padahal dia gadis yg ku sukai sejak dulu... Apa karena aku tahu hati ku takan menerima nya? Ia sudah pernah berjuang melawan maut sekali, dan ia mungkin sudah tak sanggup!"

Kau mendengar ku!

"Maafkan aku! Maafkan aku! Nuna! Nuna! Nuna!..."

"Tae!"

"Aku harus bagaimana grandma? Aku ingin memeluk nya tapi aku tak bisa!"

Air mata ku tak tertahankan, rasa sakit ini mulai bisa di jelaskan, dan mengapa aku bisa melihat nya..

"Nuna!"

Aku mulai mengingat semua nya, bahkan kejadian yg kami alami itu..

Saat itu ibu tiri ku mengajak ku untuk makan malam, dengan sikap nya yg tak terlalu menyukai ku mungkin seharusnya aku mencurigai niat di balik ini semua.

Aku bahkan mengajak krystal, namun saat itu ibu tiri ku mengatakan bahwa krystal mungkin sibuk aku belum memakan apapun, hanya minum segelas air dan ku putuskan untuk
Menjemput krystal.

Aku merasa pusing, aku pikir mungkin itu karena semalaman begadang meninjau dokumen, dan saat krystal sudah memasuki mobil ku, pusing ini menjadi rasa ngantuk.

"Kau tidak apa2?"

"Ah, iya!"

Seharusnya aku tak memaksakan diri, seharusnya aku tidak menemui ibu tiri ku..

Kejadian itu terjadi tanpa ku sadari, hanya bayangan krystal yg berdarah di samping ku setelah mobil itu menabrak sebuah pembatas  dan sebuah truk yg mengangkut pipa besi, aku melihat salah satu pipa nya menacap di dada ku, tapi krystal, pipa itu menancap di leher nya, ini membunuh ku..ini membunuh ku

"Argh!!!!!!!!!!"

"Tuan!"

Tak kuasa aku menahan nya, aku melempar pukulan ku pada cermin, dan aku melihat bayangan krystal di cermin.

Aku berbalik, andai ia ada di belakang ku..

"Tuan!"

"Keluar! Tinggalkan aku sendiri paman!"

Aku membutuhkan waktu sendiri.

"Jika kau berjanji, kau tidak akan berbuat hal2 gila!, dan ayah mu sudah di pindahkan ke ruang rawat inap!"

"Tolong jaga dia paman! 24 jam, jangan tinggalkan dia sendirian!"

"Aku tahu!"

Membayangkan dunia tanpa dia, aku mungkin akan gila..

Aku kembali melihat kenangan ketika pertama kali bertemu dengan nya, dengan perilaku ku yg buruk.

Lalu saat berjumpa lagi dengan nya, jantung ku berdegup kencang.

Lalu putus asa akan kehilangan dia, namun aku masih bisa berusaha..

Lalu bertemu ayah kandung ku dan ku pikir aku akan bahagia bersama orang2 yg ku sayangi.

Namun tuhan benar2 menguji ku, ia memisahkan kami untuk selamanya..
Tanpa memberiku kesempatan untuk berusaha..

"My hiro!"

Aku mendengar suara nya..

"Cinta pertama dan terakhir ku!"

Hati ku terasa sakit nuna!

Mereka bilang sungjae datang berkunjung,

Tok.tok.
"Taehyung'a, ini aku! Boleh aku masuk?"
Suara nya dari balik pintu..

"Eoh!"

Ia membuka pintu dan menghampiri ku

"Tae, kau baik2 saja?"
Tanya nya, aku tahu ia membantu grandma agar tak cerita tentang krystal.
Kini ia benar2 melihat ku berantakan.

"Maaf, aku tak jujur tentang krystal! Bukan hanya grandma, ayah nya krystal juga memohon pada ku agar tak mengungkit tentang krystal dihadapan mu!"

"Aku gagal kawan, aku gagal melindungi nya!"

"Bagaimana kau bisa melindungi nya, kau juga sekarat tae!"

Itu benar..

"Tapi, ini terjadi karena kesalahan ku! Seandainya aku tak memaksakan diri!"

"Tae!"

"Nuna!" aku melihat krystal berdiri di depan jendela, ia berdiri cukup lama

"Tae!"

"Nuna!"
Apa yg ia lihat?

"Ibu tiri?"
Apa dia yg krystal lihat?

"Tae? Kau baik2 saja?"

Aku menjadi pusing, setelah minum segelas air saat itu, tapi apa mungkin?

Aku bergegas menuju lantai bawah..

Ibu tiri baru kembali dari RS, ia memasuki kamar nya.

Bagaimana cara ku mencari tahu?

Nuna, apa kau bisa memberi tahu ku?

Aku menunggu 10 menit di luar kamar ibu tiri, aku pastikan ia tak bisa melihat ku.

Benar saja ia keluar lagi dari kamar, ia mengganti pakaian dan segera keluar menuju mobil nya, aku mengikuti nya.

Aneh, ia tak memakai supir seperti biasa nya, aku mengikuti nya memakai mobil lain yg tak ia kenal.

Jarak kami mungkin 20 meter, aku tak mau kehilangan jejak nya.

Hp ku berdering

"Paman kang? Ada apa?"

"Dokter bilang ayah mu mengalami gangguan fungsi hati, tapi selama ini hasil cek kesehatan nya baik2 saja!"

"Apa?"

"Menurut dokter di tahap ini ayah mu mengidap nya sudah cukup lama!"

"Lalu, apa mungkin hasil tes nya dimanipulasi?"

"Iya! Aku pikir begitu! Hey aku mendengar suara2 apa kau didalam mobil?"

"Iya paman! Aku membuntuti ibu tiri!"

"Apa? Kenapa?"

"Aku ceritakan nanti! Sudah akan ku matikan telpon nya!"

Mobil nya menuju gedung waktu itu..
Siapa yg ia temui disana? Apa laki2 itu?..

Kali ini aku mengikuti nya sampai di lift, saat ia memasuki lift aku melihat di lantai berapa ia akan berhenti, lalu aku menaiki tangga..

Menuju lantai 4 ..

Astaga ini melelahkan, dada ku sesak..

"Nuna?" krystal melangkah semakin dekat pada ku sampai aku mepet ke tembok, saat itu laki2 itu muncul dari balik tembok, untungnya ia tak melihat ku.

Terimakasih nuna.

"Kau datang? Bagaimana?"

"Dia belum mati!"

"Ayo kita bicara di dalam!"

Siapa yg mereka bicarakan?

MonochromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang