Chapter sebelumnya
"Ayah aku mohon jangan pisahkan aku dan Azura, aku takut terjadi sesuatu pada Azura." Ayna kembali menangis ia bahkan menenggelamkan wajahnya .diantara kedua tangan yang memeluk kakinya.
Ayahnya tak bisa berbuat banyak, inilah keputusan mereka setelah beberapa bulan ini rumah tangganya selalu dilanda masalah serta pertengkaran yang tak henti-hentinya, ia telah sepakat dengan istrinya lebih tepatnya calon mantan istrinya bahwa mereka akan membawa masing – masing satu anak sehingga kini Ayna dan Azura dua gadis kecil berumur 7 tahun harus terpisah, mereka tak tahu takdir akan mempertemukan mereka kembali atau tidak.
.
.
.
.'Ayna Azura'
~11 tahun kemudian
"Ibu apakah ini terlihat cocok untukku?" Terlihat gadis cantik menghampiri ibunya sambil membawa sepasang sepatu indah yang akan terlihat cocok bila ia kenakan.
"ah sayang kau memang pintar memilih sesuatu, sepatu itu akan terlihat cantik saat kau pakai sepadan dengan parasmu." Puji sang ibu kemudian memasangkan sepasang sepatu itu pada kedua kaki putri cantiknya.
Saat keduanya tengah asyik, tiba-tiba ada yang menepuk pundak gadis itu."Azura kau juga di sini?" Ternyata itu adalah kawan dari gadis tersebut.
Gadis cantik yang membawa sepasang sepatu tadi ternyata adalah Azura seorang gadis yang terpisah dengan kakak kembarnya saat umur mereka 7 tahun. Kini kehidupan Azura telah baik-baik saja walaupun setelah kejadian dimana ia terpisah dengan sang kakak ia mengalami sedikit trauma tapi tak lama dari itu ibunya membawa Azura pergi ke kota kemudian tinggal bersama seorang laki-laki kaya raya yang kini menjadi ayah tiri Azura.
Jika kehidupan Azura baik-baik saja beda lagi dengan kehidupan Ayna yang penuh dengan tekanan dan juga siksaan. Pasca kejadian di mana ia dipisahkan dengan Azura ia dan ayahnya pergi ke sebuah desa tempat keluarga ayahnya tinggal, pada awalnya kehidupan Ayna baik-baik saja, ia tinggal dengan sang ayah dan juga seorang nenek di sebuah rumah sederhana tapi saat umurnya menginjak 15 tahun tepat dimana sang nenek meninggal sikap ayahnya berubah bahkan ayahnya sudah tak lagi bekerja, ayahnya sering mabuk – mabukan dan juga berjudi.
Ayahnya juga tak jarang akan memukuli Ayna dengan alasan bahwa wajah anak dan mantan istrinya yang tak lain adalah ibu Ayna, wajah keduanya terlihat mirip ayahnya selalu memaki dan memukuli Ayna saat sedang mabuk, ayahnya bilang saat dia melihat wajahnya ia teringat dengan mantan istrinya yang telah menghancurkan kehidupannya.
Ayna kini bersekolah di sekolah swasta dekat rumahnya, dengan berjalan ia tak perlu mengeluarkan uang untuk naik kendaran umum. Ia tak mempunyai banyak uang jika ia bersekolah di sekolah negeri yang cukup jauh dari kediamannya. Belum lagi ia harus bekerja sebagai kasir toko minimarket milik tetangganya.Seperti hari ini Ayna harus tetap berdiri di depan kasir toko walau matahari telah tergantikan oleh rembulan. Setelah pulang sekolah tadi Ayna langsung pergi ke toko ia tak sempat pulang ke rumah terlebih dahulu.
"Ini kau belum makan kan? aku telah menyiapkan makanan untukmu dan juga ayahmu. Kamu boleh pulang.” Tiba – tiba pemilik toko datang dengan sebuah bungkusan makanan.
Hal ini terjadi karena Ibu Lara yaitu pemilik toko tempat Ayna bekerja telah mengetahui bahwa Ayna tinggal berdua dengan ayahnya bahkan bu Lara telah mengetahui jika Ayna sering di pukuli oleh ayahnya terlihat dari Ayna yang kerapkali bekerja dengan banyak luka di tubuhnya.
"Terima kasih bibi, tapi jam kerjaku belum selesai masih ada tiga puluh menit lagi hingga toko ditutup." Jawab Ayna sopan. Ia tidak mau orang lain terus berbuat baik dan membantunya karena kasihan.
"Tidak apa - apa Ayna biarkan toko aku yang urus lagi pula setelah ini aku akan pergi jadi toko akan aku tutup" sahut ibu Lara menyakinkan.
"Baiklah aku akan pulang, besok aku akan datang tepat waktu" akhirnya Ayna bersiap untuk pulang tak lupa ia berpamitan pada bu Lara sebelum pergi.
Ia harus segera pulang karena ayahnya pasti sedang menunggu untuk makan malam. Di tengah langkahnya tiba – tiba Ayna menabrak seseorang yang menyebabkan ia terjatuh dan mendapat sedikit memar pada lututnya.
Tinggalkan jejak kalian dengan cara vote dan komen ya😘😘😍
Makasih buat yang mau menyempatkan waktunya buat baca karya aku🙏😘😍

KAMU SEDANG MEMBACA
Ayna Azura
Teen Fiction"Aku sangat takut." Sahut sang adik yang tak henti-hentinya menangis. "Tak usah takut ada aku di sini, aku akan selalu ada disisimu dan melindungimu." Jawabnya yakin. Sang adik hanya bisa menganggukkan kepalanya pertanda bahwa ia percaya akan kata...