Seven

53 14 1
                                    

Matahari baru saja keluar dari peraduannya, membuat tetesan embun jatuh bergulir di jendela kamar yang sudah terbuka lebar. Angin dingin pagi menyentuh kulit seorang gadis yang tengah sibuk menata rambutnya.

Aya cepat-cepat mengambil tasnya lalu keluar dari kamar dan turun melewati tangga. Entah mengapa akhir-akhir ini Aya merasa sangat bersemangat untuk berangkat ke sekolah. Apakah semua itu karna Andra?.

"Bang Fero cepetan nanti Aya telat" ucap Aya.

Bang Fero mendecak. "telat?, sekarang baru jam berapa?".

"Pokoknya kita berangkat sekarang bang, Aya gak mau tau" ucap Aya.

"Kamu gak sarapan dulu?" ucap Mamah.

"Udah Aya bekel ke sekolah kok mah sarapannya, jadi Aya sarapan di sekolah aja" jelas Aya.

"Yaudah, ayo kita berangkat" ucap Bang Fero sambil menarik tangan Aya.

"Gak usah tarik tarik juga dong" ucap Aya mendorong tangan Bang Fero. "Kan sakit".

...
Aya menyusuri lorong yang masih sepi dengan penuh rasa semangat.

"Aya!" Suara berat terdengar oleh Aya. Ya dia Andra.

Aya menoleh. "iya?"

"Kok lo berangkatnya pagi banget?" tanya Andra.

"Aya piket hari ini, jadi datengnya pagi deh" ucap Aya beralibi

"Bukan pengen ketemu gue?" tanya Andra dengan nada pelan.

"Hah?" jawab Aya terkejut.

"Engga engga" ucap Andra sambil menggaruk punggung lehernya yang tak gatal.

"Lo udah sarapan?" tanya Andra.

"Belum, tapi Aya bawa bekel kok" jawab Aya.

"Bagus deh kalo bawa bekel" ucap Andra.

"Udah sampe kelas Aya, Aya masuk dulu ya" ucap Aya.

"Oke" jawab Andra singkat.

Andra langsung beranjak dari kelas Aya menuju ruang kelasnya.

"Woy, tumben lo dateng pagi Ya" ucap Sasha.

"Tumben tumben, setiap hari juga Aya datengnya pagi kok, kan Aya siswi yang disiplin akan peraturan sekolah" celetuk Aya.

"Hmm iya deh" jawab Sasha.

"Kemaren gimana?, kak Andra nembak lo?" tanya Sasha.

"Ya gitu, dia ga nembak Aya, kan udah Aya bilang masa iya dia suka sama Aya, gak mungkin Sha" jelas Aya.

"Terus terus gimana lagi?" tanya Sasha

"Aya kemaren diajakin makan, terus sama nonton" ucap Aya

Sasha kembali bertanya. "Terus kak Andra itu orangnya gimana Ya?, baik ga?"

"Baik banget" ucap Aya seadanya

"Oh gitu" jawab Sasha.

...
Andra masuk ke ruang kelasnya dan langsung menaruh asal tasnya di atas meja.

"Kemana aja lo kemaren?" tanya seorang pria yang tengah duduk disebelah Andra,  dia bernama Garlen Pratama.

"Pergi" jawab Andra singkat.

"Gue ajakin main tapi lo gak dateng dateng ke rumah" ucap Garlen.

"Maaf, kemaren gue ada urusan penting" ucap Andra.

"Urusan apa sih?" tanya Garlen.

"Kepo lo" ucap Andra lalu pergi meninggalkan Garlen.

"Oh gitu ya lo sekarang" ucap Garlen. "ok fine"

AYANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang