Pagi yang begitu cerah,tak secerah suasana hati zahra,ia terlambat bangun dan harus menunggu kakak nya yang nyebelin.kakak nya juga terlambat bangun.padahal hari ini hari pertama Zahra duduk dikelas 2 SMA,setelah libur panjang,sedangkan kakak nya duduk di bangku kelas 3 SMA ,yang kebetulan satu sekolah dengan Zahra.
Gadis yang memakai kerudung itu memiliki tinggi badan 169cm dengan kulit putih dan paras cantik, hidung mancung dan bola mata berwarna hazel serta bulu mata yang lentik manambah kesan manis pada wajahnya sedang bergegas memakai sepatu nya dan keluar rumah.
"Kak,cepetan dong entar telat lagi.."ujar Zahra kesal.
"Iya iya sabaran dikit Napa"ucap Ilham kakaknya Zahra,nama lengkapnya Ilham Alfarizi tinggi,putih, dan memiliki rupa yang tampan menjadikannya salah satu idola para cewek disekolah.
"Kak Ilham sih pakek acara telat bangun segala.."Zahra menghempaskan tubuhnya ke kursi mobil dengan kesal.
"Iya,maaf maaf gue telat bangun.."Ilham merasa bersalah karena sehabis shalat subuh dia malah tidur lagi.
"Huh."dengus Zahra kesal kepada kakak nya.
"Jangan marah dong.."ujar Ilham sambil mencubit pipi Zahra.
"Ihh,kak Ilham apaan sih.sakit tau.."keluh Zahra,yang semakin kesal kepada kakak nya..
Selama perjalanan hening tak ada percakapan antara Zahra maupun kakaknya ilham,kecuali suara bising jalanan yang sudah cukup ramai.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di parkiran sekolah. Alexa high school salah satu sekolah elit dimana hanya anak-anak pintar atau anak orang kaya yang bisa masuk disekolah ini.
"Ra,gak mau bareng."teriak Ilham dari dalam mobil,yang melihat Zahra langsung keluar mobil dan membanting pintu mobil.
"Gak,usah.kan kelas kak Ilham sama Zahra jauh."tolak Zahra.
"Iya juga ya.kok bisa lupa."ujar Ilham,yang melihat Zahra langsung lari menuju kelas.
Zahra langsung lari menuju kelasnya,Zahra masih beruntung jika saja ia terlambat 2 menit,pasti ia sekarang masih diluar gerbang sekolah menunggu hukuman yang akan diberikan guru piket.
Di kelas...
"Huh,untung belum ada guru."gumam Zahra sambil menjatuhkan tubuh nya diatas bangku sebelah Adel.
"Ra,kenapa datangnya terlambat."ucap Adel dengan nada keheranan.
Adel tak pernah melihat sahabatnya ini datang terlambat semenjak ia kenal dengan Zahra.
"Iya,nih kak Ilham bangun kesiangan."ucap Zahra masih sedikit kesal.
"Oh" Adel hanya bisa ber oh ria.
Zahra memang masih sekelas dengan ketiga sahabatnya itu,ia sangat bersyukur masih bisa belajar bersama mereka.
"Selamat pagi anak-anak" sapa guru kepada para siswa sembari melangkah masuk ke dalam ruang kelas.
Pelajaran dimulai detik demi detik, jam demi jam dilalui sampai pada akhirnya terdengar suara bel istirahat.
Rriinggg.....Rriing...
Waktunya jam istirahat Zahra menoleh ke bangku belakangnya dan betapa terkejutnya ia melihat Kayla sedang tidur nyenyak di mejanya.
"Kay bangun dipanggil guru tuh" ujar Ika sembari menggoyangkan tubuh Kayla
"HAH! Iya Bu siap" Kayla membuka matanya dan langsung berdiri.
" Prrtt, hahahaha" melihat ekspresi Kayla kami tertawa bersama, sadar jika dirinya dikerjai Kayla memasang muka masam dan cemberut.
"Udah jangan cemberut gitu lagian jam pelajaran malah tidur. Ke Kantin yuk laper nih." Ujar Ika.
"Hayuk" ujar ketiganya bersamaan.
Mereka membereskan buku yang berantakan di atas meja, dan segera bergegas pergi ke kantin.
Di kantin...
Suara bising terdengar bahkan dari luar kantin kerumunan siswa yang kelaparan memenuhi kantin. Zahra melihat keadaan sekitar dan mencari bangku yang masih kosong."Disana " ujar Zahra sembari menunjuk bangku yang terletak diujung. Mereka berjalan menuju bangku yang ditunjukkan Zahra lalu duduk dengan tenang.
" Mau pesan apa biar gue sekalian pesan " ujar Kayla bersemangat.
"Gue batagor aja sama es teh" ujar Ika.
"Aku bakso sama jus jeruk" ujar Adel.
"Lo apa Ra?" Tanya Kayla kepada Zahra.
" Samain aja sama punya Adel, makasih Kay" ujar Zahra.
"Yah udah gue pesan dulu ya.." kayla berjalan menjauh dari meja ,untuk memesan makanan.
"Aaahhhh ada kak Ilham sama kak Ali"
"Gila ganteng banget"
"Gue beruntung banget sekolah disini"
"Aarrgghh kak Ilham sama kak Ali ke kantin"
"Kak duduk disini aja sama kita"
"OMG prince sekolah kita ganteng banget "Teriakan para siswi yang menyadari kedatangan dua sosok yang sedang berjalan memasuki kantin.
"Ada apa kok tiba-tiba berisik?" Tanya Zahra.
"Tuh liat." Jawab Ika sembari menunjuk ke arah dua sosok yang sedang berjalan ke arah meja yang ditempati Zahra dan sahabatnya.
"Aarrgghh mata gue, sok ganteng banget!" Ujar Zahra sembari memutar bola matanya malas.
"Cebol,tumben ke kantin.."teriak Ilham sembari menuju ke arah Zahra.
"Maaf anda siapa ya? saya tidak mengenal anda." Ujar Zahra sembari tersenyum sinis.
"Gue kakak Lo." Ucap Ilham memukul pelan kepala Zahra.
"Berhenti panggil gue cebol! Gue gak cebol tau." Ujar Zahra kesal
"Li,kita duduk disini aja bareng mereka gapapa kan?" Ujar kak Ilham langsung duduk disebelah Zahra tanpa menunggu persetujuan orang yang telah duduk disana lebih dulu.
"Kak Ali apa kabar?" Tanya Adel tiba-tiba.
"Kak Ali? Emang disini ada kak Ali?" Batin Zahra sembari menoleh ke arah samping.
"Alhamdulillah baik." Ujar Ali.
Deg,,tiba tiba Zahra terkejut jantungnya berdetak lebih cepat melebihi batas normal,ia bukan terkejut melihat kakak nya yang duduk disebelahnya.tapi,ia melihat sosok yang duduk disamping kakaknya bagaimana bisa dia tidak menyadarinya.
"Bagaimana ini apa tadi gue bersikap berlebihan? Kenapa jantung gue gak bisa diem sih! Bodoh banget sih Lo zahra masa gak sadar kalo ada kak Ali juga." Batin Zahra.
Assalammualaikum...
Sebelumnya author mau minta maaf karena sudah lama tidak menampakkan diri :)Setelah lama berfikir mengenai ini dan itu author memutuskan untuk memulai lagi cerita ini. Diawali dengan revisi cerita yang akan dibuat lebih panjang di setiap chapter nya.
Jangan lupa vote dan komen,,saran dan kritik diterima dengan senang hati...nantikan kelanjutannya!!
See you next part..

KAMU SEDANG MEMBACA
cinta dalam diam
General FictionZahra seorang gadis yang sangat salehah dan taat, yang mengharapkan jodoh seperti sayyidina Ali lelaki Sholeh yang mencintai Fatimah az-zahra dalam diam dan doa.. akan kah Zahra mendapat kan jodoh seperti sayyidina Ali?? disisi lain Ali Kahfi Rafasy...