#1 - Hangat

138 10 2
                                    

🍁-----------------------------🍁
Eomma = ibu
Appa = ayah
🍁-----------------------------🍁
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Oh Hani POV
Minggu pagi yang indah. Sinar hangat matahari menyelimuti udara di sini. Suasana yang hangat dan nyaman memenuhi ruangan ini. Sinar matahari masuk dari jendela kamarku bersamaan dengan suara alarm ibuku.

"Oh Hani!!! Sampai kapan kau akan tidur! Cepat bangun dan belanja sana!" Teriak eommaku sambil membuka korden jendelaku

"Hoaaammm"-aku menggeliat

Plak! Sambaran tangan datang dari nyonya HaYoon yang tidak lain adalah eommaku. Tangannya pas mendarat dipantatku.

"Aaahh sakit" aku menyeringai sakit

"Kau tidak boleh malas malasan! Apa kata suamimu nanti hah!"

"Aku belum punya suami eomma!"

"Sudah,Cepat mandi sana!"

Aku berjalan menuju kamar mandi.
Saat aku sudah selesai mandi, aku melihat jam yang melekat didinding kamarku, jarum pendek menunjuk pada angka 7 dan jarum panjang menunjuk angka 1.

Aku segera memakai pakaianku dan turun kebawah. Diruang tamu Appaku sibuk dengan laptopnya. Mana ada orang kerja di hari libur? Ya ada, Nyatanya Appaku begitu. Sementara itu Eommaku sedang membersihkan jendela.

Aku menghampiri Eomma dan berkata

"Eomma, mana uang untuk belanja?"

Eomma memberiku dompet kecil berwarna merah. Didalamnya terdapat uang dan lipatan kertas, lipatan kertas itu adalah catatan barang barang yang harus aku beli.

Sampai di sebuah pasar modern besar di seoul, aku langsung mengambil kereta dorong yang paling besar. Aku mengarahkan kereta dorongku ke tempat ikan. Aku mengambil beberapa ikan. Setelah itu aku pergi tempat ke sayuran, aku mengambil: timun, lobak, bayam, wortel, dan masih banyak lagi.

Kemudian aku pergi ke tempat make up. Di catatan memang tidak tertulis make up atau aku disuruh membeli make up. Tapi mumpung disini sekalian beli saja. Saat aku memilah milah lipstik seorang wanita menghampiriku dan itu ternyata Bora bersama pacarnya.

"Lihat lihat sayang~ calon ibu rumah tangga yang baik kan. Haha"- kata wanita tersebut dengan suara yang dibuat buat

Aku menghela nafas panjang dan berkata.

"Terimakasih atas pujian dan hinaannya Bora"

"Jangan marah Hani, kau ini terlalu rajin"-Bora

"Mau bagaimana lagi, ini perintah eommaku. Apa yang kau lakukan disini Bora?

"Jalan jalan tentunya"-kata Bora sambil menaikkan alisnya

"Ya ya yang punya pacar"

"Kita duluan ya Hani, semangat haha"-ejek Bora

Dasar Bora. Dari dulu tidak berubah. Setelah aku selesai dengan urusanku. Aku menuju ke kasir untuk membayar belanjaanku. Selesai sudah aku menuju keluar pasar sambil sempoyongan membawa belanjaanku yang banyak.

Drrttt drrttt
Eomma is calling...

Kau dimana hani!

Aku dalam perjalanan pulang

Cepatlah!

Cold Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang