Jam telah menunjukkan pukul 5 dan alesha telah bersiap-siap untuk sholat. Walaupun aleaha belum sepenuhnya berpakaian seperti muslimah lainnya tetapi dia selalu menaati peraturan bagi agamanya.Aleaha sudah siap dengan keperluan sekolahnya dan tiba-tiba sang mama memanggilnya untuk turun karna waktu telah menunjukkan makan pagi.
"Pagi semua." ucap alesha sambil mencium pipi sang mama.
"Pagi sayang." ucap papa dan mama alesha.
"Kak azzam mana ma?" tanya alesha.
"Udah berangkat kerumah sakit." ucap sang mama.
"Ohhh."
"Ya udah sekarang makan, nanti telat datang ke sekolah." ucap sang papa.
Keluarga Pradipta itupun menikmati makan paginya dengan diam, hanya ada suara detingan sendok. Tak lama aleshapun pamit untuk berangkat kesekolah karna dia takut telat.
"Ma, pa, echa berangkat dulu ya." ucap alesha sambil berdiri.
"Hari ini, papa yang ngantar kamu ya incess." ucap sang papa.
"Ya udah yuk pa, echa takut telat ni." ucap alesha.
"Ma zyd,papa sama sma elesha berangkat dulu, kamu jangan telat kekantornya." ucap sang papa.
"Iya pa." ucap zydan.
Setelah alesha dan papanya pamit, zydanpun ikut juga pamit.
Alesha telah berada di gerbang sekolahnya, sedangkan sang papa telah pergi kekantor.
Tak lama deapun datang dan menghampiri alesha merekapun langsung menuju ke ruangan kelas.
Saat melewati kelas athaf, tiba-tiba athaf memanggil alesha dan otimatif aleshapun berhenti karna mendengar namanya dipanggil.
"Alesha." panggil suara tersebut.
"Iya kak, ada apa?" tanya alesha.
"Lo, temannya rainakan?" tanya athaf memastikan.
"Iya kak, emang kenapa?"
"Hari ini, rai gak bisa masuk karna sakit, tolong sampaikan ya nanti." ucap athaf.
"Rain kambuh lagi ya kak." ucap dea, sedangkan alesha hanya diam dan berfikir sepertinya dea jaga dekat dengan athaf.
"Iya, tolong doain ya semoga rain cepat sembuh.
"Pasti kak, nanti aku jengukin rain ya kak." ucap dea.
"Iya, nanti aku sampein ke rain kamu akan datang kerumah." jawab athaf.
"Kamu mau ikut jengukin rain, cha?" tanya dea.
Sedangkan alesha tak bergeming sedikitpun, karna merasa tak ada jawaban dari alesha deapun menyenggol tangannya alesha itu semua tak lepas dari penglihatan athaf.
"Ah iya." ucap aleaha.
"Kamu mau ikut gak jengukin rain." tanya dea lagi.
"Iya." ucap alesha
"Kalau gitu kak, aku sama alesha pamit mau ke kelas ya kak." ucap dea.
"Oh iya, silahkan sekali lagi makasih ya." ucap athaf.
"Iya kak, permisi." ucap dea.
"Assalamualaikum." ucap alesha.
Tanpa mereka sadari dari tadi ada yang memperhatikan Meraka berbicara, rasa cemburu selalu dia rasakan karna athaf memilih berbicara kepada perempuan itu sedangkan dia tak pernah diajak berbicara sedikitpun.
Bel istirahat pun berbunyi alesha dan deapun pergi kekantin, sedangkan anak-anak yang lain sudah keluar duluan.
"Kamu mau pesan apa?" tanya dea.
"Aku mau somay deh." ucap alesha.
"Oke minumnya?
"Samain aja."
Tinggallah alesha sendiri karna dea harus memesan makanan Meraka, tak lama deapun kembali membawa pesanan alesha dan pesanannya sendiri.
Bel masuk pun berbunyi merakapun bergegas ke kelas, saat dijalan tiba-tiba alesha kebelet dan izin kekamar mandi, sedangkan dea harus kembali ke ruangan kelas.
"Mhh, fmde aku mau kekamar mandi dulu ya, udah kebelet ni." ucap alesha.
"Oh ya udah, mau ditemenin gak?" tanya dea.
"Gak usah de."
Aleshapun pergi kekamar mandi, tanpa dia tahu dari tadi ada yang memperhatikan gerak-gerik dia.
saat alesha mau keluar dari kamar mandi, dia dijegat oleh seseorang.
"Permisi kak, saya mau lewat." ucap alesha.
Saat alesha ingin melewati wanita tersebut, tia-tiba hijab yang alesha kenakan langsung ditarik oleh wanita dan kedua tangannya tersebut.
"Aduh sakit kak." ucap alesha sambil meringis dan tangannya jga dipegang oleh kedua teman wanita tersebut
"Sakit ya, mana lebih sakit melihat orang yang kita sayang dekat sama wanita lain." ucap wanita tersebut.
"Maksud kakak." ucap alesan sambil meringis.
"Gue ingatin ya sama lo,jangan pernah dekatin athaf, karna lo gak cocok buat athaf." ucap perempuan itu penuh penekanan disetiap kata-katanya.
"Aku gak pernah dekatin kak athaf kak." ucap alesha.
Saat alesha berbicara seperti itu wanita tersebut langsung menampar pipi mulus alesha dan darah segar langsung keluar dari sudut bibir alesha.
"Siaran dia." ucap wanita tersebut.
"Oke ran." ucap kedua temannya.
Ya dia adalah rani salsadila wanita yang hampir tiga tahun ini menyimpan rasa ralat menyukai athaf terang-terangan dan semua hampir satu sekolahan sudah tau tentang itu.
Merakapun menyiram alesha, sedangkan alesha hanya diam dan menangis tak bisa melawan karna tenanganya sudah habis.
Sedangkan rani dan kedua temannya tertawa melihat alesha.
"Gue ingatin sekali lagi sama lo, jangan pernah dekatin athaf." ucap rani dan melepaskan tarikan dari hijab yang dipakai oleh alesha.
"Tampar dia." ucap rani.
sedangkan dea menyusul alesha kekamar mandi karna hampir 15 menit alesha tidak masuk ke kelas, saat sampai di depan toilet wanita dea mendengar jeritan alesha dan suara keributan, dea berusaha mencari bantuan.
Dan dea melihat laki-laki yang berjalan kearah kamar mandi dan meminta bantuan kepada lelaki tersebut.
"Kak, bantuan aku, alesha dalam bahaya kak." ucap dea pada lelaki tersebut. tanpa pikir panjang lelaki tersebut menuju kearah toilet yang ditunjuk oleh dea.
Lelaki itu mendengar jelas tangisa alesha dan langsung mendobrak pintu tersebut.
Sedangkan rani terkejut mendengar pintu toilet itu terbuka, dan melihat lelaki itu disana.
"alesha." jerit dea dan memeluk alesha.
"Ini semua gak seperti yang kamu lihat." ucap rani.
.
.
.
.
.
.Hanyo siapakah yang nolongin alesha? Penasaran? Selalu ikutin cerita RAHASIA TAKDIR, dan jangan lupa vote and coment.
Terima kasih❤
Medan, 11 nih 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Takdir
Spiritualselalu ada kebetulan dalam cinta. yang disajikan dengan apik oleh semesta. melalui skenario yang dibuat oleh sang maha sutradara. semua cerita sesak dan indah itu bermula. ketika dia mempertemukan untuk memisahkan. ketika dia memisahkan untuk memp...