Two : The Birth Of Changbin

3K 383 46
                                    

***

China, 07 Desember 1998.

Shanghai, 02.26 am.

Bar Rouge.

"Biarkan aku minum satu botol lagi Minghao..."

Racau si bos besar perusahaan itu yang sepertinya sedang mabuk sambil memeluk pinggang sekertarisnya itu, mencoba mengambil wine yang berada dibelakang punggung Minghao.

"Tidak Tuan Jun, kau sudah terlalu mabuk." Minghao menjauhkan satu botol wine itu dari jangkauan bosnya.

Seo Junhui Wilson. Ceo muda dari perusahaan Industrial and Commercial Bank of China, siapa yang tidak mengenal pemuda tampan itu?

Tentu saja tidak ada. Separuh sahamnya yang telah melampaui US $315.474.000.000 itu, sangat tidak mungkin jika orang-orang tidak mengenal pemuda itu.

Xu Minghao, seorang pemuda cantik yang sedang menjabat sebagai sekretaris pribadinya Ceo ICBC itu.

Pada malam ini Ceo muda itu sedang merayakan naiknya saham perusahaan miliknya selama 8 kali berturut-turut pada tahun ini, dengan cara menyewa satu Bar termewah di China untuk berpesta dengan para karyawan perusahaannya.

"Tidak.., aku masih belum mabuk...berikan aku satu botol lagi..."

Pinta Ceo Muda itu, dengan keadaan mata yang sudah ingin tertutup itu dia masih betah merengek kepada Minghao.

Minghao yang melihat itu merasa sangat bingung,

Haruskah dia memberikan satu botol lagi atau tidak?

"Sebaiknya kau bawa pulang saja Tuan Jun ke rumah mu Ming," usul teman Minghao yang memilki kulit agak gelap duduk di sampingnya.

"Idemu konyol!" balas Minghao menatap malas teman karyawannya itu.

"Aku benar." Dengus Mingyu "Ini sudah jam 2 malam, sebentar lagi Bar ini akan tutup. Apa kau tega meninggalkan dia di sini dengan keadaan mabuk."

"Kenapa tidak kau saja Kim Mingyu? Kenapa harus aku?" tanya Minghao sengit.

"Kau kan sekretaris pribadinya. Lagipula kau juga sudah dekat dengan tuan Jun dan juga kau tidak tinggal bersama orangtuamu." jawab Mingyu, memang benar apa yang dikatakan Mingyu.

Minghao itu sangat dekat dengan Tuan Jun, saat di kantor pun jika ada Tuan Jun pasti di sampingnya ada Minghao. Seperti paket lengkap di toko ayam saja.

"Ttappi aku tidak bisa mengurus orang mabuk." Minghao menyederkan kepala Tuan Jun di dadanya, Tuan Jun sudah hilang kesadaran.

"Itu gampang. Cukup tidurkan saja dia di tempat tidur, lalu kau tunggu saja sampai dia sadar." Minghao mengangguk paham.

"Jika dia merasa kepanasan, dinginkan dia dengan tubuhmu yang memabukan itu," bisik Mingyu dengan seringai dan nada menggoda mantan pacarnya itu.

Wajah Minghao memerah padam. "YAAKK KIM MINGYU!! KU BUNUH KAU!!!"

Mingyu bangkit dari duduknya sambil tertawa, menepuk bahu Minghao dan berlalu pergi. "Yasudah aku pulang dulu, kepalaku tiba-tiba berdenyut memikirkan itu."

Minghao menghela napas. Ini sangat melelahkan.

Di Bar ini hanya tersisa mereka berdua, dan hanya ada beberapa pelayan Bar yang membereskan kekacauan.

Mine Point • ChanglixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang