AKU PERGI....

7 0 0
                                    

Perusahaanku sudah menyetujui permohonan resign ku, aku akan pergi ke China bersama Sammy, setelah membujuk sammy dan meyakinkannya akhirnya dia setuju untuk melakukan pengobatan disana.


butuh persiapan hampir 2 bulan sebelum keberangkatan kami ke negeri Tirai bambu tersebut, kami memutuskan untuk memberitahu keluarga Sammy begitu kami tiba di China nanti.

Aku memandangi layar ponselku, menatap sebuah photo yang sempat kami abadikan setelah penyambutan kepala team. Aku menZoom wajahnya, wajah pria yang akan selalu aku cintai. Langit !!!

Setelah memutuskan untuk memilih Sammy, hampir 3 minggu setelah itu aku tidak lagi berbicara dengannya, Kami menjadi orang asing lagi. Dia kembali menjadi Langit yang dingin, aku harus bilang apa ? Aku tidak bisa jujur padanya soal penyakit Sammy, aku sudah berjanji untuk diam. Lamunanku terhenti ketika ponselku berdering, ah panggilan dari dokter frans. Ya aku ada janji bertemu dengan beliau sore ini.

Segera aku bereskan meja kerjaku, dan bersiap-siap menuju rumah sakit.

"aahh kenapa kepala terasa sangat pusing"

aku berbicara pelan, dan tiba-tiba semuanya gelap....

"Rindu, kamu baik-baik saja ?"

samar-samar aku mendengar suara Yuri

"Yu, aku kenapa ?"

aku berusaha kembali duduk, aku melihat teman-temanku di satu team berkerubun di dekatku. Terkecuali Langit, yang menatapku dari jauh.

"Kamu tiba-tiba pingsan, kamu gapapa kan ?"

"Ah iya, mungkin aku kelelahan. its okay guys"

"Kamu sanggup nyetir mobil sendiri ?"

"aku panggil taksi saja, mobil aku tinggal di kantor. Jangan khawatir yuri"

"Oke, aku panggilkan taksi untukmu. Duduk disini dulu"

"Thanks ya :)"

Taksi ku sudah datang, Yuri mengantarkanku sampai naik ke taksi. Aku kembali teringat janjiku bertemu dokter Frans, ya aku akan segera ke Rumah sakit.

"Dr. Frans... Maaf aku terlambat, aku tidak begitu sehat hari ini"

"Rindu, wajah kamu pucat. Kamu yakin baik-baik saja"

Dr. Frans menepuk pundakku dan aku tersenyum, kami kemudian melanjutkan pembicaraan kami mengenai keberangkatan ku ke China bersama Sammy. Bahkan dia membantu mencarikan tempat tinggal yang jaraknya tidak jauh dari rumah sakit. 

"Baik dokter, saya permisi pulang dulu"

"Iya rindu, ada baiknya setelah dari sini kamu sempatkan periksa ke dokter umum. Kamu terlihat sangat pucat rin"

Aku tidak menjawab dokter Frans dan hanya tersenyum sambil melambaikan tangan, entah apa yang merasukiku. Malam itu Aku berinisiatif pergi ke apotik dan membeli alat pemeriksa kehamilan.

Keesokan harinya, dengan keberanian aku cek kehamilan dengan alat tersebut. Dan benar aku positive hamil....

Aku hamil, ini buah cinta ku dengan Langit !!!!

RINDUNYA LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang