♥TAKEN 5♥

16 6 0
                                    

Meja Tara dan Wulan yang di
tempati mereka berdua sangat
eksotis karena bisa melihat Kenta
yang sedang istirahat di kantin
kedua. Tara tak memakan makanannya dan sesekali menyeruput minuman miliknya,
Tara memperhatikan Kenta yang
sedari tadi memainkan asap rokok yang Kenta hembuskam ke udara.

Terlihat mereka sedang membicarakan sesuatu yang serius
terlihat dari raut wajah mereka. Kenta kini menelpon seseorang lalu
setelah selesai Kenta memasukkan ponselnya ke saku celana abu-abunya dan segera keluar dari kantin kedua menuju kelas.

Kenta dan kawan-kawannya melewati kantin pertama untuk menuju kelas mereka, secepat kilat mata Tara dan mata Kenta bertemu pas-pasan dan Kenta langsung mengalihkan tatapan ke depan. Suara riuh perempuan terdengar bisik-bisik saat gerombolan geng Kenta lewat di depan mereka, ya sudah biasa.

"Pada genit banget sih sama Kenta!! Segala bisik-bisik!" Gerutu Tara yang sudah tak tahan membendung amarahnya karena banyak yang
bisik-bisik tentang Kenta, ya meskipun sudah sering seperti itu.

"Kaya lo gak aja."

Tara mengernyitkan dahinya, "Ish beda atuh!"

Wulan cengengesan, "Mereka kok keliatannya kayak serius-serius banget ya?" Ucap Wulan memandangi
gerombolan Kenta yang sudah berlalu.

"Tara juga mikirnya begitu, ada apa ya?"

Wulan menaikkan bahunya ke atas, "Gak tau. Udahlah ke kelas yuk bentar lagi masuk."

"Tunggu. Emangnya Adrian gak ngabarin lo?"

"Gua sama dia lagi ada sedikit problem, jadinya ya gak kontek-kontekan." Ujar Wulan menunjukkan ekspresi murung.

"Kasian deh lo." Ujar Tara sambil menjulurkan lidahnya dan mendapatkan sumpah serapah dari Wulan.

...

Kenta duduk di atas jok motor Satria FU-nya sambil menghisap sebatang rokok yang tinggal setengah dan disampingnya terdapat Aldi, Adrian yang tengah memegang beberapa benda tajam. Mereka sedang berada di dekat sebuah gudang pabrik dekat dengan hutan yang jarang orang melewatinya.

Kenta membuang putung rokok
yang masih menyala saat segerombolan geng motor tiba di
depan gerombolan motor geng Kenta
yang juga tak kalah banyak. Mata elang Kenta menatap tajam ke segerombolan anak SMA lain.

"Hebat juga lo berani tanggepin tantangan gua." Ucap Faisal dengan senyum smirknya menatap Kenta dengan tatapan mengejek.

"Gua dan gerombolan gua bukan pengecut!" Sahutnya dingin dan penuh penekanan.

Aldi dan Adrian maju ke samping kanan dan kiri Kenta membawa benda tajam tersebut menatap garang orang di depannya yang hanya bisa menantang jika bersama antek-anteknya saja.

"Maju lo anjing!!!" Aldi berseru lalu memukul temannya Faisal begitu juga dengan Adrian dan Kenta.

Kenta memukul Faisal dengan
tangan kosong. Antek-anteknya
Kenta sudah ada beberapa yang terkena benda tajam dan sebagian
membantu Kenta yang mulai kewalahan karena tak membawa senjata apapun. Dari belakang ada salah satu anteknya Faisal yang ingin memukul Kenta dengan balok besar.

"Kenta awas belakang lo!!!" Aldi langsung melempar balok besar ke Kenta dan Kenta segera memutar tubuhnya dan memukul lawannya dengan cepat dan keras.

Setelah salah satu anteknya Faisal terhuyung,  bunyi mobil polisi pun terdengar dekat dan Kenta langsung mengintruksikan gerombolannya untuk segera pergi ke markas mereka.

"Yan, Di. Buruan polisi dikit lagi nyampe!" Kenta menyalakan mesin motornya dan melaju cepat meninggalkan lokasi tawuran.

"Oke oke." Sahut Adrian membonceng Aldi.

TAKEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang