Part 5

38.6K 694 0
                                    


Selamat membaca^

°°°
Sinilah aku berada, di tepi pantai yang kudatangi setiap aku dilanda masalah dan pantai yang dimana aku merenung sesaat tentang perselingkuhan pacarku

Ingin ku lepaskan dia, tetapi aku cukup tahu tidak boleh mengambil keputusan disaat seperti ini, mungkin ketika aku sedikit lebih tenang

Aku polos?
"POLOS?"
Ya aku tau betul itu yang membuatnya selingkuh dengan sahabatku, akan ku buktikan padanya bahwa aku tidak polos lagi dan bukan aku yang dulu

Kini, ku ulangi kembali di benakku aku yang sekarang adalah aku yang baru

Aku harus menemuinya dan berbicara karena ku sadar, aku tidak boleh terus berdiam diri di dalam sangkar, aku harus keluar dan menghadapi dengan kuat segala rintangan yang sedang terjadi

Aku bangkit dari tempatku dan mulai berjalan, aku menghentikan laju taksi dengan cara melambaikan tangan kiriku ke jalan tanda memanggil taksi tersebut

Keadaan di pantai ramai sekali sampai membuatku kalang kabut, ini masih siang menuju sore, aku sudah berada di dalam taksi pikiranku pun mulai melayang entah kemana sampai aku sendiri tidak tahu

Aku siap jika cayden mau memecatku terlebih sikapnya tadi pagi membuatku sedikit aneh, tidak peduli lah toh masih banyak perusahaan yang bersedia menerimaku, aku mulai memejamkan mataku

"Mbak, kak?" Supir taksi itu bingung harus dengan cara apa dia membuat kylie bangun.

"Kita belum sampai yah?"

"Kita sudah sampai 5 menit yang lalu, tapi mbak ketiduran"

"Oh, astaga maaf banget loh pak, berapa pak" Aku pun segera membuka dompet dan membayarnya

Aku berdiri di depan apartemen christopher tanpa ragu aku langsung menekan bel menunggu pria itu membukanya

"Clek..k" Suara pintu terbuka dan aku langsung menaikkan kepalaku yang tertunduk tadi

Ternyata yang buka pintu itu izza bukan pria itu, aku mulai menggeserkan badanku ke kiri bermaksud pergi

"Kylie, ada apa kesini" suara pria itu muncul dari balik pintu

Aku pun berhenti melangkah dan membalikkan badan

"Bisa kita bicara" langsung kulontarkan pertanyaan itu

"T..tentu..sa.j..a"

Aku tidak tau kenapa dia begitu gagap, aku rasa caraku menatapnya biasa aja dan dari caraku berbicara nampak biasa saja kok

Aku dan dia berjalan menuju lift, tidak tidak kami tidak memasuki lift, cuma berbicara di depan lift.

"Saya kesini bertujuan untuk mengakhiri hubungan ini, saya rasa saya denganmu sudah tidak cocok satu sama lain"

Hening.. Satu detik.. Lima..lima belas..dua puluh detik..

"Tidak ada jawaban? Saya anggap anda menyetujuinya, terima kasih"

Sekarang aku berada di tepi jalan, uang di dompetku sudah kandas gara gara menuju ke apartemen itu, jarak dari pantai ke apartemennya memang jauh dan aku mengambil dompet yang salah sudahlah jalan kaki pulang saja

Aku mulai berjalan dan dari belakang ada mobil yang membunyikan klakson akupun menoleh

Rupanya si cayden ngapain pake bunyikan klakson segala sih kalau marah ya marah saja

"Masuk" bah ini sudah diluar kantor dan dia masih berlagak seperti bos yang menyuruh nyuruh

"Gak!"

"Masuk!"

Kali ini aku tidak menjawab dan tetap berjalan tanpa memerdulikan dia, aku mendengar suara pintu dibuka lalu ditutup, dia datang dan menarik paksa tubuhku supaya masuk ke dalam mobilnya

"Iya! Iya! Gue masuk! Gausah tarik tarik tubuh gue!" dalam satu tarikan nafas aku pun berbicara seperti itu kepada orang yang statusnya bos aku

Mimik mukanya sedang menahan amarah, gak ada orang yang suka digituin kan kalau lagi bad mood.

Aku mendadak pusing dan sakit kepala, astaga aku baru sadar belum makan siang, aku pun bersandar di jendela

"Kok tadi jalan kaki, habis dari mana?"

"Bukan urusanmu"

"Saya nanya baik baik, jawab baik baik juga"

"Tadi siang gue ketemuan sama dia di cafe terus gue ke pantai terus gue naik taksi ke apartemen dia buat ngomong sama dia terus gue ketiduran pas udah nyampe supirnya bangunin terus gue baru nyadar gue bawa salah dompet untung aja biayanya pas sama jumlah uang yang ada di dompet gue terus gue turun masuk lift ke atas terus bunyikan bel dan rupanya si izza yang bukain pintunya gue udah muak banget jadi gue balik badan pergi eh tiba tiba mantan manggil gue jadi gue ajak dia ngomong di depan lift terus gue bilang kayak gini: “Saya kesini bertujuan untuk mengakhiri hubungan ini, saya rasa saya denganmu sudah tidak cocok satu sama lain” terus dia gak jawab buang buang waktu gue banget kan ya terus gue bilang lagi: “Tidak ada jawaban? Saya anggap anda menyetujuinya, terima kasih” habis itu gue rencananya pulang jalan kaki eh malah di klakson"

Cayden malah ketawa dan terbahak bahak dan dia pun berkata

"Itu curhat atau cerita novel panjang amat"

"Ga lucu"

"Terus itu kenapa pake baju kayak begituan?" mimik muka cayden langsung berubah tajam berbeda 180° dari yang tadi

"Emang kenapa?"

"Aku gak suka ya itu belahan dada kamu terpampang dan diliat banyak orang terutama cowok, aku tau deh kenapa itu si christopher diam aja pas kamu mutusin dia, mungkin dia mulai merasa menyesal, kalau pun kamu mau pake baju kayak gini atau bahkan lebih seksi lagi bole, asal pastikan kamu lagi sama aku!"

"APA?!" Dia tadi bilang apa? Aku dengar jelas banget

"Iya, kenapa? Mau protes!?" katanya langsung di depan muka ku

"E..ngg..a kok.. Si.si..siapa yang mau pr..pr..otes" kok aku gagap sih aduh

Itu kenapa dia ngatur ngatur lagi sih aduh aku pake acara salting ampun deh, tapi sekarang aku pusing banget dan kepala aku terasa nyut nyut

"Kamu kenapa?"

"Pusing banget, kepala aku nyut nyut"

"Tadi pagi kamu sarapan kok di rumah aku" terlihat dia sedang memikirkan sesuatu dan kembali berucap "Oh, iya, siangnya kamu gak makan kan pas lagi ketemuan sama dia di cafe"

"Tau dari mana?"

"Ya taulah kan aku di...."

"Di? Kok gak dilanjut" kataku dengan suara kecil

Aku terkejut ketika dia membelokkan mobilnya cepat tidak tahu mau kemana, gak sampai 5 menit kita sudah sampai di sebuah restoran

Dia turun dari mobilnya begitu pun denganku, berjalan pun aku harus hati hati ini sudah kelewat pusing

Aku merasakan tangannya di pinggangku, dia membantuku berjalan dan menjagaku supaya tidak jatuh

Dia menyuap karywan tadi untuk sesegera mungkin menyajikan makanan, dia menutupi tubuhku dengan jas nya aku tidak tahu kenapa

Tinggal sesuap lagi aku sudah menghabiskan makanan yang dipesannya untukku, dia menyuapi ku lembut sekali lembuuuttt sekali

Sekarang kami menuju rumahnya, mau menolak pun aku tidak bisa sangking pusingnya kepalaku dan lemasnya tubuhku.




Divote dong jangan lupa hehe.


                                             Salam,
                                            Author.

Hurt me BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang