Aku ga peduli pada lagu kesukaan ku itu dan ga mau mencari tau dari mana Iqbaal tau aku ada di Cafe ini. Apakah mantan kekasih ku itu juga ada di sini? Aku spontan berdiri dan mengejar Rendy.
Para pengunjung Cafe memandang ku dengan tatapan penuh tanya. Aku ga peduli dengan mereka semua. Aku tau mereka pasti melihat, atau mungkin sebagian mendengar pertengkaran ku dengan Rendy. Namun, aku ga mau memperdulikan hal itu. Rendy yang terpenting bagiku.
Aku sampai di depan pintu cafe ku lihat Rendy sedang memasuki mobilnya dan berlalu. Shit! Aku di tinggal Rendy sendirian di cafe ini.
Aku terduduk di kursi trotoar, dan merogoh ponsel ku yang ada di tas ku.
Aku memesan go-car, untuk ku pulang.
Aku menundukkan kepalaku sambil menahan tangis tapi ga bisa di bendung lagi air mataku perlahan-lahan turun membasahi kedua pipiku.
Rendy begitu tega meninggalkan ku sendirian.
Aku gatau Iqbaal ada di Cafe ini bahkan aku ga nyangka Iqbaal bakalan reques lagu itu untuk aku.
Aku mencoba menelpon Rendy namun nihil ga di angkat sama sekali, ku coba mengirim beberapa pesan di WA pun nihil ga di balas. Yang ku lakukan saat ini hanya bersabar.
Ga lama kemudian go-car yang ku pesan udah berada di hadapan ku.Aku memasuki mobil tersebut
"Jalan pak antarkan saya ke komplek kuken" ucap ku
"Siap mbak" ucap mas go-car
Di mobil terjadi keheningan aku hanya diam sampai pada akhirnya aku telah sampai di depan rumah ku.
"Mbak sudah sampai" ucap mas go-car
"Oh iya mas makasih" ucap ku membuka mobil dan segera memasuki rumah ku
Aku langsung memasuki kamar ku aku ga memperdulikan Xena yang sedang menonton tv di ruang keluarga.
Akhir-akhir ini emosi Rendy memang sulit terkontrol. Dia kerap kali marah karena ulah Iqbaal. Kalau udah begitu, aku harus lebih bersabar sebab jika ga, bisa-bisa amarah kami sama-sama terbakar.
Iqbaal rasanya udah semakin keterlaluan. Aku harus bicara dengannya secara langsung
Jika bertatap muka, mungkin dia mau terima kalau aku udah bersama Rendy. Tapi sejujurnya aku belum siap kalau ketemu dengannya. Aku masih pada hatiku.Aku khawatir jikalau melihat Iqbaal di depan mataku sendiri, rasa yang dulu pernah ada tumbuh lagi. Bukan aku ga bisa setia dengan Rendy, melainkan aku hanya was-was karena Iqbaal pernah menjadi yang terindah di hatiku.
Aku lagi tiduran di kasur kesayangan ku ini sambil menatap langit-langit kamar ku. Aku ga nangis lagi aku gamau membawa kesedihan ku ke rumah.
Pintu kamarku di ketuk
Tok tok tok
"Kak (namakamu) ini Xena, boleh masuk ga kakkk" ucap Xena sedikit berteriak
"Masuk aja ga di kunci" ucapku berteriak
Kulihat Xena membuka pintu kamar ku dan menutupnya kembali.
Xena duduk di atas ranjang ku, aku pun langsung duduk.
Aku menghembuskan napas panjang ku.
"Kenapa Xen?" Ucap ku
"Kakak yang kenapa?" Ucap Xena bertanya balik
Aku diam. Xena memang selalu tau apa yang tersirat di wajah ku. Mungkin Xena bisa membaca apa yang tersirat di wajahku.
Mungkin Xena tau ketimbang diriku sendiri."Kak (namakamu) kenapa? Cerita sama gue"tanya Xena lagi
"Rendy Xen" ucapku pelan
"Kak Rendy?"
"Iya dia marah sama gue"jelasku
"Mmm..kok akhir-akhir ini kalian sering marahan ya?" Tanya Xena
"Bukan gue yang marah, melainkan Rendy" ucapku kembali menjelaskan
"Iya kenapa belakang ini kak Rendy jadi sedang marah sama lu? Kalau udah ga nyaman kan lebih baik berpisah secara baik-baik?" Timpal Xena langsung membuat ku menatap lekat-lekat wajah Xena
"Lho, kok lu bicaranya gitu?" Tanya ku
"Kak (namakamu), lu.."
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu [IDR]
Romance[END] "aku tak mau kehilangan cinta untuk kedua kalinya" Cover by pinters Rank 1 #renjul Rank 5 #nk Rank 10 #namakamu Rank 22 #namakamu Rank 100 #renjul Rank 603 #iqbaal