Part-12~masalah datang bergilir~

444 31 8
                                    

Author POV

Nampak marsha yang masih menonton tv itu didatangi oleh ruth yang mungkin sudah mulai kelaparan.

"Sha aku laper dimana makanannya?"

Marsha yang tadinya hanya terfokus pada televisinya kini mulai menatap ruth yang entah sejak kapan sudah berdiri dibelakangnya.

"Di meja makan kak ruth"

Ruth berjalan menuju meja makan dan mulai memasukkan beberapa lauk kedalam piring nya. Disaat yang bersamaan ada seseorang, dua orang lebih tepatnya yang mengetuk pintu rumah ini.

"Iya sebentar" teriak marsha lalu berjalan menuju pintu.

"Assalamualaikum"

Ceklek

"Marsha Devin mana?" tanya seorang lelaki yang tak lain adalah alif.

"Loh marsha nggak tau! Kirain ngumpul bareng kalian"

"Terus kamu sama siapa?" kini giliran zalfa yang bersuara.

Yeah! Zalfa dan alif datang bersama! Padahal setau marsha mereka tidak begitu saling mengenal.

"Kak ruth"

"Oh ya ada apa kesini?" tanya marsha

"Nggak pp kepengen aja"

"Ya udah masuk dulu" tawar marsha lalu menuntun mereka untuk memasuki rumah Devin.

Mereka berempat kini duduk santai menonton televisi sambil memakan cemilan yang disediakan marsha. tak lupa zalfa dan alif juga menyuruh nyuruh marsha ini itu. Hingga marsha emosi namun tetap sabar menahan segala emosi yang sudah berada di ubun ubun.

Marsha POV

Mereka bertiga masih duduk santai disini sambil sedikit bercanda dan memepekerjakanku seperti pembantu.

Wajar sih tamu adalah raja namun bukan berarti tuan rumah adalah pembantu.

Sabar marsha

Sabar....

Aku melirik jam yang berdetak sedari tadi! Ia sudah menunjukkan pukul 09:50 pm. tapi tak ada tuh niat mereka untuk pulang! Padahal mata aku udah berat aku juga belum shalat isya! Apa mereka tak mengerti aku juga perlu tidur.

"Eh eh lif zal sha kalian denger kabar nggak kalo devin itu udah punya cewek" ucapan itu sangat lancar diucapkan oleh ruth.

"Iya gue dengernya sih gitu dari Malvin"ucap zalfa, lah coco tau? Kok aku nggak tau?

"Loh jadi kalian belum tau?" tanya alif

"Belum tau apa?" spontan kami bertiga mengucapkan kalimat yang sama.

"Devin itu udah punya pacar! Dari tiga minggu yang lalu malah"

"Hah" aku memekik kuat.

Apa itu benar?

Wajah yang lain seperti biasa saja.

Tapi aku tak bisa membohongi diri aku sendiri

Aku mencintai Devin

"Santai kali sha"sahut zalfa.

Ya allah bagaimana bisa santai.

Aku kesini dan berpura pura seperti ini karna Devin.

Dan sekarang aku mendengar Devin telah ada yang memiliki.

Bagaimana hancurnya tak dapat di definisikan lagi. Sangat sakit

Tak kuasa rasanya menahan air mata

Tapi tak mungkin aku keluarkan disini

"Aku izin shalat dulu ya! Belum shalat isya" ucapku berlari kencang menaiki tangga menuju kamar. Menahan air mata yang telah mengumpul dipelupuk mata.

Dulu Dan SekarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang