I'am You

8.7K 980 516
                                    

VOTE DULU YA GENGS BIAR BERKAH
TOLONG HARGAI SAYA DENGAN VOTEMEN KALIAN.

Minho, kenapa kau mencium wanita kotor sepertiku?.

Kenapa aku menerimanya tanpa perlawanan?

Apakah aku sudah memberikanmu hatiku?
Tapi sampai saat ini Mr.Yang lah yang selalu kupikirkan.

Tidak mungkin kan aku mencintai 2 pria sekaligus dalam satu waktu?

Aku harus berhenti sampai disini.
Kau adalah Pria baik, jodohmu adalah cerminan dirimu.
Sudah pasti jawabannya bukanlah diriku.

Aku harus berhenti sebelum aku pergi terlalu jauh kedalam hatimu.

Tapi bagaimana caranya?.
Aku berharap perasaan mu padaku hanyalah perasaan sementara.

Aku tidak boleh membuka hatiku pada Pria baik sepertimu.

"Minho, sepertinya kita harus akhiri sampai disini" Ucapku memecah keheningan.

"Apa karena ciuman tadi?" Tanya Minho.

"Bukan seperti itu, aku hanya merasa kita tidak bisa bersama saja, dilihat dari kepribadian masing-masing kita saja sudah menunjukkan bahwa ini tidak akan berhasil" Ucapku.

Aku menggunakan fakta logis agar Minho mengerti bahwa kami memang tak bisa bersama.

"Kau menolakku bukan karena masa lalumu bukan?" Tanya Minho.

"Bukan" Bohong ku padanya.

Hening.
Tak ada yang membuka pembicaraan lagi.

Minho hanya fokus meneguk minuman soda yang ada ditangannya.

Aku hanya memandang lurus pada sebuah acara televisi yang bahkan tidak benar-benar kulihat.

"Mau tahu sebuah rahasia?" Ucap Minho tiba-tiba.

Aku tidak mengerti maksud pembicaraan nya.

"Kalau kau mau tahu, kau harus menjadi wanitaku" Ucap Minho dengan nada bicara yang berbeda dari Minho yang ku kenal.

Nada bicaranya sangat rendah, membuat bulu kudukku berdiri.

Rasanya seperti saat Mr.Yang membisikkan sesuatu padaku dahulu.

Minho menatapku lamat-lamat.
Aku tidak bisa mengucapkan sepatah katapun.

Aku jatuh pada pesona matanya.
Tatapan sendu mengisyaratkan kesakitan yang teramat dalam.

Aku mengangguk tanpa kesadaran penuh.

"Aku pernah membunuh" Tutur Minho, air mata mulai membasahi pipi mulus miliknya.

Sorot matanya semakin sendu.
Suaranya semakin parau.
Minho yang ceria lenyap begitu saja.

Kini hanya Minho yang penuh rasa bersalah.

"Kenapa kamu melakukan itu? Tanyaku sambil memeluknya.

Entah rasa apa yang muncul.
Tiba-tiba aku tidak ingin melihatnya sekacau ini.

"Aku pembunuh, aku pembunuh, aku pantas mati" Racaunya sambil terus menangis dalam pelukanku.

"Berhentilah menyalahkan dirimu, aku mengenal mu, kamu pasti tidak akan membunuh seseorang secara sadar" Ucapku mencoba menghiburnya.

"Tapi tetap saja aku pembunuh, aku bahkan tidak pantas untukmu, maafkan aku menjadi serakah dan tidak tahu diri" Ucap Minho diiringi isakan tangis yang membuat perasaan ku sakit.

"Tidak, kamu berhak mendapat kesempatan kedua dan mendapatkan kebahagiaan" Ucapku.

"Tapi aku hanyalah seorang pendosa, aku bahkan tidak tahu harus meminta maaf pada siapa" Lirih Minho.

"Ceritakan semuanya padaku, jangan memendam sesuatu sendiri, kamu sendiri yang mengatakan bahwa aku harus membagi duka ku bersamamu, sekarang gilaran kamu membagi dukamu kepadaku" Ucapku.

Minho hanya menggelengkan kepala.

Aku tahu pasti dia belum siap menceritakan semuanya.

"Kamu bisa mengatakannya saat kamu siap" Ucapku.

Aku melihat wajahnya sedikit terlihat lebih baik.

Aku melihat bibirnya bergetar seakan ingin mengatakan padaku bahwa dia takut, dan ingin ditemani.

Aku sakit melihatnya seperti ini.
Aku menatap matanya lamat-lamat seperti yang selalu dia lakukan padaku.

Aku menghapus air mata dari wajahnya dengan penuh rasa sayang.

Aku menciumnya.
Menyalurkan kehangatanku padanya.

Dia diam.
Dia menangis.
Dia memegangku dengan erat.

Aku melepas pagutan antara kami saat aku yakin aku telah cukup menyalurkan rasaku padanya.

Dia tersenyum.
Walaupun tipis, tapi aku bisa merasakan bahwa dia baik-baik saja sekarang.

"Would you be mine? Be my only and one? Aku tidak memintamu menikahiku sekarang, tapi aku serius dengan ucapanku, jadi maukah kau menjadi istriku?" Tanya Minho padaku.

Aku tidak bisa menolaknya lagi.
Karena aku pernah merasakan sakitnya memendam rasa sakit sendirian.

Kini aku ingin berbagi segalanua dengannya.

Dia memelukku lagi dan menenggelamkan kepalanya kepada bahuku.

Malam ini kami hanya tidur dengan saling berpelukan di sofa yang cukup besar ini.

Minho tidak melakukan hal yang bisa membuat kepercayaan ku padanya hilang.

Dia tahu aku takut.
Dia memelukku dan mengatakan hal yang indah.

"Aku melihat diriku padamu, kamu adalah alasan aku tetap bertahan".



•Minho POV

Kamu adalah pilihan terbaik untukku.

Kamu adalah wanita yang telah mengisi ruang hatiku yang kosong dan hampa.

Berada di dekatmu membuatku mendapatkan kekuatan untuk menghadapi dunia.

Meraih mu adalah harapan nyata yang ingin ku kabulkan.

Terimakasih telah datang pada hidupku dan mengubah cara pandangku pada dunia.

Aku ingin menjagamu.
Aku bisa melakukan segalanya untukmu.

Aku akan selalu berada disisimu.
Disaat kau bersinar maupun gelap.

Karena aku melihat diriku padamu.

Aku selalu sendiri, dan kau disini pun sama.
Di waktu dan di ruang yang sama, aku menemukanmu.

Ketika aku bersamamu aku bisa melihat semua kesedihan dalam dirimu.

Masalahmu adalah masalahku.

Saat bersamamu semua terasa hangat.

Aku yakin kita akan berdampingan dan akan selalu bersama.

Tinggal bersama, kau dan aku.
Dalam sebuah ikatan suci.

Aku tidak peduli akan masa lalu mu, karena akupun memiliki masa lalu.

Akan kubuat kau menjadi milikku seutuhnya.

Aku akan membuatmu benar-benar mencintaiku seperti aku mencintaimu.

Aku membutuhkanmu berada di sisiku.

Selalu.
















Wes mantul gua ngetik panjang.
Chao ini gua terinspirasi dari lagi baru STRAY KIDS - IAM YOU

BUT GUA NGGAK COPAS KOK :')
HARGAI GUA DENGAN VOTEMEN YA!

Btw kalian ngeship siapa?
Sama YANG SEJONG/ MINHO?

Light In The Dark • Lee Know •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang