4. Dilema

222 7 0
                                    

Hari ini hari minggu. Hari yang paling di tunggu - tunggu selama satu minggu. 
" huaaahhh ... Akhirnya hari terbaik sedunia tiba."

Tuk tuk tuk !!

" Cha ada temen kamu tuh diluar." kata kakak perempuannya.

" iya ka. Suruh nungguin aja echa mau mandi dulu."

Setelah echa membersihkan diri lalu ia pun menemui temannya yang sedari tadi menunggunya diluar.

" eh cik, ada apa ya ?"

" Cha hari ini sibuk ga ? Gue ingin minta lo temenin gue ke toko buku."

" Ga sih .. Ya udah . kapan ?"

" sekarang lah."

" Ok."

Beberapa menit kemudian echa dan cika pergi menuju toko buku. Setelah sampai disana, cika langsung sibuk mencari buku yang ingin dia beli.

" OMG.. Ini buku cinta banget gue."

" ha'h ? Cinta ?"

" suka banget !!!! "

" haduh ... Lo itu ya kelewat lebay banget sih."

" gue tuh lagih histeris luar biasa... Liat buku yang selama ini gue cari dari lahir..akhirnnya .."

Echa pun langsung menyumpal mulut cika dengan kertas.

" dah.. Pulang aja yu , malu gue."

" eh bentar .. Makan yu, lo pasti laper kan ?"

" iya lah laper .."

" ya udah yu "
Setelah itu echa dan cika pun berjalan mencari tempat makan. Cika tak habis - habisnya mengoceh sepanjang jalan mengenai buku itu. 

beberapa jam kemudian ...

Setelah selesai makan echa dan cika segera pulang karna cuaca sudah mendung. Tiba - tiba, echa melihat sosok deni di dekat pintu masuk toko buku.

" Echa ? Loh .. Ko bisa ada disini ?"

" Echa nganter cika buat beli buku den.." ucapan echa terhenti seketika ketika melihat agung sedang berdiri tegap di dekat tiang listrik.

" Hei cha !!! Kebetulan bisa ketemu disini. Lo mau pulang ? Gue anter yu. Sampe rumah, sampe depan pintu kamar juga gue siap. Hhe" kata agung sambil senyum - senyum ga jelas.

" Ehmm .. Ga usah, kan bareng sama cika. "

" Yahh ... Ayoo lah .. Mass " ucapan agung pun terhenti .

" Gue juga kau pulang, sekalian aja gur anterin. Mau ga ?" kata deni kepada echa. Seketika suasana menjadi canggung antara deni, echa, cika dan agung.

" Waw .. Cha !!"

" Diem lo."
Echa menjadi bingung ketika agung dan deni menawarinya untuk pulang bersama.

" Heii.. Echa, jawab dong mau pulang bareng siapa ?" kata agung yang penasaran dengan apa yang akan di katakan echa .

B

eberapa menit echa terdiam tanpa bisa berkata apa pun, namun cika mengejutkan echa yang sedari tadi melamun.

" Heyyy diem diem baeee. Cepet jawab mau pulang bareng siapa ?"

" iya cha, cepetan cuaca dah mendung nih. Sekarang gue tanya lo pilih gue atau deni ? Lo harus pilih salah satu dari kita."

" ehmmm.. Echa pilih .."

" cepet cha .." kemudian agung memetik bunga mawar yang ada di dekat toko buku tersebut.

" Gue bakal kasih pilihan, sekarang lo pilih bunga mawar warna merah di tangan gue atau lo pilih bunga mawar warna putih yang ada di tangan deni. Jika lo, ngambil salah satu bunga ini dari kita, berarti orang itu yang bakal anterin lo sampe rumah."

Echa menghela nafas berat, echa tidak tahu harus berkata apa dan harus memilih siapa diantara mereka.

" Iiishh udah lah. Kalian ini ngapain sih . Echa mau pulang sama cika aja. Udah yah.. Echa cape. Pengen cepet sampai di rumah."

Agung dan deni hanya bisa menatap echa pergi begitu saja dengan cika. Harapan mereka untuk mengantar pulang echa, cuman khayalan semata.










#TJC

Uppsss .. Maaf yah baru update lagi hhe .. Terus baca kelanjutan ceritanya , next time aku bakalan update lagi .. 😊😇

See you ...

Teman Jadi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang