hari ini devin dan marsha pergi kesekolah bersama atas permintaan dari mamanya. didalam mobil tak ada kesunyian sedikitpun marsha melakukan apapun dan membahas apapun agar tak ada kecanggungan namun itu malah membuat devin sedikit risih, tp juga tertawa melihat marsha yang tak dapat diam.
"marsha lagi kenapa sih, nggak tenang banget kayanya?" tanya devin yg melihat marsha tak henti hentinya bergerak.
"nggak papa kak dev, o ya berenti bentar maca aus" ucap marsha,
devin memberhentikan mobilnya didepan warung pinggir jalan,membeli minuman seperti yang marsha inginkan.
setelah selesai mobil kembali berjalan sampai sekolah.
"yeaay nyampe" teriak marsha nggak jelas
"huss pagi pagi udah rusuh marsha"
"hehe.... ya udah yuk"
diparkiran ternyata sudah ada malvin yang menunggu marsha juga devin."kamu nggk papa kn sha" ucap malvin khawatir sambil menatap tajam devin
"coco kenapa sih, maca nggak papa kan ada kak dev sama mama yang jaga" ucap marsha gemas
"udah ayok kekelas"
marsha berjalan lebih dulu sedangkan malvin dan devin saling bertatapan sinis sambil berjalan mengikuti marsha.
*******
Kelas XI IPA3
kelas ini adalah kelas yang lebih sunyi walau tak ada guru yang mengajar, seperti kali ini lagi lagi kelas ini memiliki jamkos namun para siswa lebih memilih main hp dan sedikit merumpi tapi tetap tak mengganggu ketenangan kelas, kadang ketua kelas senang dengan sifat yang dimiliki anggotanya tak ada niat sedikit pun untuk meramaikan kelas atau membuat rusuh setiap siswa.
marsha lebih memilih main hp dan mendengarkan musik melalui earphone blue miliknya sedangkan vanya dan ruth memilih untuk merumpi diluar kelas, kantin lebih tepatnya.
"van... kagak cape apa lo pacaran diam diam gini" tanya ruth to the poin
"ya capek lah, lo pikir gue mau apa kayak gini? nggak ruth nggak sama sekali tapi gue lebih nggak rela lagi ngelepas devin demi marsha, walau pun itu kebahagiaan devin! devin itu cuma milik gue" kata vanya tegas
"dimana vanya yang gue kenal" lirih ruth hingga samar di pendengaran vanya.
"lo ngomong apa ruth kagak jelas pelan amat lo ngomong"
"nggak gue nggak ngomong apa apa, kuping lo tuh konslet"
"ngasal lo ngomong"
dimana vanya yang gue kenal, vanya yang lebih mementingin orang lain, vanya yang nggak egois, vanya yang nggak bisa ngeliat orang susah,mana van' teriak ruth dalam hatinya.
ruth sangat kesal atas tingkah vanya yang sekarang, ia juga prihatin atas apa yang sahabatnya derita tapi apa yang mampu ia perbuat,terlalu keras kepala untuk dinasehati.
"napa si lo,tiba tiba diam gitu"
"kagak"
setelah 25 menit mereka mengobrol dikantin tiba tiba bastian dan alif datang mengganggu mereka.
"woi woi woi..... makan kagak ngajak ngajak" tegur alif
"eeh.... ini kan belom jam istirahat ya kita kira kan kalian masih belajar" sahut ruth

KAMU SEDANG MEMBACA
Dulu Dan Sekarang
Randomku pikir hatiku tetap disini sekarang bersama dengan pilihan hatiku namun ternyata salah.... tuhan berkehendak lain masa laluku datang kembali menuntut keinginannya yaitu cinta dariku. cinta itu dapat bantuan dari orang tua ku yang seolah memaksaku...