Aku dan Jarak

35 6 0
                                    

Hari-hari kulewati bersama rindu yang kutekuni, tiada detik tanpa bayangmu, tiada angin tanpa lamunanmu. Kau selalu terbayangkan, tersenyum dan tersenyum menanti pesan singkat darimu. Kadang hati ini terasa hampa tanpa adanya kamu.

Aku rindu padanya setiap hari, namun perihal berjarak bukanlah hal yang harus menjadikan beban dalam hidupku. Tiada kata yang selalu ku katakan selain merindukannya. Dari 129,9 kilometer, dering telfonku sering terdengar bersama bintang dan angin malam yang diselimuti kesunyian. "Hai cantik, apa kabar? Aku kangen." itu adalah kalimat yang paling sering kudengar, dan aku tak pernah jenuh mendengarnya, bahkan kujadikan sebagai kalimat yang paling kusuka. Arfan, aku suka saat kita bercengkrama malam bersama telefon genggam yang kadang kita lupa matikan untuk tidur. Bahagia rasanya kunikmati hubungan berjarak ini, ditemani rindu-rindu dan tawa yang sering kita ciptakan. Sampai saatnya waktu mengizinkan kita bertemu. Itu selalu menjadi hal besar yang kunantikan. Ku lari memelukmu, melebarkan sudut bibirku dan detak jantungku yang tidak bisa kukendalikan. Kadang, kita hanya diberikan satu hari untuk bertemu dan membuat lelucon aneh. Arfan, hariku semakin baik bersamamu. Namun kadang, rindu yang kurasa merenggut kebahagiaanku hingga air mata ini jatuh tanpa etika. Dan sampai satu hari dimana dering telfonku berhenti sejenak karena sibukmu. Aku harus bisa bersama itu, karna itu adalah konsekuensi dari hububgan berjarak.

Dengan kesabaran ,satu tahun aku mampu melewati suka dan duka berjarak bersama Arfan, pria yang kusayangi. Menikmati setiap alur yang sering berubah, menghadapi setiap jalan yang kadang tidak dapat kutebak. Namun bersama hati dan kepercayaan aku tetap menitipkan salamku kepada sudut langit subuh.

Rindu berjarak itu utuh, layaknya sebuah celengan yang terus diisikan, tidak bisa ditebak kapan akan penuh kapan akan surut atau bahkan tidak terlihat jika sudah tidak tertampung. Kau tau Arfan? Yang indah dari jarak adalah rindu. Bersama rindu, rasa ini terus mengalir utuh. Dan yang paling ditunggu dari jarak adalah sebuah pertemuan. Dimana semua rindu tertumpahkan, bahkan satu hari tidak cukup rasanya untuk tersenyum bersamamu. Aku bahagia Arfan.

Sebuah Langkah SunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang