☡WB (Writer Block)☡
Cinta? akankah aku mendapatkannya dengan mudah? aku hanya ingin menjalin cinta yang mudah. tidak bisakah?
Pria yang dingin? bukan tipeku sama sekali!
Wanita mana yang tidak menginginkan pria yang romantis, perhatian, baik, dan pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku rasa style ini cocok untuk hari ini. Aku sudah berada di halte untuk menunggu bus datang. Saat aku masuk di bus aku melihat sosok pria tampan dan ternyata itu Jimin. Dia duduk di sebelah kanan dekat jendela.
Tempat duduk di bus sudah penuh. Jadi aku berdiri. Setelah sekitar 2 menit ada orang yang keluar dari bus dan aku langsung duduk ditempatnya tadi. Ada seorang nenek nenek dengan cucunya yang umurnya sekitar 5 tahun. Semua tempat duduk kini sudah penuh lagi.
Aku merasa kasihan dengan cucu nenek itu, sepertinya cucunya rewel ingin duduk. Aku berdiri dan menghampiri cucu nenek tersebut. "Kau bisa duduk disini" kataku sambil menunjuk tempat dudukku tadi
Anak tadi langsung menuju ke tempat dudukku. Neneknya langsung berterima kasih kepadaku
"Terima kasih ya nak" kata nenek sambil membelai rambutku
Aku tersenyum dan mengangguk.
Author POV Jimin yang sedari tadi melihat Hani kini ikut bangkit dan menghampiri nenek tersebut.
"Kau bisa duduk ditempatku nek"
Nenek tersenyum terimakasih dan langsung duduk ditempat Jimin tadi. Kini Jimin dan Hani berdiri sebelahan. Tangan Jimin menggenggam erat tali pegangan bus. Hani tidak memegangnya karena tangan Hani hampir lepas jika dia berpegangan terus pada tali tersebut.
Hani memang tidak terlalu tinggi. Hani hanya berpegangan pada lengan kursi. Sekarang malah penumpang makin banyak. Bus ini terasa sumpek. Badannya terus terdorong ke arah Jimin, aku berusaha menjaga jarak.
Ciiiiiittttttt
Semua badan penumpang terdorong kedepan. Begitu juga Jimin dan Hani. Karena Hani tidak berpegangan dengan kuat ia hampir terjatuh. Dengan cepat tangan Jimin menangkap Hani dan menjatuhkannya di pelukan Jimin.
Tangan kanan Jimin memegang tali bus dan tangan kirinya memegang kepala Hani yang kini terbenam di dadanya. Hani hanya terdiam dengan mata yang membulat, dia mengulum bibirnya dengan pipi yang mulai merona.
Setelah 7 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di kampus. Hani dan Jimin keluar dari bus.
"Terima kasih ya" kata Hani sambil tersenyum
"Iya" ucap Jimin sambil tersenyum dan mengacak rambut Hani
Sekali lagi mata Hani membulat.
Romantis bangettt!!-batin Hani
Jimin mulai melangkah menjauh dari Hani untuk ke gedung fakultas bisnis tentunya.
***
"Aku bertahun tahun ini kemana sih Somi?"
"Hah? Apa maksudmu?"
"Kenapa aku sampai tidak kenal Jimin, padahal ini sudah semester akhir" kata Hani dengan wajah menyesal