"Na, pulang bareng kuy"
"Ga usah Jaem, gua udah minta bang Junhoe jemput gua"
...
"Na, nanti ke mall SM kuy. Udah lama ga keluar bareng lu"
"Hari ini gua ada acara keluarga"
"Ya udah, besok aja, gimana?"
"Besok bang Junhoe nyuruh gua ke rumah nenek."
"Nah, gua nemenin lu ke rumah nenek lu, sekalian jalan-jalan"
"Ga perlu, gua berangkat sama Jeno"
Jaemin menatap Nana dalam, kemudian menghela napas kasar.
"Oke, minggu ini, gua ga mau tau, lu harus jalan bareng gua. Gua ga terima penolakan."
"Minggu ini Renjun ngerengek minta temenin ke tr*ans studio."
"Please, Na. Gua pengen jalan sama lu."
"Lu kenapa? Kan bisa jalan bareng Somi. Lagian lu udah punya pacar masih juga ngintilin gua sana-sini."
Jaemin terdiam. Ia menepuk kedua bahu Nana, masih dengan tatapannya.
"Na, gua pengen jalan sama lu. B-E-R-D-U-A."
"Ga ga ga, ntar gua diamuk Somi." ucap Nana seraya melepaskan kedua tangan Jaemin dari bahunya.
"Ga akan, Na. Please, ya ya?"
"Ga bisa Jaem. Lain kali aja."
"Hari sabtu deh... Ya ya ya?" rengek Jaemin dengan puppy eyes nya.
"Liat nanti, ya. Gua ga bisa janji."
Lebih tepatnya gua belum siap buat balikin semua perasaan gua kayak dulu lagi... -nana
🍁🍁🍁
"Nanaaa" teriak Jaemin kemudian melambaikan tangannya seperti orang yang menyerah saat uji nyali.
Nana menoleh, menatap Jaemin dengan wajah gelisah. Lain halnya dengan Jeno yang ada di hadapan Nana, menatap Jaemin datar.
"Duh gimana ini Jen..."
"Tenang aja..."
..
..
..
..
..
"Nanaaaaaaa" sapa Jaemin riang kemudian memeluk Nana erat.
Sedangkan Jeno? Dia kaget gengs. Hampir melotot, tapi tetep ganteng.
Woy main peluk-peluk aja dasar kadal gurun. -jeno
"Nana pulang bareng gua ya?"
"Heh, mana si Somi? Masa lu tinggal" lontar Jeno jengkel.
"Dia bisa pulang sendiri."
Dan di detik itulah Nana terdiam. Somi yang malang, seharusnya Jaemin anterin Somi pulang, bukan Nana.
"Jaem, mending lu anterin Somi. Kasian dia lu cuekin." kali ini Nana yang ngomong.
"Tapi gua maunya nganterin elu, Na."
"Inget pacar woy"
"Kok lu yang sewot?"
"Nana pulang sama gua. Dia urusan gua."
"Urusan lu? Sejak kapan? Lu cuma sahabatnya ya, jangan ngatur."
"Kok lu ngajak gelud?"
"Gelud? Yang disawah kan?"
Nana cengo. Ini kok jadi arena perdebatan calon presiden idaman mertua.
"Eh eh diem jangan ribut. Ini kenapa jadi gini sih." ucap Nana sambil nengahin Jaemin sama Jeno.
Dan tiba-tiba aja Jaemin narik tangan Nana.
"Na, lu pulang sama gua. Dan lu Jen, jangan sok ngatur, lu cuma sahabat dia bukan pacar." cetus Jaemin dengan tampang dingin.
Grep!
"Sok ngatur? Cuma sahabat? Ngaca." jawab Jeno singkat, padat, dan jelas seraya narik tangan Nana yang satunya.
Jaemin sama Jeno jadi tarik-menarik tangan Nana kayak lomba tarik tambang gais. Poor tangan Nana.
Pliz thor jangan nista. -nana
"Jaem..." gumam Nana sambil nyoba buat ngelepas genggaman Jaemin.
"Na..."
"Gua sama Jeno. Mending sekarang lu anter Somi." ucap Nana sambil narik Jeno ke parkiran.
Lah ini kenapa jadi gua yang ketarik thor? Kan tadi gua yang narik? Kok jadi gua yang ketarik sama Nana yang gua tarik tapi jadinya dia yang narik? -jeno
Jeno lu ngomong apasih, author gemes pengen nyium. /dibegal readers/ -author
Jaemin pun memandang punggung Nana dan Jeno yang semakin menjauh. Tak lama ponselnya bergetar, menampilkan nama 'Somi' di layarnya.
Somiwati
By?
Kamu dimana?
Aku nungguin tauNaJaemin
Hari ini aku sibuk
G bisa anter kamu pulang
Gpp ya?Somiwati
Oh gitu...
Gapapa kok :)
readMobil Jaemin melaju, meninggalkan seorang perempuan yang tengah duduk tak jauh dari taman, yang sedaritadi memperhatikan Jaemin, Jeno dan Nana.
"Sibuk ya?"
🍁🍁🍁
"Jen..."
"Hm?"
"Gua masih ga bisa lupain Jaemin..." lirih Nana dengan kepala yang menunduk, tak berani menatap mata indah Lee Jeno.
Jeno hanya tersenyum, mengacak rambut Nana, kemudian mengangkat dagu Nana dengan tangannya, agar gadis itu menatapnya.
Cup.
"Pelan-pelan, Na."
-------------------------------------
Yeu Jeno sok pelan-pelan kayak lagu kotak napadah :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend 〰 njm ✔
FanfictionKapan sih lu peka, Jaem? -Nana Na, lu itu sahabat terbaik gua -Jaemin Na, move on -Jeno Nana sahabatan sama Nana? Lalu gimana jadinya kalau salah satu dari dua Nana itu punya perasaan sama Nana yang satunya? Apakah Nana juga punya perasaan yang...