pertemuan

54 10 0
                                    

Terlalu pagi untuk memulai semuanya, namun tidak mematahkan seditpun semangat alesha untuk pergi kesekolah, walaupun jam masih menunjukkan pukul lima lewat, alesha sudah siap untuk mengikuti mos, pita-pita kecil sudah menempel di jilbab putihnya, kalung dari kardus sudah melingkar di lehernya, tas dari plastik juga telah dipersiapkan alesha dan terakhir sepatu dengan kaos kaki berbeda warna juga telah menempel di kaki nya.

"Dek kok udah siap aja, diluar juga masih gelap" ucap sang mama.

"Iya ma echa takut telat nanti." ucap alesha.

"Tapi masih gelap lo dek,  diantar kak azzam aja ya." ucap sang mama.

"Gak usah ma, echa pergi sendiri aja, lagi pula echa kan udah SMA harus belajar mandiri." ucap alesha untuk meyakinkan alya.

"Kak azzam antar ya dek." ucap azzam sambil bersiap-siap untuk mengantar alesha ke sekolah nya.

"Gak usah kak, echa bisa pergi sendiri, mau belajar mandiri juga." ucap alesha meyakinkan kedua orang yang disayangnya itu.

"Ya udah kalau begitu maunya kamu, tapi kamu harus janji harus hati-hati, kalau ada apa-apa dijalan langsung telpon mama atau kakak." ucap azzam.

"Iya kak azzam bawel." ucap alesha.

"Kamu ya kalo dibilangin selalu gitu." sambil mengusap kepala alesha yang tertutup jilbab.

sedangkan alesha hanya tertawa menanggapi ucapan sang kakak.

"Kak udah dong nanti jilbab sama pita-pitanya rusak." ucap alesha.

"Dek, kak ayo makan, nanti telat sekolahnya." Ucap alya.

"Iya ma." ucap alesha dan azzam.

Karna jika terus seperti itu maka azzam dan alesha tidak akan berhenti, apa lagi azzam tidak akan berhenti menggangguin Alesha jika tidak ditegur.

Merekapun makan dengan hening memang sudah tradisi dikeluarga alesha.

"Ma, dek kakak berangkat dulu ya." ucap azzam.

"Iya, hati-hati kak." ucap alya

"Kamu beneran gak mau bareng sama kakak dek?" tanya azzam sekali lagi.

"Iya kakak, echa berangkat sendiri aja." ucap alesha.

"Ya udah kakak berangkat, nanti kalau mau pulang telpon kakak ya." ucap azzam.

"Iya kak azzam bawel." ucap alesha.

"Ya udah azzam berangkat ya ma." ucap azzam sambil mencium tangan alya dan mencium dahi alesha dengan sayang.

"Assalamu'alaikum." ucap azzam sambil pergi.

"Wa'alaikumsalam." ucap alya dan alesha.

Tak lama aleshapun pamit pada mamanya, karna dia takut telat.

"Ma echa berangkat ya." ucap alesha.

"Iya, kamu hati-hati dijalan dek, kalau ada apa-apa langsung telphone mama." ucap alya.

"Iya ma, assalamu'alaikum." ucap alesha sambil mencium tangan alya.

"Wa'alaikumsalam, hati-hati dijalan dek." ucap alya.

Sekarang alesha sudah berada disekolah SMA Garuda bangsa disana belum banyak yang datang hanya beberapa siswa baru dan kakak kelasnya.

Setengah jam kemudian hampir semua murid baru sudah datang, tak lama bel berbunyi semua murid berbarus dilapangan karna telah diintruksi oleh ketua mos.

Setelah pengarahan singkat semua murid itu disuruh untuk menuju ke kelas yang telah disiapkan oleh ketua mos.

Alesha buru-buru mencari ruangannya, tak lama alesha telah menemukan ruangan mos.

Alesha masuk tak lupa mengucapkan salam, karna sedari kecil kedua orang tua alesha telah mengajarkannya untuk mengucapkan salam sebelum masuk rumah maupun kedalam kelas.

"Assalamu'alaikum." ucap alesha sambil masuk.

Tapi alesha kalah duluan sama ketua mosnya, dia takut dapat masalah karna ini baru pertama kali sekolah.

"Waalaikumsalam." ucap semuanya.

"Eh lo anak baru, dari mana aja." ucap salah satu anggota osis yang bernama rani karna itu tertulis di bed namanya.

Alesha mendekat kearah kakak kelasnya itu.

"Maaf kak tadi saya baru dari toilet." ucap alesha sambil menunduk.

"Baru anak baru udah telat, kalau orang ngomong itu dilihat jangan lihat lantai, emang lantai yang ngomong sama lo." ucap rani.

Sedangkan alesha hanya menunduk, karna dia takut.

"Udah ran, masalah kecil jangan di besar-besarkan." ucap salah satu osis.

"tapi thaf dia telat, dan harus dihuk.." ucapan rani berhenti karna alesha disuruh duduk.

"Dan kamu boleh duduk, disitu ada bangku kosong." ucap laki-laki yang dipanggil rani dengan sebutan thaf.

"Makasih kak." ucap alesha sambil mencari bangku yang kosong yang ditunjuk kakak kelasnya itu.

Alesha duduk dengan perasaan yang bercampur aduk antara takut dan senang.

"Eh, sini duduk." ucap salah satu murid.

"Ah iya, makasih." ucap alesha sambil duduk.

"Nama kamu siapa?" tanya perempuan tersebut.

"Namaku alesha aulia, panggil aja echa." ucap alesha sopan.

"Salam kenal echa, aku dea annisa, panggil dea aja." ucap dengan tak kalah sopan.

"Iya, salam kenal dea." ucap alesha sambil tersenyum.

"Oke semua perkenalkan nama gue rani salsadila, ini rekan-rekan gue, ini namanya athafariz dia ketua osis kita , ini aldi, ini kenzia." ucap rani.

Waktu pun berlalu begitu cepat tanpa terasa bel pulang pun berbunyi pertanda bahwa mos hari ini berakhir dan dilanjutkan dihari selanjutnya.

"Oke karna sudah bel, maka besok kita akan melanjutkan mosnya dan kalian boleh pulang." ucap athaf.

"Baik kak, ucap semua siswa baru itu.

"Assalamu'alaikum." ucap athaf dan meninggalkan ruangan kelas beserta rekan-rekannya.

Alesha sudah berada didepan gerbang, dia menunggu kakaknya karna tadi dia sudah menelphone azzam tapi sudah setengah jam belum ada tanda-tanda azzam datang.

Alesha takut karna semua siswa sudah berpulangan semua. Sampai tiba-tiba  alesha merasakan ada seseorang yang melangkah mendekatinya.

.
.
.
.
.
.
.
hanyo siapa ya kira-kira orang tersebut? Penasaran gak? Terus ikuti RT (Rahasia Takdir) jangan sampai ketinggalan.

Medan, 8 okt 18

Rahasia TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang