Part 8

329 60 3
                                    

Lee Jung Shin memasuki ruang istirahat dokter, dilihatnya Han Ji Soo yang sedang tertidur di kasur lipat barak berwarna hijau. Terlihat bekas air mata di pipinya.

Jung Shin berjongkok di sebelahnya dan membetulkan selimut Han Ji Soo yang tersingkap.

Han Ji Soo terbangun dan melihat Jung Shin berada di sampingnya, "dr. Lee..." Ji Soo segera duduk.

Jung Shin berdiri dan menatap Ji Soo, "Istirahatlah, Kau pasti lelah..." ucap Jung Shin

Ji Soo menggeleng pelan, "Apakah kau baik-baik saja??" mata Han Ji Soo berkaca-kaca menatap Jung Shin yang berdiri menjulang di hadapannya.

"Aku baik-baik saja..." kemudian Jung Shin duduk di samping Ji Soo, dan menghela nafas pelan.

Ji Soo terus menatap Jung Shin dengan tatapan cemas, air mata menumpuk di pelupuk matanya.

"Jangan terlalu mencemaskanku, lukaku sudah lebih baik, aku bisa membersihkannya sendiri mulai sekarang..." Jung Shin berkata sembari menatap lantai ruangan itu canggung.

Ji Soo masih terdiam dan tetap menatap Jung Shin dengan lekat dengan air mata semakin menumpuk di pelupuk matanya.

Jung Shin melirik Ji Soo "Hyaaa.. jangan menatapku seperti itu, nanti wajahku akan cepat usang..." Jung Shin mencoba melontarkan kalimat untuk memecahkan kecanggungan mereka.

Air mata Han Ji Soo menetes di pipinya satu persatu, "Apakah aku tidak boleh mencemaskanmu?? Apakah aku harus selalu menunggu ketidakpastian?? Apakah aku harus selalu... diam dan tak berbuat apapun??"

Jung Shin terdiam dan menelan ludahnya bersusah payah, dia tidak mampu menjawab seluruh pertanyaan Ji Soo.

"Maafkan aku..." Jung Shin tertunduk

"Apakah aku harus selalu menerka keadaanmu?? Atau Perasaanmu??" Ji Soo terisak

Jung Shin menghela nafasnya, "Aku benar-benar minta maaf, Ji Soo..."

Ji Soo mengusap air matanya, "Tidak.. aku yang seharusnya meminta maaf, kau tidak pernah menyuruhku untuk menunggu atau mencemaskanmu, tapi aku tetap melakukannya,  maafkan aku..." Ji Soo menghela nafas kasar. Air mata masih terus menetes deras di kedua pipinya.

Jung Shin menatap Ji Soo, ada sesuatu yang ingin dia katakan, namun mulutnya tidak dapat mengucapkannya. Jung Shin hanya dapat menggenggam tangan Ji Soo. Ji Soo menatap Jung Shin sembari terisak.

"Jangan menangis..." Jung Shin menunduk mengelus punggung tangan Ji Soo tak mampu menatapnya langsung.

"Aku tidak tahan melihatmu menangis, hatiku semakin sakit melihatmu menangis, tolong... jangan menangis lagi..."

Ji Soo semakin terisak, "Aku sangat takut dan mencemaskanmu... saat aku tau kau pergi..."

Jung Shin merangkul Ji Soo dan memeluknya, "Tidak apa-apa, aku tidak apa-apa... jangan menangis, hapus air matamu.." Jung Shin mengelus pelan lengan Ji Soo.

Ji Soo sedikit tenang dan mulai menghapus air matanya, "Apakah mereka baik-baik saja??" Tanya Ji Soo

"Ya.. mereka baik-baik saja, aku masih menunggu operasi dr. Park selesai.." Jung Shin mempererat pelukannya pada Ji Soo.

Mereka terdiam, namun Ji Soo masih sedikit terisak, Jung Shin menghela nafas panjang.

"Apakah dr. Park terluka??" Ji Soo melepaskan diri dari pelukan Jung Shin

Jung Shin mengangguk kecil, "Dadanya tertembak, dan aku juga baru selesai mengoperasi Yong Hwa hyung, mengambil peluru di kakinya..." Jung Shin melirik Ji Soo yang mengerutkan keningnya mendengar penjelasan Jung Shin.

Story about youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang