Six : Felix's Cute Mine

2.3K 353 44
                                    


***

Korea Selatan, 28 Agustus 2004.

Seoul, 06.59 pm.

Distrik Seocho, kediaman Minghao.

Setelah kejadian buka-bukan itu, Changbin tidak terlihat. Anak itu memilih mendekam di kamarnya sendirian, tidak memperdulikan ajakan Jisung untuk bermain bersama Felix.

Minghao sudah berusaha membujuk anak itu, tapi Changbin tetap tidak mau. Katanya dia masih malu karena ketahuan hanya memakai popok oleh Felix.

Minghao menggeleng kepala, baru menginjak umur 5 tahun tahu apa tentang malu coba? Mungkin itu definisi dewasa sebelum umurnya.

"Yasudah kalau kau tidak mau," Minghao menyerah.

"Tapi ingat sebentar lagi kita akan makan malam. Kalau kau tidak turun, siap-siap kau makan besok pagi saja." Ucap Minghao mutlak, turun menuju dapur.

Setelah mendengar langkah kaki ayahnya yang tidak terdengar lagi, Changbin turun dari tempat tidurnya membuka pintu kamarnya.

Memeriksa pakaian yang melekat di tubuhnya, apa dia sudah memakai pakainnya yang benar. Changbin terlalu trauma dengan adegan buka-bukaan.

Mengedarkan pandangannya kesekelilingnya, Changbin berjalan mengendap-ngendap turun menuju kamar tamu di bawah, kamar yang akan ditempati Felix.

"Yes Felix bakal nginep," gumam Changbin selalu menampilkan senyum yang terkesan bodoh.

Dia merasa sangat senang bisa selalu dekat dengan orang yang bisa membuat dadanya berdetak dua kali lebih cepat.

Setelah sampai di depan pintu kamar tamu, seperti penguntit.

Changbin menempelkan telinganya di pintu kamar mencoba mendengarkan secara sembunyi-sembunyi percakapan Jisung dengan Felix.

"Jisung siapanya Changbin?" suara itu terdengar imut digendang telinga Changbin.

"Oh Changbin hyung, dia kakak sepupu terbodoh yang ku punya." Sialan tupai itu, awas saja nanti malam akan Changbin gelitiki sampai sesak napas.

"Kalian seperti kembar, tapi Jisung lebih menggemaskan ketimbang Changbin. Seperti tupai." ya Changbin akui itu, wajahnya tidak seimut Jisung yang memiliki pipi bakpao.

"Kau tidak tahu saja sifat aslinya Changbin hyung Lix." terdengar kekehan kecil dari sana.

"Jika tidak ada orang dia akan lebih manja, dan melakukan aeygo yang membuat orang mual ketika melihatnya." Changbin seperti ingin mencubit mulut ember itu, tapi itu benar sih.

"Aeygo? Aeygo itu apa Jisung?"

"Kau sepertinya orang asing ya?"

"Iya, Felix dulu tinggal di tempat yang banyak binatang kangguru dan koala."

"Oh Australia? Aku juga pernah kesana bersama ayah. Pemandangan di sana sangat cantik sama seperti wajahmu."

Changbin mendelik malas, sedang menggombal rupanya tupai itu.

"Benarkah, kenapa kita tidak bertemu? Jisung tidak ke rumah Felix?" pertanyaan itu sangat polos, Changbin sampai ingin tertawa.

"Haha...kau lucu sekali Felix, aku jadi gemas. Kita belum kenal, dan tentu saja aku tidak tahu alamat rumahmu."

"Oh iya hehe...Felix lupa, kita kan belum bertemu." Changbin sampai menggigit jarinya mendengar kekehan Felix yang imut.

"Bagaimana di sini? Apa kau suka? Sudah memiliki teman selain Changbin hyung?"

Mine Point • ChanglixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang