~Tiga~

85 3 0
                                    


"Mas kenal sama temen saya?." Tanya Auzilma pada Mas Arsaru.

Mas Arsaru terdiam matanya mulai bermain menuju Ardel lalu kepada Auzilma lalu kembali ke Ardel terus begitu. Begitu terus sampai akhirnya ia buka suara.

"Iya jelas atuh kenal kan temen teteh ini —." Belum selesai berbicara perkataan mas Arsaru terpotong oleh Ardel.

"Iya kan gue langganan disini , bahkan sering dapet diskon karena udah langganan." Jelas Ardel yang takut rahasianya terbongkar.

"Oh gitu ,, ya udah nanti kalau gue mau kesini sama lo aja ya biar dapet diskon." Ucap Diningrah si pecinta diskon.

Mas Arsaru segera menyiapkan apa yang dipesan mereka bertiga, sambil menunggu mereka bermain salah satu permainan yang ada di kafe tersebut, beberapa menit kemudian pesanannya pun sampai di meja mereka. Mereka tetap bermain permainan tersebut sambil memakan pesanan yang sudah dipesan.

Waktu berlalu begitu saja jam sudah menunjukan pukul 19.45 mereka kaget karena keasyikan bermain di kafe akhirnya semua pulang , Auzilma seperti biasa menawarkan Ardel untuk pulang bareng namun sayang jawaban yang sama selalu terlontarkan dari bibir manis Ardel . Ardel pulang menggunakan taxi , mau tidak mau itu pun.

Sesampainya di rumah dia sangat aneh didepan gerbang rumah nya ada orang yang diam diatas motor sambil melihat ke arah rumah Ardel entah apa yang dilakukan orang tersebut , namun Ardel hanya berpikiran bahwa orang itu akan maling di rumah nya .

*PLAKKK* tangan Ardel menepuk pundak orang tersebut , orang tersebut dan menengok.

"Lo kemana aja gue udah nunggu dari tadi ,, lama banget." Ucap orang tersebut.

"Ngapain sih kakak disini ga ada kerjaan banget ,,mendingan sekarang kakak pulang aja ,, saya cape mau istirahat." Ucap Ardel meninggalkan orang tersebut .

Sesampainya dikamar ia segera bergegas membersihan diri dan bersiap-siap untuk segera tidur.

Ketika ia sudah tertidur pulas karena begitu kelelahan tiba-tiba pintu jendela kamar terbuka dan semiliwir angin masuk hingga membuat Ardel terbangun dari tidurnya.

Ia segera bergegas menuju jendela, sesampai didepan jendela Ardel menikmati semiliwir angin yang bergantian masuk dan keluar dari kamarnya.

Sambil Ardel menikmati sejuknya keadaan malam itu ia berjalan menuju teras depan kamarnya namun tiba-tiba air matanya menetes entah ia teringat pada apa, yang jelas jika ia berada di teras kamarnya Ardel selalu ingat sesuatu yang akan membuatnya sedih.

Entah karena sebuah perpisahan , ditinggalkan atau bisa jadi lebih kejam dari itu semua yaitu Kematian. Ah sudah lah saat itu juga Ardel langsung cepat-cepat menutup jendela dan pintu rapat-rapat.

Ia langsung bergegas tidur dan menghapus air matanya . Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 06.30 . Ardel yang seketika melihat jam langsung melompat dari tempat tidurnya yang empuk itu, ternyata dia terlambat.

Tanpa sarapan dan mengikat rambut Ardel yang sedang merasa gelisah lari terburu-buru.

"Pak Radit,, anterin Uli ke sekolah ,,Uli terlambat." Teriak Ardel dengan wajah yang begitu cemas.

Dia yang begitu panik saat itu sampai lupa akan rencana nya, diperjalanan Ardel teringat akan itu dan segera menyuruh pa Radit berhenti.

"Pa disini aja ,Uli kesana jalan aja soalnya deket . Makasih pa." Segera keluar dan bergegas lari karena dia takut ketauan.

Namun sayang kedua sahabat Ardel melihat dan menanyakan,, apa yang harus dijawab Ardel dia sangat bingung belum terlintas sedikit alasan pun untuk ngeles

Namun mungkin hari ini Ardel sedang beruntung karena bel masuk berbunyi dan mereka segera bergegas menuju kelas.

#KELAS

"Eh tadi lo naik mobil siapa?." Tanya Auzilma pada Ardel.

Ardel merasa bingung sekali harus menjawab apa ,masih saja belum ada alasan yang terlintas dipikirannya. Namun Lagi-lagi dia beruntung bapak guru yang harus mengajar dikelasnya sudah datang. Ardel terselamatkan untuk kedua kalinya.

Detik menit jam berlalu begitu saja , tak terasa kini menunjukkan pukul 11.45 , itu menunjukkan bahwa istirahat jam kedua sudah tiba.

Ardel yang masih berpikir alasan apa yang harus dikatakan kepada dua sahabatnya itu. Tiba-tiba hal yang membuatnya panik terjadi.

"Ardel tadi sebenernya lo naik mobil siapa sih?." Tanya Auzilma.

"Iya susah amat sih buat bilang itu mobil siapa." Tambah Diningrah

"Itu gue yang pesenin buat dia." Tiba-tiba seseorang menjawab pertanyaan keduanya.

Ketiganya kaget ketika melihat seseorang tersebut.

"Oh ya dari awal ketemu kita belum pernah kenalan, kenalin nama gue Fadian Sidkas Andrafy. Panggil aja gue Fadian . Ga usah pake kakak . Dan 1 lagi gue mau lo kenal gue lebih jauh ( menunjuk ke arah Ardel) ." Tambah kakak kelas songong itu yang ternyata bernama Fadian.

Sementara itu Ardel bingung akan perkataan Fadian, sebenarnya apa maksudnya berbicara seperti itu dan apa sebenarnya yang akan terjadi,,

"Maksud tuh cowo apaan sih ngomong gitu?." Celetus Auzilma yang tiba-tiba marah seperti tidak senang jika Fadian berkata seperti itu.

"Udahlah kenapa harus dipermasalahin , ga penting juga nginget-nginget kata-kata si kakak songong+nyebelin itu. Mending kita ke kantin , gue yang teraktir." Rayu Ardel yang kepada kedua sahabatnya itu.

Akhirnya mereka pun menuju kantin dan memesan makanan. Di sela-sela makan perbincangan serius terjadi.

"Tumben banget lo jajanin kita? Sebenernya lo itu -." Perkataan Auzilma dipotong oleh Ardel. "Emangnya ga boleh ya kalau aku ngejajanin kalian berdua? Apa Ada yang salah?." Ucapnya.

"Iya udah deh lo ga usah banyak komen yang penting kita dapet makan gratis.sering-sering ya Ardel jajanin kitanya."

Saat pulang sekolah pun tiba mungkin kedua sahabatnya sudah lupa akan kejadian tadi pagi ketika mereka sedang berjalan bertiga tiba-tiba.

"Eh stop nama kamu siapa ? Saya belum tau." Ucap seseorang itu.

"Apaan sih kamu ganggu perjalanan kita aja minggir-minggir." Ucap Ardel pada orang tersebut yang ternyata dia adalah Fadian.

Ardel mendorong Fadian dan segera pergi menuju kafe yang menjadi tempat nongkrongnya.

Mereka dijemput oleh supir Auzilma.

⛄❄⛄

Tbc💕
Hallo manteman apa kabar? Gimana suka ga ? Semoga suka ya..

Oh iya jangan lupa buat vote and comentnya juga supaya kita bisa lebih intro kekurangan. Karena kritik saran dibutuhkan

Makasiii💕💕💕
Salam manis

Delyarvi

Seperti balok es Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang