Part 14

20.1K 440 5
                                    


Selamat membaca!!

Mendengar kata dokter yang mengijinkan kylie pulang, cayden langsung bersemangat akan mengantar kylie pulang, tapi entah kenapa christopher memilih diam mungkin dia gugup melihat kylie.

"Kay, kita makan dulu yuk?" ajak cayden

"Makan? Oh ya sudah, yuk"

Tidak butuh waktu lama, mobil yang dikendarai cayden terparkir di cafe yang sedang ramai akhir-akhir ini. Mereka memasuki cafe yang memang sangat padat dengan wahai manusia yang sedang duduk dan mengobrol bahkan sambil makan.

"Mbak, spaghetti bolognaisenya satu yah, kamu apa eden?"

Deg.. Eden.. Itu adalah panggilan kylie untuk cayden sebelum mereka mulai terkena masalah yang ribet

"Aku ikut kamu" cayden segera mendatarkan mukanya tidak mau dilihat kylie bahwa wajahnya memang memerah tadi

Setelahnya, mereka berdua terlarut kedalam pikiran masing masing hingga akhirnya pelayan datang dan menghidangkan makanan yang mereka pesan tadi

"Itu tentang nisha... Aku terlambat" cayden gugup

"Sudah lah, tidak apa, dia memang cocok denganmu" itu yang kylie jawab bahkan cayden belum selesai menjelaskan

"Aku berusaha kay, tapi kamu tau lah kakek dan nenek susah diajak kompromi" cayden sudah pasrah begitupun kylie

"Kalau bisa, aku pindah saja ke cabang kantor. Aku tak mau terkena masalah" kylie berbicara seraya menunduk

"Tidak akan terjadi, tidak usah mimpi, kamu tetap akan jadi seketarisku" kata kata cayden sudah cukup menjelaskan bahwa dia tidak ingin kylie pergi dan kylie tahu itu tetapi dia juga tidak boleh menjadi orang ketiga di hubungan nisha dan cayden

Tiba tiba nisha datang menghampiri meja mereka dan membentak kylie

"Dasar murahan! Rebut calon orang saja"

Tangan nisha melayang di udara dan hendak menampar kylie tetapi ditahan cayden

"Kamu lebay ya, ini kita sedang rapat, maluin saja kamu" cayden segera melepaskan tangan nisha

"Maluin? Jadi aku maluin kamu? Dan kamu bela seketaris kamu? Aku lapor ke kakek liat saja kamu" nisha menunjuk kylie

Kylie tertidur di mobil dan cayden langsung memutar balik arah menuju rumahnya, dia sengaja melakukan itu. Nisha yang tadi sempat menjadi sorot mata para pengunjung cafe, langsung pergi setelah menunjuk kylie.

Cayden tanpa basa-basi langsung menggendong kylie yang sedang tidur itu menaiki tangga menuju kamarnya.

"Eh.. Eden!! Kamu ngapain?" kylie menjerit

"Habis ini aku harus ke dokter tht, telinga aku pasti td luka" sindir cayden

"Di rumah kamu? Ngapain?" kylie melirik ke kanan dan kiri

"Ya tidur" cayden sengaja untuk melihat reaksi kylie

"Tidur? Hah?!"

"Kotor ni otak seketaris" cayden menoyer kepala kylie dengan telunjuknya

Cayden mencium kylie, kali ini dengan lembut, tidak tergesa-gesa.
Kylie juga merespon dengan baik mungkin karena dia juga sudah rindu

"Kay, aku tak bisa nahan lagi"

"Kenapa? Ehmmh.. Nisha ada kan?"

"Maunya cuma kamu" cayden segera melepaskan baju dan celana kylie

Kylie pun sama, melepaskan kemeja dan celana panjang cayden, hingga akhirnya mereka berdua polos tanpa sehelai benang pun.

"Kamu mau kan kay?" tanya cayden

"Kali ini aku pasrah, terserah kamu aja, aku juga.. Udah..gakbisa..nahan lagi" ucap kylie

"Aku mulai ya, jangan takut sayang" cayden mulai mencium kylie

"Pelan aku takut" kylie memeluk cayden

Dan dua insan itu akhirnya terlarut kedalam momen indah dimana akan menjadi kenangan yang sangat berarti.
















Jangan lupa vote ya guys!!




    

                                              Salam,
                                             Author.


Hurt me BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang