pertolongan

24 3 0
                                    

"Ini semua gak seperti yang kamu lihat." ucap rani.

Sedangkan lelaki tersebut hanya melihat kearah rani dan teman-temannya dan berlalu kearah alesha yang lemah dengan baju yang basah, pipi yang lebab, dan disudut bibir yang mengeluarkan darah.

"Boleh gue gendong teman lo?" izin laki-laki tersebut pada dea.

"Tapi kak, alesha gak mau disentuh selain hamromnya." ucap dea.

"Disini hanya gue yang bisa ngangkat dia, apa lo yang mau ngangkat dia?" tanya laki-laki tersebut.

"Ya udah deh kak athaf aja yang gendong." ucap dea pasrah karna tak ada lagi yang bisa membantu alesha.

Athafpun mengangkat alesha dan akan membawa wanita itu ke UKS, saat melewati rani athaf mengucapkan kata.

"Lo hampir membunuh dia, jangan salahkan jika nanti orang tuanya membawa ini ke hukum." ucap athaf penuh penekanan.

Rani langsung pucat saat mendengar jika kasus ini sampai ke hukum, pasti orang tuanya akan malu.

Athaf dan dea membawa alesha ke UKS, dea sudah menghubungi kedua orang tua alesha.

Sedangkan dirumah alesha sang mama tiba-tiba menyenggol foto anaknya.

"Astagfirullah. Kok tiba-tiba perasaanku gak enak ya?" ucap alya.

Alya langsung membersihkan kaca dari bingkai foto tersebut tiba-tiba tangannya alya terluka, hal itu semakin membuat alya merasakan kekhawatiran terhadap putrinya.

"Kenapa ini?" tanyanya dalam hati.

Saat alya bertanya-tanya pada dirinya sendiri, telphone rumahnya berdering, alya buru-buru menghampiri dan mengangkat telphone tersebut.

"Hallo, assalamu'alaikum." salam alya.

"....................."

"Benar, saya mama dari alesha aulia Pradipta, ada apa ya pak dengan anak saya?" tanya alya.

"........................"

"Astagfirullah, iya pak saya akan kesana." ucap alya.

"...................."

"Wa'alaikumsalam."

Alyapun langsung menghubungi suami, azzam dan zydan. Setelah itu alya bersiap-siap untuk pergi kesekolah alesha.

Merekapun sampai dirumah sekolah, dan langsung pergi ke uks dimana alesha sedang tertidur dengan pipi yang lebar, saat azzam dan zydan melihat pipi adeknya yang memar, amarah merekapun memuncak pasalnya dari kecil mereka saja tak pernah membuat adiknya terluka karna merka sangat menyayangi alesha.

Sedangkan alya mama alesha menangis melihat pipi alesha yang lebam dan sudut bibir terluka.

Orang tua rani juga sudah berada disekolah, pasalnya ini pertama kalinya mereka dipanggil kesekolah.

Mereka semua sudah berkumpul diruangan kepala sekolah kecuali alya, karna dia sudah izin pada kepala sekolah untuk membawa alesha kerumah sakit.

"Jadi ada apa bapak memanggil kami kesekolah pak?" tanya orang tua dari rani.

"Sebelumnya kami Monta maaf, karna telah mengganggu aktifitas dari ibu dan bapak." ucap kepala sekolah.

"Saudara athaf bisa kamu ceritakan kejadiannya seperti apa?" tanya kepala sekolah pada athaf.

Athafpun menceritakan semua alangkah terkejutnya orang tua rani mengetahui kelakuan anaknya, sungguh membuat malu.

"Maaf ibu, saya minta maaf rani mulai dari hari ini dengan secara tidak terhormat saya keluarkan, karna ini adalah kekerasan terhadap alesha putri dari pemilik yayasan disini." ucap kepala sekolah.

"Saya tidak terima jika dia hanya keluar dari sekolah, tapi saya ingin hal ini akan dibawa kepengadilan." ucap zydan.

"Zydan." ucap azka.

"Gak pa, aku gak terima atas perilaku dia yang menyakiti alesha tanpa ampun, dia pantas mendapatkan hukiman atas apa yang dia buat." ucap azzam sambil menunjuk kearah rani.

Nasi telah menjadi bubur dan rani tak bisa mengelak lagi, penyesalan datang terlambat dan rani menyesal telah melakukan itu pada alesha, karna sifat cemburunya pada alesha hingga dia berani membuat wanita itu hampir mati karnanya.

"Saya mohon, jangan jebloskan saya ke penjara, saya mohon." ucap rani sambil memohon pada  zydan dan azzam.

"Azzam,zydan papa gak setuju, walaupun dia melalukan itu pada echa pasti echa juga gak mah masalah ini sampai ke polisi." ucap azka meyakinkan putranya.

"Tapi pa..." ucap zydan.

"Papa mohon nak, kamu tau aleshakan? jangan membuat setan bersenang-senang diatas kemarahanmu, alesha pasti memaafkan nak rani." ucap azka.

"Dan kamu, saya tidak akan menjebloskan kamu ke penjara tapi saya harap kamu tidak akan mengulangi kesalahan kamu lagi." ucap azka.

"Terima kasih om, maaf karna saya membuat anak om sakit." ucap rani sambil menangis.

Masalah ini tak akan dibawa hukum, karna azka tau putrinya tidak ingin masalah semakin besar, keluarga dari alesha dan ranipun damai.

Vote dan coment.

05 desember 18

Rahasia TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang