Malam yang dingin ditemani rembulan yang bersinar terang mengingatkan Zahra pada kejadian siang tadi,ketika dikantin saat dimana untuk pertama kalinya Zahra melihat secara dekat sosok lelaki yang dicintainya dalam diam.
Ingatan Pristiwa siang tadi yang sukses membuat jantungnya berdegup dengan kencang.
Zahra POV
Aku mengerti,aku benar-benar merasakannya,aku merasakan sesuatu yang biasa orang sebut 'jatuh cinta' baru kali ini aku merasakan cinta,kata yang begitu sederhana namun mengandung banyak makna yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata."Astagfirullah,ini sudah berlebihan.sehingga membuat mataku seakan tak bisa terpejam"keluh Zahra.
"Aku tak bisa tidur.."ujar Zahra.
"Hmm,mendingan baca Al-Qur'an aja deh.."pikir Zahra
Zahra pun bergegas menuju kamar mandi lalu berwudhu,setelah itu ia mengambil Al-Qur'an kecil miliknya,dan mulai membacanya.
Zahra melantunkan ayat demi ayat yang membuat hatinya lebih tenang.
Ayat demi ayat ia lantunkan sampai pada ayat terakhir,Zahra telah selesai membaca Al-Qur'an nya.ia menaruh Quran nya kembali pada tempat ia mengambilnya, Zahra pun membaringkan tubuhnya di atas kasur lalu terlelap.
Keesokan harinya..
"Huft,kenapa harus melihat dia lagi.."keluh Zahra.saat berjalan menuju ke perpustakaan bersama ketiga sahabatnya.
yang kebetulan ia melihat Ali yang sedang menuju ke perpustakaan pula,bersama kakaknya,Ilham.
"Apa Ra??"tanya Ika yang tidak terlalu dengar apa yang diucapkan Zahra barusan.
"Gak ada apa apa.."elak Zahra.
"Gue gak jadi ke perpustakaan deh!!"sambung Zahra.
"Lho,kenapa Ra??"ucap ketiga sahabatnya bersamaan.
"Gak papa,gak mood lagi.."tukas Zahra,lalu langsung pergi meninggalkan ketiga sahabatnya yang masih kebingungan.
Sebenarnya Zahra sangat ingin pergi ke perpustakaan bersama ketiga sahabatnya,hanya saja ia tak ingin bertemu dengan Ali.
Berjalan menjauh dari ketiga sahabat nya zahra memutuskan untuk pergi ke taman yang berada tidak jauh dari perpustakaan. Ia duduk dibangku taman dibawah pohon yang rindang.
Menikmati semilir angin yang berhembus tenang dan damai, taman ini memang lebih sepi dari pada taman yang berada dekat kantin karena taman ini letaknya lumayan jauh dari kantin jadi tidak banyak siswa yang sering mengunjungi taman ini.
Memikirkan kembali perasaannya sepertinya dia merasa telah bersikap berlebihan terhadap perasaannya dan juga dirinya, padahal kak Ali terlihat biasa saja. Otaknya dipenuhi pemikiran-pemikiran yang rumit.
"Kenapa aku harus menghindarinya?" Batin Zahra
Setelah lama memikirkan kembali apa yang harus dia lakukan Zahra menarik kesimpulan bahwa ia tidak boleh terlalu menunjukkan perasaannya,Bersikaplah sewajarnya,kendalikan perasaanmu!.
"Benar, aku tidak boleh terus begini. Ini pasti karena aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya." Batinnya
Zahra berdiri dan memutuskan untuk pergi ke kelasnya, sesampainya dikelas ia melihat ketiga sahabatnya sudah duduk di kursinya masing-masing.
"Darimana Lo Ra?kita tadi cariin Lo tapi gak ketemu jadinya balik ke kelas." Ujar Kayla
"Kalian gak jadi ke perpus?" Tanya Zahra sembari duduk di kursinya.
"Jadi kok tadi kami juga ketemu sama kak Ilham dan kak Ali di perpus" ucap Ika sembari memainkan ponsel tanpa menoleh sedikitpun.
"Iya tadi kak Ilham nanyain kamu." Ujar Adel.
"Ooh.." ucap Zahra
"Ah oh ah oh doang jadi dari mana?" Ujar Kayla sedikit berteriak.
"Dari taman." Ucap Zahra.
"Ooh.."
"Oh doang?" Tanya Zahra.
"Iya." Ujar Kayla seakan tidak peduli.
"WHAT!!" Ika berteriak tiba-tiba
"Kenapa?" Tanya Adel yang bingung. Kami pun menoleh ke arah Ika bersamaan.
"Katanya Minggu depan ada siswa pindahan." Ujar Ika
"Pindahan dari mana?" Tanya Zahra.
"London, Inggris" ujar Ika menjawab.
"Bule nih cowok atau cewek?" Tanya Kayla bersemangat.
"Kayaknya orang Indonesia yang tinggal di luar negeri deh terus balik lagi ke Indonesia. Cewek atau cowok gue gak tau." ujar Ika menjelaskan.
"Yah bukan bule dong." Kata Kayla yang kehilangan semangatnya.
"Lo ga sadar apa gimana sekolah kita ada kok orang bule." Ujar Ika
"Siapa?" Tanya Adel dan Kayla bersamaan.
"Tuh temen Lo dan kakaknya." Ujar Ika sembari menunjuk ke arah Zahra.
"Ish dia mah bule bule-an tidak asli dak tidak ORI." Jawab Kayla
"Kenapa jadi gue?!" Ucap Zahra tidak terima.
"Eeh papa Lo lagi cari istri baru ga? Boleh juga tu sugar daddy." Ujar Kayla dengan nada bercanda.
"Astaghfirullah! Sembarangan nyebut Kay nyebut.lagian papa gue setia tau!" Ucap Zahra.
"Mon maaf mbak saya Kristen alias non muslim malah Lo suruh gue nyebut." Ujar Kayla
"Lupa maaf haha." Ujar Zahra.
Rriingg...riinggg...
Bel berbunyi menandakan waktu istirahat telah usai dan jam pelajaran akan segera dimulai mereka berhenti bercanda dan mengeluarkan buku pelajaran.***
*Fyi Bule adalah kata slang yang umumnya digunakan di Indonesia keturunan asli Eropa atau orang kulit putih. Istilah ini dahulu juga digunakan untuk menggambarkan orang-berwarna kulit terang.(Wikipedia)
Assalamualaikum,,😪😪..
Update malem malem nih..
Maaf banget kalo makin ke sini ceritanya makin gak nyambung..
Tapi,semoga aja masih ada yang mau baca cerita author yang ngawur ini..hehe..Jangan lupa vote dan komen. Kritik dan saran diterima dengan senang hati...☺️☺️
See you next part..

KAMU SEDANG MEMBACA
cinta dalam diam
General FictionZahra seorang gadis yang sangat salehah dan taat, yang mengharapkan jodoh seperti sayyidina Ali lelaki Sholeh yang mencintai Fatimah az-zahra dalam diam dan doa.. akan kah Zahra mendapat kan jodoh seperti sayyidina Ali?? disisi lain Ali Kahfi Rafasy...