Part 16

332 59 6
                                    

Lee JongHyun berdiri di pintu kedatangan bandara di pulau Jeju, memandang berkeliling.Dia berada di pulau Jeju untuk mengisi sisa liburan selama 5 hari setelah menyelesaikan masa pendidikan dasar kemiliteran.

Suhu udara di pulau Jeju mulai mendingin, dia merapatkan jaketnya dan membenarkan letak ranselnya. JongHyun mulai berjalan menuju pada tempat pemberhentian Taksi yang ramai terdapat wisatawan.

"The Island Blue Hotel, pak..." Lee JongHyun berkata pada supir taksi, diikuti anggukan oleh supir taksi itu, JongHyun duduk di dalam Taksi sembari membaca brosur wisata pulau Jeju yang dia dapat dari bandara.

Sesampainya di hotel, JongHyun segera check in dan memasuki kamarnya, dia sekali lagi memandangi brosur tempat wisata yang sedari tadi dia bawa, ini kali pertama JongHyun pergi ke pulau Jeju seorang diri, dan sekarang dia tidak mempunyai tujuan untuk menghabiskan waktu.

JongHyun menghela nafasnya "Ke mana aku harus pergi terlebih dulu...??" ucapnya pelan.

JongHyun beranjak mengambil jaketnya, menuju ke lobi hotel. Sesampainya di lobi, JongHyun melihat lobi sedikit ramai oleh beberapa wisatawan yang dipandu oleh pemandu wisata yang tampaknya baru saja tiba di hotel tersebut, mereka terlihat sedang menunggu dengan sabar pembagian kunci kamar mereka masing-masing.

JongHyun menatap sekilas sembari lalu, dia hanya tersenyum, dalam benaknya sempat tersirat untuk mengikuti kelompok wisatawan itu agar dia mempunyai tujuan yang jelas dalam liburannya.

Setelah beberapa hari...

Besok adalah hari terakhir JongHyun berada di pulau Jeju, semua tempat wisata sudah dikunjunginya. JongHyun memutuskan untuk pergi ke Dongmun Market, pasar tradisional yang menjual makanan, minuman dan kebutuhan serba ada.

JongHyun berjalan sendirian sembari melihat-lihat berkeliling, melihat-lihat ikan dan produk olahan yang ada serta mencoba berbagai macam makanan khas di pulau jeju. Tiba-tiba seorang wanita menabraknya hingga terjatuh, dengan refleks JongHyun menolongnya dan membantunya.

"Aiigooo..." wanita itu tersungkur

"Apakah kamu tidak apa-apa??" Tanya JongHyun sembari membantu wanita itu berdiri.

"Aahh... tidak apa-apa, maaf saya tidak melihat anda berdiri di situ..." ucap wanita itu.

JongHyun tersenyum dan mengangguk, "Hati-hati, perhatikan langkahmu..." ucap JongHyun ramah

"Maafkan aku... permisi..." wanita itu segera berlalu.

JongHyun kembali meneruskan perjalanannya, saat itu dia teringat untuk membeli beberapa souvenir untuk buah tangan, saat JongHyun akan membeli sebuah hiasan, dia mencari dompetnya di saku jaket, namun dia tidak menemukannya.

"Di mana dompetku???" JongHyun merogoh semua kantong di badannya. "Tunggu sebentar..." JongHyun berkata pada penjual souvenir.

Semakin dia cari semakin dia tidak menemukan dompetnya, lalu dia tersadar jika wanita yang menabrak nya tadi kemungkinan adalah pencopet, "Aaahhh..!!! Sial..." JongHyun mengusap wajahnya kasar.

"Saya tidak jadi mengambilnya, maaf..." JongHyun mengembalikan barang dagangan itu dan berjalan lesu.

JongHyun duduk di sebuah bangku taman, merutuki nasibnya yang sial,  "Mengapa aku sangat sial..." gerutunya, JongHyun menghela nafasnya dengan putus asa. Dia tidak mempunyai uang lagi, uang cadangannya berada di hotel, namun dia tidak mempunyai cukup uang untuk menaiki taksi menuju hotel.

Seorang wanita dengan mantel panjang berwarna coklat senada dengan rambutnya duduk berdekatan dengan JongHyun.

JongHyun melirik sekilas pada wanita itu, dan dia teringat sesuatu. JongHyun ingat sepertinya wanita itu adalah pemandu wisata yang dia lihat di hotel yang sama dengan tempatnya menginap.

Story about youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang