~Satu~

142 18 3
                                    

Gadis cantik, manis nan imut ini berasal dari DI Yogyakarta. Ia terlahir dari keluarga yang bisa dibilang kaya tetapi keluarga mereka tidak ingin memperlihatkannya. Dengan begitu keluarganya selalu berpenampilan sederhana. Romonya bernama Raden Mas Purwajaya Abet dan Bundanya bernama Raden Ayu Ruhmi Yade, Ardel juga memiliki seorang Kakak bernama Raden Mas Agsan. Ia terpaksa pindah ke ibukota karena kedua orang tuanya dipindahkan tugas kesana. Gadis ini juga terpaksa meninggalkan teman-teman dan sahabat yang begitu baik dan dekat dengannya. Sedangkan kakak nya setelah lulus langsung mendaftarkan kuliah di Ibukota tepatnya di UI (satu tahun yang lalu). Ardel dan kakaknya Agsan hanya terpaut umur 3 tahun. Agsan. Seorang kakak yang bijaksana dan tampan yang membuat kaum hawa luluh dengan sikapnya. Agsan yang sekarang kuliah semester 2 dan Ardel sekarang duduk dikelas XI.

Gadis ini dipindahkan ke suatu sekolah yang cukup terkenal di ibukota, sekolah itu juga terkenal dengan siswa-siswi nya yang tajir-tajir. Mendengar itu semua Ardel bertekad untuk tidak menggunakan nama depannya yaitu Raden Roro . Ardel memohon pada kedua orang tuanya dengan tekad yang kuat orang tuanya pun menyetujui permintaannya itu , Ardel menjalankan rencananya itu .

Pada suatu hari tiba saat nya gadis ini masuk sekolah baru nya . Dia kesekolah tidak diantar Kakaknya atau pun orang tua nya melainkan dengan berjalan kaki karena rumah nya dengan sekolah tak begitu jauh , hanya butuh waktu kurang lebih 30 menitan saja untuk sampai ke sekolah barunya.

Setelah sesampainya disekolah , Ardel langsung menghadap ke ruang kepala sekolah dan menunggu hingga bel berbunyi.

Bel masuk berbunyi.

Bapak kepala sekolah meminta salah seorang guru yang akan mengajar dikelas Ardel nanti untuk membawa Ardel , kebetulan ibu guru itu adalah walikelas Ardel nantinya .

Sesampainya dikelas.

"Pagi anak-anak , hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo nak masuk." Pinta ibu guru kepada Ardel.

Ardel masuk kekelasnya .

"Ayo perkenalkan diri mu." Ucap ibu guru meminta kepada Ardel untuk memperkenalkan diri.

"Ya , perkenalkan nama saya Ardel Trinka Aulita saya pindahan dari yogya ." Perkenalan singkat dari Ardel.

Secara serentak tiba-tiba kelas menjadi ribut tak karuan , ada yang membicarakan tentang kecantikan Ardel,, ada yang membicarakan Ardel adalah anak orang kaya atau bukan ,, ada yang membicarakan tentang Ardel pintar atau tidak ,, ada juga yang hanya diam memainkan gadgetnya .

"Hey kondusif anak-anakku , mmm Ardel kamu duduk dengan Niar." Sambil menunjuk kearah bangku kosong barisan kedua dari sebelah kanan meja guru.

Ardel pun bergegas menuju tempat duduknya pada awalnya Ardel dan Niar saling diam namun karena Ardel adalah seorang anak yang ceria dan bisa dibilang cerewet atau bawel dia membuka pembicaraan.

"Hai, maaf mau nanya aku denger kamu disini termasuk anak pintar ya?." ucap Ardel dengan Membuka pembicaraan dengan sedikit ragu.

"Oh itu sih udah jelas ya,, gue itu rangking 1 bertahan dari kelas X. Sebenernya gue rangking 1 dari kelas 1 sd . Tapi gue ga mau sombong." Celetusnya dengan nada sinis mata dimainkan berputar alisnya pun ikut bermain dan ditambah senyum sinis.

Dalam hati Ardel ia berpikir apakah dia akan mendapat teman disana dengan misi nya ini.. pertanyaan yang konyol ,, seorang Ardel memikirkan hal itu? Itu sangat mustahil. Dengan seiring berjalannya waktu pasti dia akan mempunyai teman. Ya entahlah itu true friend or fake friend yang terpenting saat ini adalah .. itu masih menjadi rahasia...

Kelas Ardel pada saat itu jam terakhir adalah pelajaran olahraga dan sehubung Ardel murid baru dia diperintahkan pa guru untuk meminjam baju kepada kelas yang sebelumnya olahraga, dan ternyata yang olahraga pada hari itu kelas XII semua dengan terpaksa. Ia mendatangi suatu kelas , yaitu kelas XII Mipa 3 . Sesampainya didepan kelas Ardel mengetuk pintu sambil berkata

"Permisi ka ,, tadi habis olahraga ya?." Ucapnya.

"Iya , kenapa ? Kamu murid baru ya? Mau meminjam baju , pasti nya! Nih pakai yang ini. Oh ya , nama gue Razie jangan lupa." Ucap seorang kakak kelas bernama Razie sambil memberikan baju olahraga.

Tapi Ardel berpikir pasti itu bukan baju olahraga ka Razie karena pada saat ka Razie memberikan baju olahraga kepada Ardel Ka Razie masih mengenakan baju olahraga tapi sudahlah dia tak akan berpikir panjang lagi karena dia sedang ditunggu dilapang oleh pak guru .

Pulang sekolah tiba, Ardel bersama teman barunya , Auzilma dan Diningrah bersiap-siap untuk pulang. Auzilma gadis cantik pintar nan baik hati menawarkan kepada Ardel untuk pulang bareng bersamanya namun sayang Ardel menolak , tau lah kenapa, Ardel sedang bersandiwara.

Ardel dengan tekadnya berjalan kaki dari sekolah ke rumah sesampainya di rumah bunda nya bertanya banyak hal pada Ardel tentang sekolah baru nya ."Seru dan melelahkan." Jawaban singkat dari panjangnya dan banyak nya pertanyaan bunda Yade.

"Oh iya bun Ardel mau minta tolong ini baju olahraga punya kakak kelas Ardel besok mau Ardel kembaliin , ya ya bun." Ucap Ardel merayu Bunda Yade dengan senyum manis nya itu.

"Ok la ok , apa sih yang engga buat kamu ." Ucap bunda Yade pasrah pada anaknya yang baik hati namun keras kepala. Ardel yang bahagia langsung memeluk tubuh bundanya itu.

Keesokan harinya dijam istirahat pertama Ardel bersama dua temannya Auzilma dan Diningrah pergi menuju kelas XII Mipa 3 untuk mengembalikan baju olahraga yang kemarin Ardel pinjam. Namun yang Ardel bingungkan apa dia harus mengembalikannya kepada ka Razie atau kepada siapa? Tapi tak pikir panjang ia langsung ke kelas XII Mipa 3. Sesampainya terlihat dikelas XII Mipa 3 sangat sepi hanya terdapat seorang pria yang entah siapa itu.

"Permisi ka , ada ka Razie?." Ucap Ardel dengan nada lembut. Namun kakak kelas pria itu hanya melihatnya tanpa menjawab apapun.

"Oh iya ini saya mau nitip baju saja , mau minta tolong ucapkan terimakasih padanya sudah meminjamkan baju olahraganya pada saya kemaren." Lanjutnya dengan nada lembut dan sopan.

"Oh jadi lo yang pake baju olahraga gue tanpa permisi. Jadi lo yang buat gue kebingungan sendiri panik tanpa sebab." Marah kakak kelas itu namun tanpa ekspresi yang menyatakan bahwa kaka itu sedang marah. Ardel yang merasa takut dan tertekan hanya bisa terdiam.

"JAWAAABBBBBB" Bentaknya.

"Ma..ma..maaf ka saya ga tau. Kemarin waktu saya kesini ka Razie menyuruh saya untuk menggunakan baju ini , tapi jujur udah saya cuci ka bersih ko. Wangi juga .. maaf sekali lagi ka." Ucap nya gugup dan sangat cepat karena Ardel merasa tegang.

Tanpa ucapan apapun kakak itu mengambil baju tersebut dari tangan Ardel dan pergi keluar sambil menyenggol Ardel hingga Ardel terjatuh. Kedua temannya membantu Ardel dan segera bergegas pergi dari kelas tersebut . Dijalan menuju kelasnya mereka bercakap-cakap.

"Ardel lo tau ga tadi yang ngobrol sama lo siapa?." Ucap Diningrah

"Engga emang siapa?." Tanya Ardel kepada kedua temannya sambil menahan sakit karena tadi habis terjatuh.

"Dia itu ......

❄⛄❄⛄

Tbc💕
Hallo manteman apa kabar? Nah ini awal cerita nya gimana nih suka ga? Terus kira-kira siapa sih cowo yang udah buat Ardel sampe terjatuh dan merasa kesakitan..! Stay terus ya,, Jangan lupa dibaca ya!
Oh iya jangan lupa buat vote and comentnya juga supaya kita bisa lebih intro kekurangan. Karena kritik saran dibutuhkan

Makasiii💕💕💕
Salam manis

Delyarvi

Seperti balok es Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang