14. Menjauh

127 3 0
                                    

Agung heran melihat echa yang diam tak menyapa nya. Agung pun membuka suara .

" Echa, lo kenapa ?"

"Gak."

" ya udah." Ucap agung tak ingin memperpanjang.

Saat pulang sekolah, echa bergegas keluar kelas dan menunggu cika. Tetapi cika keluar bersama agung. Echa berusaha bersikap biasa saja .

" Yu cha, pulang."

" ehmm.. Maaf gue baru inget . Gue udah punya janji. Jadi maaf gak bisa pulang bareng lo."

Echa melewati cika begitu saja.

" Mungkin dia gak mau kalo pulang bareng gue."

Cika menjadi canggung sendiri. Ia tak mengerti dengan situasi sekarang. Mereka pun berlalu dari sekolah.

" gung, lo ada masalah sama teresa ?"

" Kayaknya dia marah soal sikap gue ke dia. Gue akan berhenti ngejar dia. "

" Kenapa ?" Mata cika terbuka lebar dan merasa sangat lega.

" Dia gak akan pernah bales cinta gue."

Cika diam sejenak. Ternyata agung begitu menyukai  teresa. Suasana hatinya redup. Cika merasakan pipinya memanas. Saat sampai di rumah cika ,cika langsung pergi saja.

Dengan langkah lunglai cika berusaha kuat menerima kenyataan. Apakah dia mencintai orang yang salah ?

Teresa belum pulang ke rumah, ia pergi ke taman dekat rumahnya. Setidaknya ia akan lebih baik. Mengingat saat agung mulai bersikap biasa padanya dan marah marah tak jelas itu sungguh menyakitkan .

Teresa mengambil earphonenya . Ia memutar lagu geisha - jika cinta dia.

Teramat sering kau membuat patah hatiku
Kau datang padanya tak pernah kutahu
Kau tinggalkan aku disaat ku butuh kan mu
Cinta tak begini selama ku tahu
Tetapi ku lemah karena cintaku padamu

Jika cinta dia jujurlah padaku
Tinggalkan aku disini tanpa senyumanmu
Jika cinta dia ku coba mengerti
Mungkin kau bukan cinta sejati dihidupku

Teresa berusaha menahan agar ia tak menangis. Tetapi gagal. Ia ingin menangis sejadi jadinya, namun ini tempat umum.

Tiba tiba seorang cowok menjulurkan tangannya dengan selembar tisu.

" Nih, jangan nangis lagi. Lo gak pantes nangis kaya gini. " suara lembut itu membuat echa berhenti seketika.

" Ngapain lo ke sini ?" Tanya echa dengan suara serak.

" Nyamperin lo. Kata maurin lo kabur dari sekolah."

" Maurin ? Jadi lo pacarnya maurin ? Lebih baik lo pergi sekarang, dari pada maurin marah sama gue!!!"

" Pacar ? Lo pikir gue pacar maurin saat gue tau lo disini dari maurin ? Kalo gue pacar nya maurin, gak mungkin sekarang gue kesini." Jelas deni.

" Terus lo siapa nya maurin ? Kalo lo datang cuman mau nyakitin, lebih baik lo pergi aja."

" Sepupu nya maurin."

Teresa langsung kaget mendengarnya, berarti saat maurin di restoran kala itu yang dimaksud sepupunya adalah deni.

" Jadi lo yang waktu itu sama maurin ke restoran ?"

" iya ."

Deni menceritakan semuanya, saat ia menemukan sebuah pesan di ponsel maurin iya langsung bertanya tanya pada maurin.

" Maaf gue udah salah sangka sama lo." Ucap teresa yang tengah menyesali perbuataanya.

" Gapapa. Lo gak salah ko."

Kemudian deni mengajak teresa pulang karna hari mulai sore.

Maaf lama baru update, rencananya mau update satu minggu sekali . Keberatan gak yah .. ?? Menurut kalian gimana.

Selamat membaca

Teman Jadi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang