♥️TAKEN 12♥️

10 3 0
                                    

Cemburu itu seperti kaktus, tajam pada setiap durinya.

Kenta Giorgino Zielger

---

Kini Adrian sedang bersama Kenta lebih tepatnya dikamar cowok
dingin tersebut sambil memangku gitar dan menyanyikan sebuah lagu. Kenta meminta Adrian datang kerumahnya untuk meminta bantuan, karena teman satunya lagi sedang sakit jadi Adrian kesini sendiri saja. Adrian masih menunggu Kenta yang lagi mengambil cemilan dan minuman segar, sangat beruntung jika ke rumah Kenta setiap saat.

Kenta datang lalu meletakkan minuman dan cemilan di hadapan Adrian dan ya, Adrian langsung menggarapnya.

"Oh, iya, lo tumben minta bantuan gua. Ada apa?" Tanya Adrian di sela-sela nyemilnya.

"Gua mau dapetin Tara." Empat kata terdapat satu nama membuat Adrian tersedak ciki dan langsung buru-buru minum, "Demi apa?!!"

Kenta mengangguk, "Demi Allah." Kini Kenta berani bersumpah rupanya demi membuat Adrian yakin kalau Kenta benar-benar ingin mendapatkan gadis manis itu.

"Lo, lo, Kenta, kan? Beneran?!" Tanya Adrian mengayun-ngayun lengan cowok keren di depannya, Kenta menghempas tangan sialan temannya, "Iya, Anjing!!"

Kicep!

Adrian terkekeh, "Trus, rencana lo apaan buat dapetin dia?"

"Gua nyuruh lo kesini buat ngasih saran, dodol!" Adrian meringis kesakitan karena Kenta menggelepak kepalanya seenak jidat.

"Kenapa lo minta bantuannya ke gua? Kenapa gak ke pacar gua aja?"

"Dia deket sama Tara." Ketus Kenta.

"Mangkanya itu, mendingan sama dia yang lebih akrab sama Tara."

Kenta kesal dan langsung menonjok lengan Adrian, "Dia deket sama Tara terus kalo dia bilang ke si cewek cerewet itu gimana, bloon!!"

Adrian tertawa lepas melihat kekesalan teman cueknya ini yang dulunya sangat anti perempuan
dan apalagi sama yang namanya
Tara kini malah ingin menjadi kekasih cewek manis binti cerewet tersebut yang notabennya adik kelas plus pengganggu Kenta si cowok garang bin cuek.

Setelah mendapatkan ide selama 15 menit 39 detik akhirnya Adrian mengusulkan pendapatnya kepada Kenta yang kini sedang bernyanyi sambil main gitar Spanyol-nya.

"Ken, Gua udah dapet ide."

Jari-jari tangan Kenta berhenti, "Apa?"

"Tembak Tara langsung secara paksa!" Ucapnya denga mantap.

---

Dihembuskannya asap rokok putih tebal itu dari mulutnya menatap kosong kedepan sambil duduk diruang tamu, malam ini Kenta
tidak belajar karena percuma saja jika fikirannya adalah hari esok
yang akan terjadi. Pendapat yang diusulkan Adrian tadi siang menarik untuk Kenta lakukan dengan matang-matang.

Lamunannya buyar ketika suara klakson mobil berbunyi dan ia tahu pasti siapa pemilik mobil itu, Andre yang dijemput oleh ayahnya dari Jakarta baru saja sampai dan kini kedua pria yang satunya adalah ayahnya dan satunya lagi adalah kakaknya sedang bercengkrama bersama. Iri. Itulah yang dirasakan Kenta.

TAKEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang