ketakutan

18 4 0
                                    

Dua hari yang lalu alesha sudah diizinkan pulang, semalam aleaha belum diizinkan untuk sekolah karna kondisinya yang kurang baik dan hari ini alesha sudah diperbolehkan untuk sekolah lagi.

Sebenarnya alesha agak sedikit takut, karna kejadian waktu itu, membuat alesha sedikit trauma, saat ini alesha masih berada dijalan, "dek kok diam?" tanya sang kakak." "gak papa kak zy." ucap aleaha.

Jarak rumah dan sekolah alesha menempuh kurang lebih 30 menitan, mobil zydan sudah terparkir didepan sekolah alesha. "Kak, echa masuk dulu." ucap alesha sambil mencium tangan zydan, "iya kamu hati-hati kalau ada apa-apa hubungi kakak." ucap zydan sambil mengelus rambut aleaha yang tertutup hijab. "Oke kak Assalamu'alaikum" ucap alesha sambil keluar dari mobil zydan.

Mobil zydan sudah tak kelihatan lagi, dan aleshapun masuk kedalam sekolah, saat ingin menuju ke kelas nya alesha berpapasan dengan rani, dan hal itu membut alesha takut.

Alesha buru-buru jalan dia ingin menghindari rani, tapi rani sudah melihat alesha. "Alesha." panggil rani, karna dia merasa dipanggil mau tidak mau, suka tidak suka dia harus berhenti itu karna rasa hormatnya pada rani sebagai kakak kelas disekolah ini.

"Iya kak." ucap alesha. "Lo takut ya sama gue? " tak ada jawaban dari alesha, tapi alesha takut melihat wajah rani. "Yang ngomong itu gue bukan lantai." ucap rani lagi. Tapi tetap sama aleaha hanya diam "gue mau bilang maaf sama lo." ucap rani, aleshapun mengangkan kepalanya. "maaf buat apa kak?" tanya alesha "maaf buat semuanya, semua yang pernah gue lakukan sama lo." ucap rani. "Sebelum kakak minta maafpun, saya sudah memaafkan kakak." ucap alesha. "Terbuat dari apa sih hati lo sha? Harusnya lo itu gak maafin gue, harusnyapun keluarga lo menjebloskan gue ke penjara." ucap rani

"Kak, kita sebagai ciptaannya harus saling memaafkan, sedangkan allah saja maha pemaaf apalagi kita sebagai umatnya." ucap alesha, tak sengaja air mata ranipun menetes, rani tak menuangkan hanya karna dia cemburu melihat aleaha bersama athaf sehingga dia tega membully aleaha.

"Lo baik banget si, lo mau memaafin gue yang sudah membuat lo dirawat dirumah sakit" ucap rani

"Kak, udah yang berlalu biarlah berlalu semua sudah terjadi, jadi sekarang kita buka lembaran baru dan tutup lembaran lama." ucap aleaha sambil tersenyum.

Rani tak menyangka, alesha benar-benar wanita sholehah dan mau memaafkan ia yang pernah membuat alesha sakit.

"Aku gak tau lagi harus bilang apa, mungkin ucapan terima kasih gak cukup untuk apa yang kamu lakukan." ucap rani.

setelah cukup banyak mengobrol dengan rani, aleshapun pamit untuk ke kelas, karna jam pelajaran sebentar lagi akan dimulai.

"Kak kalau gitu echa pamit mau ke kelas." ucap alesha hati-hati. Jujur saja aleaha masih takut dengan rani.

"Oh, ya udah cha, sekali lagi aku minta maaf ya, kalau gitu aku juga ke kelas." ucap rani, sebenar rani juga masih gugup bertemu dengan aleaha karna kejadian waktu itu.

Aleahapun  memasuki kelasnya, ternyata disana sudah ada Raina dan dea.

"Assalamu'alaikum." ucap aleaha sebelum masuk kelas.

"Wa'alaikumsalam." balas raina dan dea bersamaan.

Awalnya Raina dan dea tidak menyadari itu alesha, setelah ditegur alesha baru mereka menyadarinya.

"Serius amat sama buku dan ponselnya, sampai sahabat sendiri datang disambut." ucap alesha sambil cemberut.

Setelah alesha berbicara seperti itu baru dea menyadari tapi tidak dengan Raina yang fokus dengan bacaannya.

"Alesha." ucap dea.

"Hai de." sapa alesha.

Alesha mendekati Raina dikursinya dan duduk disebelah Raina, itupun Raina juga tidak menyadari jika yang duduk itu alesha.

"Segitunya sama bacaannya, sampe echa datang gak dilirik sama sekali." ucap alesha sambil cikikikan.

Setelah alesha berbicara seperti itu baru Raina menyadarinya.

"Echa." kaget Raina.

Sedangkan yang disapa hanya cekikikan.

"Kamu udah sembuh?" tanya Raina.

"Kalau belum sembuh gak mungkin echa ada disini rain, kamu ada ada aja deh." ucap dea.

jam peljaranpun dimulai, mereka semua mengikuti pelajaran dan mendengarkan penjelasan dari guru yang ada dikelas masing-masing.

Tak terasa setelah dua jam mengikuti pelajaran jam istirahat pun  tiba, semua murid langsung berhamburan keluar kelas, tak terkecuali dengan Raina, aleaha dan dea.

Setelah sampai dikantin merekapun mencari bangku yang kosong, setelah duduk dea menawarkan diri untuk memesan makanan.

"Kalian mau pesan apa?" tanya dea pada alesha dan Raina.

"Aku bakso sama teh anget." ucap Raina.

"Oke, kamu pesan apa cha?" tanya dea.

"Aku nasi goreng, minumannya samain sama Raina." ucap alesha.

"Oke tunggu ya, aku pesan dulu." ucap dea.

Sambil menunggu kedatangan dea dan membawa pesanan mereka, alesha dan Raina pun bercerita.

"Rain, aku boleh nanya gak?" tanya alesha hati- hati.

Sebwnarnya sudah sejak lama aleaha ingin menanyakan ini pada Raina, tapi belum ada waktu yang pas.

"Mau nanya apa cha? Sepertinya penting sekali." ucap Raina, katna jujur dia penasaran juga atas pertanyaan yang diajukan oleh aleaha.

"Kamu sama kak athaf pacaran ya?" tanyanya hati-hati, aleaha takut menyinggung perasaan Raina.

Awalnya raina kaget, setelah itu rainapun  tertawa dan itu semua tak luput dari pandangan alesha, dan itu semua membuat alesha semakin penasaran dengan hubungan mereka berdua.

"kamu kenapa nanya gitu?" tanya Raina.

"Gak papa si, tapi akhir-akhir ini aku lihat kamu nempel terus sama kak athaf." ucap aleaha.

"Aku sa kak athaf itu bukan pacaran tapi kami itu sau...."

Raina belum siap menyelesaikan ucapannya karna ada seseorang yang mengganggu obrolannya dengan alesha.

Vote and comen

30 desember 18

Rahasia TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang