Part 11

24.5K 491 10
                                    

Selamat membaca!

"Ohh tadi kamu bilang intens? Intens yang apa ya, haha aku akhir-akhir ini agak lemot, gak ngerti maksud kata intens kamu" apa mungkin pura-pura bego lebih pas di kondisi ini, tapi tadi kelakuanku susah dibilang beneran lemot. Nampak banget sih aktingnya.

"Seperti ini kay" dia langsung membuka kaos ku, lihai sekali dia dalam beberapa detik dia sudah membuka bajuku tapi otakku sudah beneran tidak jernih

"Kembalikan kaos ku, tega sekali kamu, pertama kamu menghimpitku di sofa, kedua kamu sekarang membuka bajuku tidak berencana mengembalikan lagi" rengekku panjang lebar

"Itu salahmu sih, aku kan cuma nanya, mau lebih intens ga kamu malah ga ngerti dan itu mancing aku banget jadi ya langsung main praktek karena teori terlalu susah buat kamu yang lemot"

Gak peduli soal yang itu, sekarang bajunya ada dimana, ah! Aku tahu gimana pancing dia

"Aku baru saja pulang dari rumah sakit tadi, soalnya kebanyakan minum jadi pingsan"

"Tapi kelihatannya sekarang baik-baik saja, cuma tangan kamu sedikit luka, mungkin gara-gara infus"

Siapapun, tolong aku. Duh panas banget sih, itu dia ngapain buka bajunya segala. Wih, bagus banget tubuhnya, kotak kotak kayak nasi kotak.
Dia menyambutku dengan ciuman panasnya, air liurnya mengenai daerah sekitar mulutku, kutebak bibirku mungkin akan bengkak.

"Aku mau bi..c.cara" aku mendorong dadanya menjauh

Dia lalu duduk dan menyapu bibirku yang basah dengan jempolnya.
"Ada apa? Kamu mau bilang apa?"

"Kamu dan tunanganmu kenapa ke rumah sakit?" itu mungkin bisa mengalihkan kejadian tadi

"Menjenguk sahabatku yang masuk rumah sakit"

"Ohh, terus aku mau bilang selamat ya!! Semoga nisha memang akan menjadi pendamping hidupmu kelak"
Sandiwara yang cukup baik, rela cemburu dan sakit hati dengan kata-kata yang kulontarkan sendiri.

"Kamu apaan sih, aku lagi nyari cara batalin juga, kakek dan nenekku yang menginginkan itu, kalau papa dan mama sih terserah padaku"

"Gak usah batalin lah, dia cantik terus lemah lembut, dari keluarga terpandang juga nyesal nanti kamu"
Gak salah kan aku bicara begini kan memang fakta

"Persetan dengan itu! Jelas-jelas aku lebih milih kamu!"

Aku sudah biasa dengan nada bentakkan nya dan sepertinya sudah masuk ke DNA.

"Sudah terlambat untuk membatalkan nya, hari minggu ini kamu tunangan sama dia, kamu punya 3 hari sebelum minggu"

"Aku tahu, mustahil juga bisa membujuk nenek dan kakek, mereka sangat menyukai nisha"

Itu sudah biasa, kalau urusan perjodohan biasanya sih orang tua yang suka kalau tidak, yah paling kakek nenek, bisa juga karena masalah kerjasama bisnis.

"Yaudah, apapun yang terjadi aku tetap dukung kamu"
"Dan aku kayaknya tidak jadi untuk mengundurkan diri" bodoh kamu bodoh seharusnya kamu mengundurkan diri, mau dibilang apa kamu? Pelakor?

"Gini dong kan makin cinta akunya"

Kita sama-sama terlarut dengan pikiran masing-masing sampai aku membuka kembali pembicaraan.

"Gak ke kantor? Atau mau makan siang dulu? Mau aku masakin?" tawarku

"Boleh, iya habis makan nanti aku ke kantor bentar habis itu nginap disini ya"

"Terserah sih, aku ijinkan aja" mungkin kali ini aku harus egois, tidak mau cintaku bertepuk sebelah tangan. Maafkan aku nisha, walaupun aku tidak mengenalmu

Aku bukannya tidak tahu, dari tadi nisha menelepon cayden terus, cuma cayden sengaja mematikan hapenya dan meluangkan waktunya semua untukku, aku pun tidak tahu apa ini jalan yang benar? Menikung orang lain dibelakang, tetapi tampak polos di depan. Mungkin itu nanti akan menjadi julukanku di kantor.
Orang akan sangat mudah berkata atau mengkritik orang, karena mereka belum pernah berada di posisi orang yang mereka kritiki.

"Nih sudah siap, pelan-pelan masih panas, minum air putih dingin atau hangat?"

"Dingin, karena kata orang aku itu dingin cool gitu"

Tawaku pun pecah, sempat sempatnya dia bilang dirinya sendiri cool.

"Dia pamit setelah makan, dan tetap berjanji bahwa dia akan datang sekitar sore"

Tiba-tiba jason mengabariku jika dia akan datang, aku tahu dia pasti membujuk dokter supaya dikasih rawat jalan, dia tipe orang yang tidak betah berada di rumah sakit.
Baru saja semalam masuk rumah sakitnya belum 24 jam dia sudah main pulang aja.

"Yah maaf kylie, aku juga harus kerja, aku kesini cuma buat liat kamu doang" katanya

Aku penasaran pekerjaan apa yang dia punya? Kita sahabatan sekitar 1 tahunan dan masih banyak yang aku tidak tau tentangnya.
Dia sangat tertutup.

"Aku cuma bantu-bantu di pabrik milik bapaknya teman kok"

"Oh ya, pabrik apa?" aku mulai penasaran

"Pabrik alkohol gitu"

Oh, alkohol?

"Ohhh begitu, baguslah" sambil senyum senyum

"Lumayan gajinya makanya tergiur, pekerjaannya gak berat banget kok"
Katanya santai

"Kamu mau makan siang? Aku tadi masak, masih ada kok"

"Boleh!!! Udah lama gak makan masakan kamu!!!" girangnya

Dia sudah seperti anak kecil yang dikasih balon dan lolipop. Setelah makan pun, dia pamit, karena mau ke pabrik.

Sudah jam 1 juga ya, mau ngapain nih aku? Ah anjir, aku udah berapa hari gak ke kantor? Jangan-jangan kompeten yang dibilang cayden itu karena aku kompeten dalam bolos kerja? Ah, kenapa aku lemot banget, aku pikir itu suatu pujian.

Aku tidak banyak melakukan kegiatan, aku malah ketiduran sampai jam 6 sore, dan cayden belum juga datang.

Tring..
Oh pesan dari enzie.

Kylie, aku lihat nisha ke ruangan bos baru aja, aku mau nguping tapi gatau gimana caranya.    6.01

Aku tadi mau pulang, lagi beresin barang tapi nisha tampaknya dalam kondisi yang mengamuk.   6.01

Oh nisha lagi dikantor, pantes saja cayden belum datang. Aku gak terlalu memaksakan juga, biarkan mereka mengurus masalah mereka dulu.

Woi, nisha udah keluar bareng bos, nisha jerit-jerit 'kalau emang ga cinta sama aku batalin aja pertunangan nya' tapi tau gak bos jawab apa? Dia jawab 'cinta kok sayang' aku gak lagi ngarang cerita. Ini serius.     6.05

Dia gak bakal kesini lagi deh, mending aku keluar, ke apartemen enzie nginap dan segala macam.

Aku nginap disana ya? Sekalian dengar curhatanku.       6.07

Tidak usah menunggu jawaban enzie, jawabannya pasti oke

Yes!! Beneran kan? Otw sekarang lu!!     6.08

Aku cuma membacanya dan segera melaju menuju apartemen enzie.

"Parah banget sih dia" enzie emosi karena aku ceritain tadi semua.

















Jangan lupa votenya!
Menurut kalian kylie harus gimana? Kylie bisa dibilang pelakor gak disini? Dan menurut kalian cayden seharusnya gimana?













                                                Salam,
                                               Author.



Hurt me BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang