bagian 9 melukai

491 47 0
                                    

Aku menyandarkan punggung ku ke kepala kasur sambil menghembuskan napas panjang.

"Kalau gitu temuin aja kak Iqbaalnya"saran Xena sambil menepuk dengkul ku

"Alasan?" Tanya ku

"Ya supaya lu bisa bicara baik-baik sama kak Iqbaal secara langsung" jawab Xena tersenyum tipis

Entah apa arti senyum itu yang jelas pikiran Xena sama seperti ku.
Aku memang harus temuin Iqbaal.

"Oke nanti gue hubungin Iqbaal" ucapku

"Lebih cepat lebih baik kan"

"Iya Xen thx sarannya"

Aku pun langsung berdiri dan kembali ke kamar.

Aku mengambil ponselku di atas nakas, ternyata ada notif pesan dari Iqbaal, dari Rendy ga ada mungkin Rendy lagi marah.

(Namakamu), kenapa chat aku ga di bales.

Aku langsung membalas chat dari iqbaal. Iqbaal emang harus di temuin dia emang bener-bener ga ngerti kalau ga di beritau secara langsung.

Besok, jam tujuh malem Kita ketemuan di Cafe Neby.

Oke,aku tunggu😊

Ngeliat emot balasan chat Iqbaal buat aku membayangkan wajah Iqbaal tersenyum. Tapi bayangan senyuman Iqbaal buyar ketika aku Teringat lagi kenangan bersama Iqbaal. Saat pertemuan, perkenalan, kebersamaan, sampai akhirnya perpisahan yang dia ciptakan.
Seharusnya ga ada bayangan wajah Iqbaal lagi dalam pikiranku.

Aku berdiri di depan cermin. Setelah semuanya beres aku melangkah menuju pintu.

"Kak lu mau kemana?" Tanya Xena yang ngeliat aku keluar dari kamar.

"Ya, seperti saran lu gue mau ketemuan sama Iqbaal" ucapku

"Bagus deh btw mau ketemuan di mana?" Tanya Xena

"Cafe Neby" ucapku

Xena mengangguk pelan di sertai senyuman sumringah. Entah apa arti senyum itu.

"Yaudah hati-hati di jalan kakak kuhh" ucap Xena sambil terkekeh

"Siap" ucapku

Aku sampai di Cafe Neby dan memarkirkan mobil ku.

"Lumayan ramai cafe ini" pikirku

Aku melangkah masuk, tapi langkah lu terhenti cafe ini ga banyak berubah masih sama seperti dulu saat aku dan Iqbaal berkunjung ke sini.

Tiba-tiba jantung ku berpacu dengan kencang dari sebelumnya. Aku jadi grogi.

"Shittt kenapa jadi bodoh gini?"

Aku melangkah pelan ku liat para pengunjung lain mungkin sejak tadi udah di tempat ini. Aku ga mau memperdulikan mereka.

"(Namakamu)!"

Aku mendengar suara Iqbaal manggilin aku, degup jantungku berdetak lebih cepat aku berusaha menguatkan hatiku.

Iqbaal melambaikan tangan kanannya dan memanggil namaku dengan wajah yang ceria.

"Apa kabar?" Tanyaku seraya duduk di hadapan Iqbaal

Aku terus memenangkan hatiku.

"Aku baik" jawab Iqbaal

"Kamu gimana?" Tanyanya lagi

"Gue masih kek dulu" ucapku

"Maksudnya?" Iqbaal mengerutkan kening ku

"Kabar gue luar biasa" ucapku

"Kamu mau pesen apa? Aku traktir" ucap Iqbaal sambil menyodorkan buku menu

"Iya" ucapku sambil menyambut buku menu

"Akhirnya kamu ngajak ketemuan aku senang banget. Apalagi ini tempat memiliki sejarah" ucap Iqbaal mengingatkan tentang masa lalu.

Pandangan ku tertuju pada daftar menu. Bukan aku ga peduli sama ucapan Iqbaal barusan, aku ga kuat mandangin wajah Iqbaal terlalu lama.
Aku harus ngendalikan hati dan mengingat Rendy yang selalu bersamaku.

"Gue pesan jus alpukat aja"ucapku

"Ga makan?"

Iqbaal meraih buku menu di tanganku

"Nanti aja" ucapku

"Oh ya udah"

Iqbaal memanggil pelayan.

"Ada yang bisa saya bantu mas?" Tanya pelayan

"Jus jeruknya satu sama jus alpukat satu" ucap Iqbaal lalu tersenyum

"Baik"

Pelayan itu berlalu

"(Namakamu) kenapa? Kok kaku gitu" tanya Iqbaal

"Ah ga kok"

Shit aku harus ngatasin grogi ku ini.

"Kok diem aja?" Iqbaal terkekeh

"Mungkin canggung karena kita baru ketemu setelah tiga tahun lalu" terangku

"Iya deh" ucap Iqbaal

"Maaf ya (nam...) Dulu aku banyak salah sama kamu" ucap Iqbaal menyesal

"Gue udah maafin lu kok" ucapku

"Thx" ucap Iqbaal

"Ga perlu gitu sebagai manusia kita harus saling memaafkan" ucapku

Iqbaal tersenyum penuh arti ke arahku. Aku ga ngerti senyuman Iqbaal itu.

"Kamu makin cantik" ucap Iqbaal menggoda kedua binar matanya seolah mengatakan dia merindukan ku.

Jadi, itu arti senyuman iqbaal? Ah kenapa Iqbaal ngegoda aku? ga tau kah dia aku mati-matian ga mau ngingat cintaku yang dulu terhadapku? Gatau kah dia tiga tahun yang lalu hatiku hancur dan aku gamau itu terulang lagi ga sadarkah dia pujiannya buat aku ngerasa senang kenapa dia malah nyerang benteng pertahanan hatiku.

Pelayan membawa jus jeruk dan jus alpukat. Dia meletakkan dua gelas pesanan kami ke atas meja dengan hati-hati. Dia tersenyum dan berlalu.

"(Namakamu)" sapa Iqbaal

"Iya?" Jawabku

"Aku masih sayang kamu" tandas Iqbaal dengan kedua mata berbinar

Tuhan jangan mengindahkan segala tentang Iqbaal saat ini.

Aku diam,tapi aku masih menatapnya. Bahkan tatapan ku lebih dalam.

"Aku sadar pernah buat kesalahan besar sama kamu, makanya aku nebus kesalahan ku itu" ucap Iqbaal

"Jadi, itu niat lu datang kembali ke hidup gue" tanyaku

"Iya aku mau kembali ke kamu" ucap Iqbaal

"Ga bisa" timpal ku

Iqbaal hanya menunduk kepalanya.

Aku tau aku udah melukai hatinya tapi memang itu tujuanku ngajakin Iqbaal ketemuan. Iqbaal harus bisa keluar dari keinginannya memiliki ku lagi. dia harus bisa bunuh rasa cintanya buat aku.
Semoga rasa di hatinya buat aku kandas detik ini juga lalu dia berusaha melupakan aku dan mencari gadis lain.




Bersambung....

Kamu [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang