Pagi ini terasa lebih special dari hari-hari sebelumnya, setidaknya begitulah yang di rasakan olehku. Aku Rindu, aku mencintai sahabat semasa kuliahku. Namanya Langit. Aku menghabiskan masa 10 tahun untuk terus mencintai pria yang sama setiap harinya, tidak perduli dengan perasaannya padaku.
10 tahun, bukan waktu yang sebentar untuk menunggu seseorang yang bahkan aku sendiri tidak mengetahui bagaimana pesaannya kepadaku. Tapi itulah yang aku lakukan, aku menatapnya setiap hari. Menatap Langit Biru, berharap orang yang aku cintai bakal melihat langit yang sama.
Mendoakan dia dimana pun dia berada, akhirnya penantianku berbuah manis. Semoga tetap seperti itu. Dia telah kembali, dan mengungkapkan rindunya kepadaku.
Pagi ini, setelah ungkapan rindu yang sudah terucap dari bibir langit membuat aku merasa hariku lebih baik. Tidak masalah jika aku harus menunggu 10 tahun untuk itu. Cinta itu memang buta, mereka yang mengatakan cinta tidaklah buta adalah orang yang tidak pernah benar-benar jatuh cinta.
Aku tersenyum sumringah memikirkan Langit, senyum yang aku rasa sudah sangat lama tidak aku tunjukkan.
Handphone ku berdering dan secepat mungkin aku mengambilnya, apa itu telpon dari Langit fikirku. Dan pemikiran itu langsung buyar seketika ketika aku melihat nama lain di layar ponselku.
Itu SAMMY....
Bagaimana aku bisa berfikir sangat jauh, bagaimana aku bisa melupakan jika aku sudah memiliki kekasih bernama sammy dan aku sudah mengatakan Ya untuk menikah dengannya. ASTAGA !!!!!
Cinta ku membutakan diriku, dan itu membuatku melupakan sejenak jika aku memiliki kisah lain yang masih harus aku jalani.
Aku akhiri atau atau aku lanjutkan ?
Aku memiliki kisah baru yang sudah aku bangun, bagaimana ini ?? Aku berfikir kembali soal kebahagianku yang masih semu ini.
"Eh, tapi apa Langit juga mencintaiku ? Dia juga kan gak pernah bilang kalau dia mencintaiku, dia hanya mengatakan dia merindukanku"
Astaga, akhh.... aku membanting ponselku di atas meja kerjaku. Dan tingkahku dilihat oleh rekanku yang lain, tidak lama berselang Langit memasuki ruang kerja kami.
Dia melihatku dengan tatapan bingung, kenapa aku terlihat berbeda, seperti orang depresi secara tiba-tiba.
"Kamu kenapa ?, kamu sakit ?" Tanya Langit padaku.
"Eh, anu gapapa"
"Sorry tadi pagi aku telat bangun, jadi gak bisa jemput kamu"
"Eh, iya gapapa"
Aku benar-benar baper, padahal aku juga gak kefikiran kalau langit mau jemput aku. Berharap juga gak.
"Cieeee..... Ada apaan nih ?" Jeletuk Yuki sambil tersenyum.
"Apaan sih" Jawabku.
Langit hanya tersenyum kemudian duduk di meja kerjanya, akh sudahlah aku akan fikirkan nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDUNYA LANGIT
RomanceKETIKA SEGALA YANG KAU BERIKAN TIDAK PERNAH DI ANGGAP, APA MASIH BISA KAMU BERTAHAN DENGAN SEGALA KONSEKUENSI DARI JATUH CINTA ??? KAMU BISA TETAP BERTAHAN WALAU HATIMU HANCUR BERKEPING-KEPING, ATAU MEMILIH UNTUK PERGI. MUNGKIN JIKA KAMU MEMILIH B...