♥TAKEN 11♥

12 4 0
                                    

Tiba-tiba rasa cemburu ini datang tanpa aba-aba.

~Kenta Giorgino Zielger

"Halo kak Kenta."

Tara menghampiri Kenta diikuti Egi dibelakangnya lalu memberikan plastik berisikan buah Apel dan Kenta yang menerima lalu mengucapkan terima kasih dengan datar. Dan yang merebut buah itu dari tangan Kenta adalah Adrian dan Aldi yang kelakuannya seperti bocah.

"Ish alah!! Apelnya kan buat Kenta bukan buat kalian!" Tara berdecak sebal karena buah untuk Kenta malah dimakan curut-curut itu.

"Udah gapapa elah! Kita kan juga temennya Kenta." Ucap Aldi.

"Iya, si Kentanya aja gak masalah, iya kan, Ken?" Ucap Adrian menatap Kenta dengan santai. Kenta berdehem.

Egi mencoba untuk lebih akrab dengan Kenta saat menatap Kenta dengan sebuah senyuman namun Kenta tidak mengindahkannya, malah menunjukkan wajah datarnya. "Gimana keadaan lo sekarang? Udah baikan?"

Kenta berdehem.

"Kenta kenapa bisa sampai kayak gini, sih?" Kini Tara bertanya.

"Kecelakaan."

"Bohong tuh bohong!! Orang abis-" Adrian dan Aldi langsung diam menunduk sehabis dipelototi Kenta.

Tara menyipitkan matanya ke Adrian, Aldi dan Kenta secara bergantian, "Abis apa?"

"Kecelakaan!" Kata Kenta judes.

"Hah?!! Kecelakaan dimana? Kok Tara gak tau? Ish, kok bisa, coba ceritain sampai bisa kecelakaan parah kayak gini?!" Cerocos Tara panjang lebar sampai keempat cowok tersebut menutup telinga mereka dengan telapak tangan.

"Tar, ini rumah sakit." Ucap Egi mengingatkan, "Lagian juga kalo nanya satu-satu." Tara melirik Egi dan menyengir sesaat, "Maaf, Tara suka khilaf."

"Ya jangan suka mangkanya!!" Ucap Adrian dan Aldi bersamaan dengan nada ketus sementara Tara menyengir sambil membentuk huruf V dengan jarinya.

Kenta menghela nafas, "Gua lagi ngebut, tiba-tiba ban motor gua bocor dan gua kehilangan keseimbangan."

"Mangkanya kalo ngendarain motor tuh jangan ngebut-ngebut, bahaya! Kan jadinya kayak gini udahannya." Ucapnya lalu menyentuh perban dikaki Kenta dan ikut meringis ketika Kenta meringis kesakitan karena perbannya yang belum kering disentuh Tara.

Tara merasa bersalah langsung meminta maaf, "Aduh, maaf Kenta, Tara gak sengaja."

"Asshh, kenapa lo pegang Tar? Perban kaki gua kan belom kering!" Terdengar nada bentakan dari Kenta membuat Tara menunduk takut.

"Tara penasaran doang kok, Kenta." Ucapnya sedih.

Egi yang melihat Tara dibentak pun berinisiatif untuk mengajaknya pulang dan langsung menggandeng tangan Tara didepan Kenta yang tak sengaja Kenta lihat. "Emmm, Tar, kita pulang yuk, udah maghrib." Ajak Egi.

Tara tak punya pilihan lain, ia sendiri pun takut membuat kesalahan lagi dan membuat Kenta marah ia pun mengiyakan ajakan Egi dan berpamitan pulang. "Tara pulang dulu ya, Kenta, kak Adrian, kak Aldi. Udah maghrib, semoga cepat sembuh, Kenta.

TAKEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang